Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kebiasaan Buruk Sebelum Tidur yang Harus Segera Dihentikan

Kompas.com - 26/11/2024, 13:00 WIB
Kebiasaan Buruk Sebelum Tidur  Sumber Gambar: Pexels.com Kebiasaan Buruk Sebelum Tidur 
Rujukan artikel ini:
Mengapa Kita Tidur: Mengungkap Keampuhan…
Pengarang: MATTHEW WALKER
|
Editor Laila Wulanalfi

Setelah seharian lelah beraktivitas, tubuh tentunya membutuhkan waktu istirahat untuk tidur.

Tidur merupakan aktivitas yang sangat penting untuk dilakukan karena berhubungan dengan kesehatan.

Pasalnya, jika kuantitas dan kualitas tidur berkurang, maka bisa dipastikan jika tubuh akan terasa kurang segar dan konsentrasi juga menurun karena kurang istirahat.

Mendapatkan kualitas tidur yang baik dengan tidur yang nyenyak akan memberikan dampak yang positif bagi tingkat energi, suasana hati, dan kesehatan secara keseluruhan.

Kualitas tidur yang baik juga ditentukan dari aktivitas apa saja yang sudah dilakukan selama seharian, seperti aktivitas fisik, stimulasi mental, hingga makanan dan minuman yang dikonsumsi.

Nahasnya, di era modern yang semakin maju ini hadir berbagai macam distraksi yang membuat waktu tidur menjadi berkurang dan tertunda.

Kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan sebelum tidur bisa menjadi penyebab dari berkurangnya kualitas dan kuantitas tidur yang berpengaruh pada aktivitas di esok harinya.

Kurangnya kualitas dan kuantitas tidur juga akan sangat berpengaruh pada kesehatan yang apabila terus dibiarkan bisa menimbulkan penyakit yang parah.

Apa saja kebiasaan buruk sebelum tidur yang harus diwaspadai? Berikut 5 kebiasaan buruk sebelum tidur yang harus segera dihentikan.

5 Kebiasaan Buruk Sebelum Tidur

1. Bermain Ponsel Ketika Berbaring di Kasur

Bermain ponsel sebelum tidur sepertinya menjadi kebiasaan buruk yang dilakukan oleh sebagian besar orang.

Apalagi jika pekerjaan selalu menuntut waktu dan perhatian, ponsel rasanya seolah-olah sulit untuk diabaikan, termasuk ketika akan tidur di malam hari.

Kebiasaan buruk yang satu ini akan memberikan stimulasi pada otak dan tubuh untuk tetap beraktivitas.

Tidak mengherankan apabila seseorang menjadi sulit untuk tidur jika sudah memegang ponsel di tangan.

2. Makan Makanan Berat

Mengonsumsi makanan berat dalam jumlah yang banyak sebelum tidur sepertinya sudah menjadi sesuatu yang lumrah bagi sebagian orang.

Namun, kebiasaan buruk yang satu ini ternyata akan meningkatkan jumlah asam lambung pada tubuh.

Apabila kadar asam lambung telah naik, maka kualitas tidur akan terganggu dan berisiko tinggi menyebabkan kenaikan berat badan.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Jika perut terasa keroncongan di malam hari, solusi yang bijak adalah dengan memilih asupan makanan yang aman untuk dikonsumsi, seperti pisang, yoghurt, dan lain sebagainya.

3. Minum Kopi

Minum kopi sepertinya sudah menjadi bagian dari gaya hidup yang tidak bisa dihilangkan begitu saja keberadaannya.

Sayangnya, kandungan kafein pada kopi dapat menjadi stimulan yang meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan.

Kafein bisa meningkatkan produksi hormon adrenalin yang bisa mencegah zat pemantik tidur seperti adenosin.

Apalagi dibutuhkan waktu sekitar 6 jam untuk setengah kafein dalam tubuh agar bisa hilang.

4. Merokok

Nikotin merupakan stimulan yang memicu susah tidur dan bisa memperburuk insomnia.

Maka dari itu, alangkah lebih baik untuk tidak merokok ketika mendekati jam tidur.

Menghentikan nikotin sebelum tidur bisa menjadikan kualitas tidur jauh lebih baik dan dapat bangun lebih dini dari biasanya esok harinya.

Ini tidak cuma berlaku pada rokok kretek, elektrik, cerutu, tetapi mengunyah tembakau sekalipun sebelum tidur bisa membuat susah tidur dan tetap terjaga.

5. Menonton Televisi Terlalu Lama

Alih-alih rileks, menonton televisi terlalu lama sebelum tidur justru malah akan mengurangi kualitas dan kuantitas tidur.

Pasalnya, begadang untuk menonton televisi hanya akan membuat mata dan tubuh menjadi semakin lelah.

Semakin malam, tubuh malah akan semakin terbebani karena harus tetap terjaga menatap layar kaca.

Maka dari itu, segera hentikan kebiasaan menonton televisi sebelum tidur jika hanya akan mencegah kita untuk beristirahat.

Jika masih menganggap tidur sebagai sesuatu yang remeh dan sepele, maka setelah membaca buku Mengapa Kita Tidur: Mengungkap Keampuhan Tidur dan Bermimpi pandangan kita akan aktivitas yang satu ini akan jauh berubah.

Profesor Matthew Walker mengeksplorasi dua puluh tahun penelitian mutakhirnya untuk memecahkan misteri mengapa tidur penting.

Dengan mengamati semua makhluk hidup dari berbagai penjuru dunia serta melakukan penelitian besar pada manusia, buku ini menyelidiki segala sesuatu mulai dari apa yang sebetulnya terjadi selama tidur REM sampai bagaimana kafein dan alkohol memengaruhi tidur dan mengapa pola tidur kita berubah sepanjang masa.

Miliki bukunya sekarang juga dengan memesannya di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau