Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Perbedaan Psikolog dan Psikiater: Peran, Latar Belakang, dan Pendekatan Penanganannya

Kompas.com - 11/01/2025, 16:00 WIB
Perbedaan Psikolog dan Psikiater Sumber Gambar: Freepik.com Perbedaan Psikolog dan Psikiater
Rujukan artikel ini:
Self Theories
Pengarang: Carol S. Dweck, Ph.d.
|
Editor Laila Wulanalfi

Ketika dihadapkan dengan masalah kesehatan mental, sebagian orang masih merasa bingung menentukan apakah mereka perlu berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.

Meski kedua profesi ini sama-sama terlibat dalam penanganan masalah kejiwaan, terdapat perbedaan signifikan antara keduanya yang penting untuk dipahami.

Psikolog dan psikiater memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda, fokus penanganan yang unik, serta metode pengobatan yang spesifik.

Pemahaman akan perbedaan ini akan membantu individu untuk menentukan profesional kesehatan mental yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.

Simak penuturan lengkap perbedaan antara psikolog dan psikiater berikut ini.

Perbedaan Psikolog dan Psikiater

Psikolog dan psikiater adalah dua profesi yang sering dianggap sama, namun sebenarnya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara keduanya:

1. Latar Belakang Pendidikan

Psikolog:

Psikolog menempuh pendidikan khusus di bidang psikologi.

Umumnya mereka memiliki gelar sarjana (S1) dalam bidang psikologi yang ditempuh selama 4 tahun.

Setelah itu, mereka dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, seperti magister (S2) psikologi selama 2 tahun atau doktor (S3) psikologi selama 3-4 tahun.

Gelar-gelar tersebut memberikan landasan yang kuat bagi para psikolog untuk memahami, mendiagnosa, dan menangani berbagai permasalahan psikologis yang dialami individu.

Psikiater:

Psikiater terlebih dahulu menempuh pendidikan kedokteran umum selama 6 tahun untuk memperoleh gelar dokter (M.D. atau D.O.).

Setelah itu, mereka melanjutkan spesialisasi di bidang psikiatri selama 4 tahun.

Selama pendidikan spesialisasi, para psikiater mempelajari lebih dalam mengenai diagnosis, penyebab, dan penanganan berbagai gangguan mental dan emosional.

2. Fokus Penanganan

Psikolog:

Psikolog fokus pada aspek psikologis, perilaku, dan proses mental individu.

Mereka membantu mengidentifikasi dan mengatasi masalah psikologis, seperti depresi, kecemasan, trauma, permasalahan relasi, kesulitan belajar, dan isu-isu perkembangan lainnya.

Psikolog menangani masalah dengan pendekatan konseling, terapi dan psikoterapi untuk membantu individu mengatasi permasalahan mereka.

Psikiater:

Psikiater fokus pada aspek medis dan biologis dari gangguan mental.

Mereka dapat mendiagnosis berbagai gangguan mental, seperti depresi, bipolar, skizofrenia, gangguan kecemasan, dan lain-lain.

Selain itu, psikiater juga dapat meresepkan obat-obatan psikiatri yang dibutuhkan untuk mengatasi kondisi pasien.

Dengan latar belakang kedokteran, psikiater memiliki pemahaman yang mendalam mengenai mekanisme biologis dan neurokimia yang mendasari gangguan mental.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

3. Metode Pengobatan

Psikolog:

Psikolog menggunakan berbagai teknik-teknik psikologis untuk membantu pasien mencapai perubahan positif.

Mereka dapat melakukan konseling individual atau kelompok, terapi kognitif-perilaku, terapi keluarga, terapi seni, dan intervensi perilaku lainnya.

Psikiater:

Selain melakukan terapi psikologis, psikiater juga dapat menggunakan pendekatan medis dan biologis untuk menangani gangguan mental.

Mereka dapat meresepkan obat-obatan psikiatri, seperti antidepresan, antipsikotik, atau obat suasana hati, untuk membantu mengatur ketidakseimbangan kimia otak yang menjadi penyebab gangguan mental.

4. Lisensi dan Perizinan

Psikolog:

Psikolog membutuhkan lisensi praktik dari lembaga terkait di bidang psikologi, seperti asosiasi psikologi nasional.

Untuk mendapatkan lisensi tersebut, psikolog harus menyelesaikan pendidikan psikologi minimal S1 dan lulus ujian sertifikasi.

Lisensi praktik psikolog juga harus diperbaharui secara berkala.

Psikiater:

Psikiater harus memiliki izin praktik sebagai dokter umum yang diperoleh setelah menyelesaikan pendidikan kedokteran selama 6 tahun.

Setelah itu, mereka harus menjalani pendidikan spesialis psikiatri selama 4 tahun untuk mendapatkan sertifikat sebagai dokter spesialis psikiatri.

Baik izin praktik dokter umum maupun sertifikat spesialis psikiatri, keduanya harus diperbaharui secara berkala.

5. Kemampuan Memberi Resep dan Obat

Psikolog:

Psikolog tidak memiliki wewenang untuk meresepkan obat-obatan.

Sebagai profesional di bidang kesehatan mental, psikolog berfokus pada terapi psikologis, seperti konseling, psikoterapi, dan intervensi perilaku.

Mereka bekerja untuk membantu pasien mengatasi masalah psikologis melalui teknik-teknik terapi non-medikamentosa.

Psikiater:

Berbeda dengan psikolog, psikiater memiliki wewenang untuk meresepkan obat-obatan psikiatri bagi pasien mereka.

Sebagai dokter spesialis, psikiater memiliki pemahaman yang mendalam tentang farmakologi dan dapat mengevaluasi kebutuhan pengobatan bagi pasien yang mengalami gangguan mental atau emosional.

Nah, itulah perbedaan profesi psikolog dan psikiater yang perlu kamu ketahui.

Buku Self Theories: Wawasan Psikologi Terbaru tentang Motivasi, Kepribadian, dan Pengembangan Diri akan menjadi buku yang sangat relevan untuk dibaca.

Buku yang ditulis oleh Carol S. Dweck, Ph.d. ini akan menjelaskan secara rinci mengenai cara orang dalam berpikir dan bertindak, termasuk menjelaskan pola-pola motivasi adaptif dan maladaptif setiap orang, bagaimana pola tersebut terbentuk, hingga pengalaman apa saja yang kemudian menciptakan pola-pola tersebut.

Dalam buku ini dibahas mengenai orang (entitas vs inkremental) yang menentukan dua tujuan mereka (kinerja vs pembelajaran); mengajarkan cara terbaik dalam merespons kegagalan (pelatihan ulang atribusi) serta bagaimana menggeser mindset merasa berharga jika sukses dan terpuruk saat gagal (nilai diri kontingen) ke mindset produktif dan konstruktif (harga diri inkremental).

Yuk dapatkan buku Self Theories: Wawasan Psikologi Terbaru tentang Motivasi, Kepribadian, dan Pengembangan Diri karya Carol S. Dweck ini di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau