Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Simbiosis Kompetisi Beserta Contohnya

Kompas.com - 24/02/2024, 12:00 WIB
 Simbiosis Kompetisi  Sumber Gambar: Freepik.com Simbiosis Kompetisi 
Rujukan artikel ini:
Why? Symbiosis and Natural Enemy…
Pengarang: YeaRimDang
|
Editor Ratih Widiastuty

Simbiosis kompetisi adalah salah satu jenis hubungan timbal balik yang berlangsung pada hewan dalam ekosistem yang sama.

Berbagai jenis simbiosis terjadi di sebuah ekosistem yang melibatkan spesies satu jenis maupun berbeda.

Mulai dari simbiosis yang saling memberikan keuntungan sampai simbiosis yang saling merugikan.

Bahkan, terdapat pula simbiosis kompetisi yang dapat dengan mudah diperhatikan di lingkungan sekitar.

Simbiosis kompetisi dapat diartikan sebagai jenis hubungan antar makhluk hidup berbentuk kompetisi untuk memperebutkan sesuatu, bisa makanan ataupun yang lainnya.

Simbiosis kompetisi akan berlangsung karena makhluk hidup dalam satu ekosistem, baik masih satu spesies ataupun berbeda, mempunyai sumber daya yang sama.

Di dalam simbiosis kompetisi akan ada makhluk hidup yang menang dan kalah seiring dengan kompetisi yang terjadi.

Makhluk hidup yang dapat memenangkan persaingan memperebutkan sumber daya hanya makhluk hidup atau organisme yang kuat saja, sementara makhluk hidup yang kalah merupakan makhluk hidup lemah sehingga secara terpaksa harus berpindah tempat untuk mencari sumber daya lainnya.

Setiap makhluk hidup yang masih berada di dalam satu ekosistem pastinya akan saling berinteraksi dengan makhluk hidup lainnya.

Proses interaksi dalam ekosistem ini ada beberapa macam, salah satunya adalah simbiosis kompetisi.

Untuk bisa memahaminya secara lebih mendalam, berikut beberapa contoh simbiosis kompetisi.

Contoh Simbiosis Kompetisi

1. Udang dan Ikan Kecil

Udang dan ikan kecil sama-sama mempunyai ukuran yang kecil sehingga sumber makanan mereka adalah plankton atau mikroba yang ada di lautan.

Mikroba atau plankton yang menjadi sumber makanan yang sama bagi udang dan ikan kecil menyebabkan dua jenis spesies yang berbeda ini berkompetisi untuk mendapatkan sumber daya yang sama.

Apabila jumlah plankton atau mikroba terasa cukup, maka kompetisi antara udang dan ikan kecil tidak akan begitu terasa.

Akan tetapi, sebaliknya, jika jumlah mikroba atau plankton menipis maka udang dan ikan kecil akan saling bersaing demi kelangsungan hidup mereka.

2. Kucing

Selain dapat terjadi pada dua jenis spesies yang berbeda, kompetisi juga dapat berlangsung pada satu jenis spesies yang sama pada wilayah tertentu.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Contohnya seperti populasi kucing jalanan yang membludak akan membuat sumber makanan menjadi semakin sedikit.

Hal ini tentunya akan menimbulkan kompetisi bagi sesama kucing jalanan untuk mendapatkan makanan.

Tidak hanya perihal makanan, biasanya kucing jantan pun akan bersaing dengan kucing jantan lainnya demi memperebutkan kucing betina.

3. Harimau dan Singa

Harimau dan singa adalah dua hewan karnivora atau pemakan daging.

Jika keduanya berada dalam satu ekosistem yang sama tentunya mereka akan memperebutkan sumber makanan yang sama pula.

Sebetulnya kompetisi tidak perlu terjadi apabila jumlah hewan buruan bagi harimau dan singa tercukupi.

Namun, jumlah mangsa mereka yang semakin sedikit di alam liar membuat kompetisi pun berlangsung demi memperoleh sumber makanan.

4. Ikan Hiu

Hampir mirip dengan kucing, ikan hiu pun mempunyai wilayah teritorial kekuasaannya.

Ini berhubungan kuat dengan sumber makanan yang ada di wilayah tersebut.

Biasanya suatu wilayah hanya akan dihuni oleh satu ekor ikan hiu atau keluarga ikan hiu itu sendiri.

Maka saat ada gerombolan ikan hiu asing yang mendekati wilayah mereka akan langsung diusir.

Kompetisi yang berlangsung pada ikan hiu tidak hanya persoalan memperebutkan makanan saja, tapi juga perkara reproduksi.

Belajar mengenai simbiosis tentunya akan terasa lebih menyenangkan apabila turut disertai dengan buku yang tepat.

Maka buku Why? Symbiosis & Natural Enemy akan membicarakan kehidupan liar antara memangsa dan dimangsa.

Seri Why? sendiri mempunyai format komik yang pastinya akan jauh lebih mudah untuk dipahami karena setiap pembahasan dibuat menyenangkan dengan kehadiran gambar-gambar menarik.

Apalagi bagi anak-anak yang mudah merasa bosan dengan buku pelajaran yang hanya berisi tulisan saja, buku ini bisa menjadi solusi yang akan membuat aktivitas belajar terasa jauh lebih fun.

Tunggu apa lagi, segera miliki bukunya sekarang juga dengan memesannya melalui Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau