Ceramah dan pidato merupakan komunikasi lisan yang disampaikan oleh seseorang dengan tujuan untuk menyampaikan sebuah pesan atau informasi.
Komunikasi lisan tersebut biasanya disampaikan dalam suatu acara atau di momen-momen yang penting.
Meskipun memiliki beberapa kesamaan, ceramah dan pidato sebenarnya memiliki beberapa perbedaan yang cukup signifikan.
Lantas, apa saja perbedaan antara ceramah dan pidato? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Ceramah bisa diartikan sebagai sebuah kegiatan pemberian uraian di hadapan banyak orang, biasanya membahas mengenai suatu hal yang bersifat pengetahuan.
Selain itu, ceramah juga bisa didefinisikan sebagai kegiatan berbicara atau berkomunikasi secara lisan untuk memberikan informasi pada khalayak ramai yang tujuannya untuk menanamkan ilmu pengetahuan.
Sedangkan, menurut KBBI, pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak atau audiens.
Selain itu, pidato juga bisa didefinisikan sebagai wacana yang disiapkan untuk dibicarakan di depan umum.
Pidato biasanya disampaikan dalam berbagai acara formal maupun non-formal, misalnya di upacara kenegaraan, upacara bendera di sekolah, dan masih banyak lagi.
Jika dilihat dari definisinya, pidato secara umum bisa diartikan sebagai kegiatan penyampaian pikiran, informasi, atau gagasan kepada khalayak ramai.
Jadi, dapat dipahami kalau pidato sifatnya lebih kepada menyampaikan gagasan atau pikiran, sedangkan ceramah sifatnya memberikan pengetahuan.
Ceramah biasanya disampaikan di depan banyak orang dengan komunikasi dua arah.
Jadi, para audiens bisa bebas bertanya kepada penceramah mengenai informasi atau gagasan yang sedang disampaikan.
Sedangkan, pidato biasanya disampaikan oleh seseorang di depan umum secara satu arah.
Orang yang sedang berpidato hanya akan menyampaikan gagasannya, tanpa bertanya apakah para pendengarnya memahami isi pidatonya atau tidak.
Secara garis besar, pidato bertujuan untuk meyakinkan pendengar terhadap apa yang sedang disampaikan oleh orang yang berpidato.
Sementara itu, tujuan ceramah adalah untuk membagikan pengetahuan supaya pendengar bisa memahami apa yang sudah disampaikan.
Jadi, di sini sudah semakin terlihat perbedaan pidato dan ceramah, yakni pidato disampaikan untuk meyakinkan para pendengar, sedangkan ceramah bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada para pendengar.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Terima kasih untuk waktu dan kesempatan yang telah diberikan kepada saya.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan, rahmat-Nya yang telah mengizinkan kita semua bisa berjumpa kembali.
Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan informasi mengenai betapa pentingnya air putih dalam kehidupan.
Meskipun terlihat sepele, air putih sangat penting dan dibutuhkan oleh tubuh kita.
Selain bisa menghilangkan dahaga, air putih juga bisa memperlancar metabolisme tubuh dan menetralkan zat-zat yang kurang menguntungkan di dalam tubuh.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Institue of Medicine’s Food and Nutrition Board menganjurkan kita untuk mengonsumsi air putih idealnya sebanyak 2,7 liter per hari bagi perempuan dan 3,7 liter per hari bagi laki-laki.
Jika tidak rutin minum air putih, berbagai penyakit bisa dengan mudah menghampiri tubuh kita.
Jadi, jangan pernah lupa untuk memenuhi kebutuhan air putih harian kita. Jangan sampai dehidrasi dan mulailah untuk mengonsumsi air putih secara teratur.
Mulai sekarang, mari kita jaga kesehatan kita sendiri.
Sekian yang dapat saya sampaikan, terima kasih dan salam sejahtera.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Melalui kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin menyampaikan sepatah dua patah kata mengenai pentingnya menjaga persatuan bangsa.
Topik ini menjadi salah satu isu yang selalu ramai diperbincangkan.
Tidak jarang kita mendengar atau melihat pemberitaan mengenai perselisihan di masyarakat.
Mirisnya, perselisihan tersebut sering kali terjadi karena hal-hal yang sifatnya sepele.
Saya berada di sini untuk mengajak kalian semua untuk bersama-sama menjaga persatuan dan saling memahami perbedaan satu sama lain.
Ingatlah bahwa Indonesia bisa kuat karena menghargai adanya perbedaan.
Berbeda bukan berarti tidak bisa bersatu.
Andai nantinya terjadi perselisihan, jangan sampai kita beradu fisik.
Cobalah untuk menyelesaikan setiap masalah dengan kepala dingin.
Percayalah, berselisih paham hanya akan berujung pada emosi yang nantinya akan menimbulkan hal-hal yang buruk.
Jadi, marilah kita belajar untuk menerapkan persatuan dan kesatuan dalam keseharian kita agar kita selalu hidup penuh kerukunan dan kedamaian.
Untuk bisa menyampaikan sebuah informasi yang dipercaya oleh lawan bicara, kita juga harus memiliki kemampuan komunikasi atau public speaking yang baik.
Sayangnya, kita sering kali merasa gugup saat harus bicara di depan banyak orang.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi hal ini, salah satunya karena belum terbiasa.
Untuk meningkatkan skill berkomunikasi, kamu bisa membaca panduannya dalam buku Cara Berbicara Kepada Setiap Orang dalam Setiap Situasi.
Buku ini akan memberikan beberapa tips untuk memulai sebuah percakapan, menjalin rasa simpati dengan lawan bicara, dan mengatasi hambatan yang biasanya muncul di tengah percakapan.
Tidak hanya itu, kamu juga akan belajar untuk mempercayai diri sendiri sehingga informasi yang kamu sampaikan dapat diterima oleh audiens di segala situasi yang ada.
Untuk bisa memiliki buku ini, beli sekarang di Gramedia.com.