Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Kesalahan Dalam Pidato yang Sering Terjadi dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 29/11/2022, 16:30 WIB
kesalahan pidato Photo by drshohmelian on Pixabay kesalahan pidato
Rujukan artikel ini:
Pintar Pidato: Kiat Menjadi Orator…
Pengarang: Drs. Arif Yosodipuro, M.M.
|
Editor Rahmad

Bagi kamu yang akan memulai berpidato di depan umum perlu tahu apa saja kesalahan dalam pidato yang sering terjadi. Ini dapat jadi cara kamu untuk mengatasi kendala yang bisa diminimalisir sebelum naik ke mimbar atau panggung.

Kesalahan Dalam Pidato

Berikut ini kesalahan dalam pidato yang sering terjadi dan cara mengatasinya yang bisa kamu terapkan:

1. Materi dan Transmisi Tidak Cocok dengan Audience

Jika kamu berbicara kepada audiens yang besar, maka harus merumuskan kata-kata dan menyiapkan materi yang mudah dipahami oleh audiens. Jangan sampai kata yang digunakan terlalu sukar atau sulit dipahami audiens.

Hal ini memungkinkan tujuan pernyataan atau materi pidatomu tidak dapat dengan mudah tersampaikan kepada audiens.

2. Tatapan Mata

Kontak mata antara pembicara dan pendengar sangat penting. Meskipun berbicara adalah komunikasi satu arah, kontak mata dapat membuatnya tampak seperti komunikasi dua arah.

Karena itu, jangan berasumsi saat kamu berbicara di depan umum bahwa tidak ada orang lain untuk diajak bicara. Tatapan mata ini juga yang akan menunjukkan gesturmu, meyakinkan atau terlihat gugup dan tidak percaya diri.

3. Perilaku yang Tidak Perlu

Perilaku tertentu di podium atau panggung harus dihindari, meskipun perilaku tersebut terjadi secara tidak sadar. Pembicara biasanya tidak memperhatikan saat berada di podium bahwa mereka melakukan kesalah dalam pidato dengan perilaku yang tidak perlu.

Seperti memasukkan tangan ke dalam saku, menyikat rambut atau dahi, berpegangan pada tepi podium, mendekatkan bibir ke mulut atau bahkan menyilangkannya sambil menjilat bibir dan sebagainya.

4. Kurang Energik

Antusiasme dari seorang pembicara adalah sesuatu yang selalu diinginkan audiens dalam pidato atau presentasi lisan lainnya. Di sisi lain, pidato yang membosankan dengan suara yang datar, ekspresi wajah yang membosankan, dan tampaknya tidak bersemangat.

5. Tidak Ada Latihan

Cara mengatasi semua hal yang menyebabkan penampilan kamu berantakan adalah latihan berpidato. Pastikan untuk melakukan latihan secara teratur jika kamu menginginkan tampilan puncak dan profesional. Kamu juga harus menyelesaikan sesi latihan sebelum tampil.

6. Terlalu Banyak informasi

Jangan terlalu banyak memberikan cek informasi saat memberikan materi sebagai pembicara. Dengan memberikan terlalu banyak materi, maka kamu dapat membingungkan pendengar. Tidak hanya memberikan banyak informasi, tetapi juga membuat kesalahan, seperti kesalahan dalam penyampaian informasi.

Jika memiliki banyak informasi untuk diberikan, kamu dapat membaginya menjadi beberapa sesi. Hal ini perlu dilakukan agar audiens dapat menemukan insight di setiap sesinya.

7. Kurang Menginspirasi

Pastikan bahwa kata-kata, tindakan, dan materi yang diberikan kepada audiens mampu membangkitkan emosi mereka sejak awal. Saat membuat penonton luluh dengan kegembiraan, dan sebagainya bisa mengendalikan emosi penonton.

Langkah selanjutnya adalah memberikan analisis untuk membenarkan perasaan atau sentimen tersebut. Ini adalah bagaimana presentasi menarik perhatian. Mereka mencampur emosi dan memberikan informasi kepada publik.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

8. Tidak Ada Jeda

Banyak pembicara memiliki kebiasaan buruk terburu-buru melalui materi mereka. Ibarat kereta cepat, mereka mengantarkan materi dengan cepat dan tanpa henti. Ini biasanya karena kecemasan, adrenalin tinggi, tekanan waktu atau masalah lainnya.

Saat secara sadar menggunakan keheningan sebagai alat retorika, kamu tampak lebih percaya diri, pesan lebih penting, dan audiens mengingat apa yang dikatakan dengan lebih baik.

Oleh karena itu, menyampaikan materi melalui bahasa membutuhkan ketenangan dan pikiran yang benar-benar jernih.

9. Kurangnya Humor atau Berlebihan

Sulit untuk mengetahui dengan tepat berapa banyak humor yang digunakan dalam sebuah pidato, terutama jika tidak tahu audiens seperti apa yang kamu miliki. Tidak semua pembicara ingin presentasinya suasana boring dan membosankan.

Namun, mereka juga tidak ingin tampilan seperti acara stand-up comedy. Tertawa atau setidaknya membuat penonton tersenyum adalah cara yang bagus untuk mencairkan suasana.

Alangkah baiknya, buatlah lelucon tetap jadilah dirimu sendiri dengan gaya bicaramu sendiri. Dengan mengamati reaksi penonton, kamu bisa memprediksi jenis humor apa yang akan disampaikan dan seberapa banyak.

10. Baca Slide

Menggunakan peragaan slide di layar bisa sangat berguna untuk menyegarkan ingatan dan memperjelas materi yang disampaikan kepada audiens.

Namun, saat membaca slide presentasi, kamu mendapatkan materi yang sama dengan apa yang dibaca audiens dari slide tersebut. Siapkan slide sebagai titik referensi untuk mengangkut material karena mengingat teks yang diucapkan, itu sangat penting.

11. Diakhiri dengan Pertanyaan

Pernahkah kamu mendengar seorang pembicara menggunakan penutup pidato dengan mengatakan, "Hanya itu yang dapat kami sampaikan. Ada pertanyaan?" Mengajukan pertanyaan seperti itu sebenarnya adalah sebuah kesalahan dalam pidato.

Dengan menyampaikannya terlebih dahulu, maka kamu harus memastikan bahwa pesan benar-benar berkesan dan memotivasi penonton untuk bertindak.

Buku Pintar Pidato: Kiat Menjadi Orator Hebat yang ditulis Arif Yosodipuro bisa kamu jadikan referensi untuk belajar tentang cara berpidato yang baik. Termasuk mengenali kesalahan pidato yang bisa saja terjadi pada dirimu.

Buku ini bisa kamu pesan dan beli di Gramedia.com!

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau