Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Tahu 5 Penyebab Perasaan Tiba-Tiba Tidak Enak Berikut Ini

Kompas.com - 13/11/2024, 13:00 WIB
Penyebab Perasaan Tiba-Tiba Tidak Enak  Sumber Gambar: Pexels.com Penyebab Perasaan Tiba-Tiba Tidak Enak 
Rujukan artikel ini:
Jangan Cemas: Kurangi, Relakan, Tinggalkan
Pengarang: Shunmyo Masuno
|
Editor Laila Wulanalfi

Sebagian besar orang mungkin pernah merasakan pengalaman ketika secara tiba-tiba perasaan tidak enak tanpa adanya penyebab yang jelas.

Sensasi ini bisa hadir dalam berbagai cara, mulai dari kecemasan, kesedihan, sampai kebingungan, tanpa tahu apa alasan di balik perasaan tersebut.

Walaupun rasanya tidak menyenangkan, perlu diingat jika perasaan yang tiba-tiba tidak enak merupakan bagian dari keseharian yang sebetulnya wajar dan dapat diatasi melalui pendekatan yang tepat.

Ketika perasaan tidak enak muncul secara tiba-tiba, pertama-tama yang harus dilakukan adalah dengan mengenali gejalanya secara jelas.

Contohnya seperti detak jantung yang berdebar-debar sampai pikiran yang cemas secara berlebihan dapat menjadi petunjuk jika sesuatu yang mengganggu datang seketika itu juga.

Tentunya tidak akan mudah untuk menyadari berbagai gejala yang ada, tapi ini akan menjadi upaya pertama dalam mengatasi perasaan tersebut secara efektif.

Perasaan tiba-tiba tidak enak bukanlah hal yang dirasakan oleh beberapa orang saja karena banyak orang mengalami hal ini juga.

Melalui pemahaman yang lebih baik mengenai perasaan ini, ditambah dukungan dari orang-orang sekitar, perasaan ini akan dapat diatasi.

Lantas, apa saja penyebab perasaan tiba-tiba tidak enak? Berikut 5 penyebab perasaan tiba-tiba tidak enak yang harus diketahui.

5 Penyebab Perasaan Tiba-Tiba Tidak Enak

1. Kuantitas dan Kualitas Tidur yang Kurang

Tuntutan pekerjaan dan aktivitas sehari-hari tak bisa dipungkiri memang menjadi penyebab dari terkurasnya energi, baik secara fisik maupun mental.

Tidak mengherankan pula apabila hal ini menjadi pemicu dari kurangnya kuantitas dan kualitas tidur.

Akibatnya, kegelisahan dan kecemasan tanpa sebab akan muncul secara tiba-tiba.

Ini terjadi akibat tubuh sedang kecapekan serta butuh waktu untuk beristirahat.

Oleh karena itu, perbaikilah kuantitas dan kualitas tidur dengan durasi sekitar 7 hingga 8 jam sehari.

2. Gangguan Kecemasan

Apabila rasa cemas dan khawatir terjadi dalam waktu yang lama serta mengganggu aktivitas sehari-hari, mungkin ini bisa menjadi indikasi mengalami gangguan kecemasan.

Diperlukan waktu yang tidak sedikit untuk mencari pola kecemasan yang dirasakan, dan sebelum mampu menemukannya, rasa cemas tersebut dapat hadir secara tiba-tiba.

Beberapa faktor yang memicu gangguan kecemasan seperti masalah hubungan, tekanan pekerjaan, atau bisa juga kejadian traumatis di masa lalu.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Penting sekali untuk mulai peduli dan berkonsultasi pada ahli kesehatan untuk memperoleh diagnosis dan penanganan yang tepat.

3. Gangguan Kesehatan Fisik

Tidak hanya berhubungan dengan kesehatan mental, perasaan tiba-tiba tidak enak juga bisa dipicu akibat gangguan kesehatan fisik.

Contohnya seperti tidak teraturnya denyut jantung bisa memicu terjadinya gangguan kecemasan.

Maka, penting sekali untuk selalu menjaga kesehatan fisik secara menyeluruh agar mengurangi risiko timbulnya perasaan tiba-tiba tidak enak.

Perhatikan pula obat-obatan yang dikonsumsi karena siapa tahu hal tersebut yang memicu kecemasan selama ini.

4. Makanan

Bagi sebagian orang, mengonsumsi makanan makanan tertentu, seperti kafein, alkohol, gula, atau lain sebagainya, dapat memicu munculnya kecemasan.

Pasalnya, makanan tertentu ternyata bisa memengaruhi perasaan dan suasana hati seseorang secara tiba-tiba.

Mengubah pola makan serta mengurangi konsumsi makanan yang bisa memantik perasaan tiba-tiba tidak enak bisa membantu menjaga keseimbangan emosional.

Konsumsilah makanan-makanan sehat seperti buah, sayuran, biji-bijian, dan protein.

5. Genetik

Berdasarkan penelitian juga menunjukkan jika faktor genetik bisa menjadi penyebab munculnya perasaan tiba-tiba tidak enak.

Apabila memiliki riwayat keluarga yang gangguan kecemasan, maka akan memiliki risiko untuk mengalami kondisi yang sama.

Akan tetapi, penting untuk dipahami jika genetik bukanlah menjadi satu-satunya faktor yang mengakibatkan kondisi mental tersebut.

Interaksi yang kompleks antara faktor genetik, lingkungan, dan pengalaman hidup juga berperan penting.

Kecemasan merupakan hal yang memang menjadi bagian dari perasaan manusia.

Maka dari itu, penting sekali untuk bisa mengelola perasaan agar mampu mengurangi kecemasan.

Buku Jangan Cemas: Kurangi, Relakan, Tinggalkan akan memberikan perspektif yang mampu menjadikan siapa saja yang membacanya mampu mengelola perasaan mereka.

Buku ini akan memberikan inspirasi seperti; Berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain; Menyingkirkan hal-hal yang tidak perlu agar hidup menjadi benar-benar sederhana; Berhenti mencari, berhenti terburu-buru, berhenti terobsesi; Menafsirkan segala sesuatu secara positif; Berhenti menerima terlalu banyak informasi; Beristirahat dari kompetisi; dan Bertindak alih-alih khawatir.

Segera pesan bukunya sekarang juga di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau