Pengabdian masyarakat adalah salah satu aspek penting dalam pendidikan tinggi yang bertujuan untuk menghubungkan mahasiswa dengan masyarakat.
Melalui pengabdian masyarakat, mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh di bangku kuliah untuk memecahkan masalah nyata yang dihadapi oleh masyarakat.
Dalam konteks ini, ada dua bentuk pengabdian masyarakat yang sering ditemui, yaitu Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, KKN dan PPL memiliki perbedaan.
Agar tidak salah, berikut ini penjelasan mengenai perbedaan KKN dan PPL yang wajib parah mahasiswa pahami.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah program yang dilaksanakan oleh mahasiswa sebagai bagian dari kurikulum pendidikan tinggi di Indonesia.
Program KKN biasa dilakukan pada semester akhir, mahasiswa ditempatkan di suatu desa, kota kecil, atau daerah terpencil untuk belajar langsung dari masyarakat.
Tujuan dari KKN adalah untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan pemahaman mereka tentang permasalahan sosial, ekonomi, dan budaya yang dihadapi oleh masyarakat di daerah tersebut.
Selama KKN, mahasiswa bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang ada dan mencari solusi yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Kegiatan yang dilakukan dalam KKN dapat beragam, seperti penyuluhan kesehatan, pengembangan ekonomi masyarakat, pemberdayaan perempuan, pendidikan, dan lain-lain.
Program ini biasanya memiliki durasi yang cukup lama, mulai dari beberapa minggu hingga beberapa bulan.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah program yang dilaksanakan oleh mahasiswa dalam rangka memperoleh pengalaman kerja di lapangan yang relevan dengan jurusan mereka.
Program ini dirancang untuk memberikan mahasiswa kesempatan untuk mengalami langsung lingkungan kerja di luar kelas, mempraktikkan pengetahuan teoritis yang telah mereka pelajari, dan mengembangkan keterampilan profesional.
Selama PPL, mahasiswa ditempatkan di institusi atau organisasi terkait dengan bidang studi mereka.
Mereka akan bekerja dengan pengawasan dan bimbingan dari dosen atau profesional di lapangan.
Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan PPL meliputi pengamatan, pengumpulan data, analisis, dan pelaksanaan tugas terkait dengan pekerjaan di lapangan.
Durasi PPL biasanya lebih singkat dibandingkan dengan KKN, berkisar antara beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada program dan kurikulum universitas.
Tujuan utama KKN adalah memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dengan memecahkan masalah yang dihadapi oleh mereka.
Sementara itu, tujuan PPL adalah memberikan pengalaman kerja di lapangan yang relevan dengan bidang studi mahasiswa.
KKN umumnya dilakukan di daerah terpencil, desa, atau kota kecil sehingga mahasiswa dapat lebih memahami tantangan yang dihadapi oleh masyarakat di daerah tersebut secara langsung.
Sementara untuk program PPL biasanya dilakukan di institusi atau organisasi terkait dengan bidang studi mahasiswa, seperti sekolah, rumah sakit, atau lembaga sosial.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
KKN memiliki durasi yang relatif lebih lama dibandingkan dengan PPL.
Hal ini disebabkan oleh kompleksitas masalah yang dihadapi oleh masyarakat di daerah tempat KKN dilaksanakan.
PPL memiliki durasi yang lebih singkat karena fokus utamanya adalah memberikan pengalaman kerja praktis kepada mahasiswa.
Kegiatan yang dilakukan dalam KKN lebih beragam dan dapat melibatkan berbagai aspek, seperti penyuluhan, pengembangan ekonomi, pemberdayaan masyarakat, dan sebagainya.
Sementara itu, kegiatan dalam PPL lebih terfokus pada pengamatan, pengumpulan data, analisis, dan pelaksanaan tugas terkait dengan pekerjaan di lapangan.
Dalam kegiatan KKN, mahasiswa umumnya bekerja secara mandiri atau dalam kelompok kecil dengan pengawasan dari dosen pembimbing.
Pada kegiatan PPL, mahasiswa akan bekerja di bawah pengawasan dan bimbingan langsung dari dosen atau profesional di lapangan.
Dalam KKN, mahasiswa terlibat secara langsung dalam proses identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program pengabdian masyarakat.
Mereka berperan aktif dalam berinteraksi dengan masyarakat setempat dan berkolaborasi dengan mereka untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Di sisi lain, dalam program PPL mahasiswa lebih banyak terlibat dalam pengamatan, pengumpulan data, dan pelaksanaan tugas yang ditugaskan oleh institusi atau organisasi tempat mereka melakukan praktik pengalaman lapangan.
KKN sering kali melibatkan proyek yang bersifat komprehensif dan melibatkan banyak pihak, seperti pengembangan infrastruktur, program kesehatan masyarakat, atau pemberdayaan ekonomi lokal.
PPL cenderung lebih fokus pada tugas atau proyek yang lebih terbatas dan terkait langsung dengan bidang studi mahasiswa, seperti mengajar di sekolah atau melakukan penelitian kecil di laboratorium.
Nah, itu dia penjelasan mengenai pengertian KKN dan PPL serta beberapa perbedaan yang perlu kamu ketahui.
Perbedaan-perbedaan ini menunjukkan bahwa KKN dan PPL memiliki pendekatan yang berbeda dalam memberikan pengalaman pengabdian masyarakat kepada mahasiswa.
Keduanya memiliki kelebihan dan manfaat tersendiri dalam membentuk pemahaman, keterampilan, dan sikap sosial mahasiswa.
Pemilihan antara KKN dan PPL dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan tinggi serta bidang studi yang diambil oleh mahasiswa.
Tujuan KKL dan PPL ini secara tidak langsung mengajarkan para mahasiswa rasa tanggung jawab dalam segala hal, belajar untuk berfikir kritis, serta membentuk pribadi yang lebih baik.
Dalam hal ini termasuk dalam pembentukan pola pikir dan komunikasi kepada seseorang.
Buku Seni Komunikasi : Berkomunikasi Ada Seninya yang ditulis Anita Gabriella ini akan memberikan wawasan dan panduan praktis bagi pembaca yang ingin meningkatkan skill komunikasi.
Buku ini mengajak para pembaca untuk mengembangkan skill komunikasi yang meliputi pemaparan yang meyakinkan, penulisan kreatif, hingga mendengarkan aktif melalui trik dan tips praktis serta contoh nyata yang relevan dalam komunikasi sehari-hari, presentasi, percakapan, maupun tulisan.
Buku Seni Komunikasi : Berkomunikasi Ada Seninya ini diharapkan dapat membantu siapa pun yang ingin meningkatkan kemampuan komunikasi mereka dan membangun hubungan yang lebih bermakna melalui komunikasi yang lebih kreatif dan berkesan.
Kamu bisa dapatkan buku Seni Komunikasi : Berkomunikasi Ada Seninya di Gramedia.com.