Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Perbedaan Ceramah dengan Khotbah? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 23/08/2022, 18:00 WIB
Perbedaan Antara Ceramah dengan Khotbah Sumber Gambar: Freepik.com Perbedaan Antara Ceramah dengan Khotbah
Rujukan artikel ini:
Kumpulan Khutbah & Ceramah Populer…
Pengarang: Kalam Mulia
Penulis Hana Sjafei
|
Editor Ratih Widiastuty

Seringkali dianggap serupa, rupanya ceramah dan khotbah itu berbeda, lho.

Ceramah dan khotbah merupakan kegiatan yang seringkali dilakukan setiap individu untuk menyampaikan informasi tertentu.

Biasanya kita bisa menjumpai kegiatan ceramah dan khotbah di tempat ibadah, seperti saat Salat Jumat di masjid.

Perbedaan Ceramah dan Khotbah

Berikut kami rangkum perbedaan ceramah dengan khotbah, antara lain:

1. Ceramah

Melansir Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ceramah merupakan pembicaraan di depan umum yang berisi penyampaian suatu informasi, pengetahuan, dan sebagainya.

Sementara itu, berceramah yakni kegiatan memberikan uraian tentang suatu hal (pengetahuan dan sebagainya); menyampaikan ceramah.

Menceramahkan merupakan membentangkan (memberi ulasan tentang) suatu hal dengan ceramah.

Melansir buku Tekun Berbahasa Indonesia (2020) karya Churin In Nabillah, ceramah merupakan jenis pidato yang berkaitan dengan masalah pendidikan, ilmu pengetahuan, atau keagamaan.

Biasanya ceramah berisi nasihat atau petunjuk untuk menyakinkan pendengar.

Isi ceramah biasanya juga disesuaikan dengan jenis kegiatan ketika ceramah itu disampaikan.

Teks ceramah bisa didapatkan dalam berbagai kesempatan, misalnya dari guru, pembina OSIS, atau tokoh masyarakat.

Terdapat kebebasan topik untuk dibahas secara luas di ceramah, seperti pendidikan, sosial, ekonomi, hingga agama.

Terdapat beberapa manfaat ceramah untuk penceramah dan pendengarnya.

Misalnya bagi penceramah bisa membagikan pengetahuan dan berbagi ilmu yang dikuasai kepada orang lain, sementara manfaat ceramah untuk pendengar adalah menambah informasi, ilmu pengetahuan, dan wawasan.

Media yang digunakan untuk ceramah bisa secara langsung (tatap muka) atau melalui media elektronik seperti televisi dan radio maupun digital seperti internet.

Berikut contoh teks ceramah dilansir dari Gramedia.com:

Selamat pagi siswa-siswi yang saya kasihi, serta rekan-rekan guru yang saya hormati.

Pertama, kita ucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT karena karunia-Nya sehingga kita semua bisa berkumpul pada acara pagi hari ini.

Seperti yang sudah kita ketahui, lingkungan di sekitar kita menjadi cerminan budaya sekolah kita.

Sangat tidak enak apabila lingkungan di sekitar kita ini tidak enak dipandang dan tidak nyaman lagi.

Terlebih sekolah ini sudah jadi rumah kedua kita yang setiap hari kita datangi untuk menuntut ilmu.

Lingkungan sekolah yang nyaman dan sejuk akan meningkatkan konsentrasi dalam proses belajar mengajar.

Selain itu, kita pun jadi bisa berkontribusi terhadap penciptaan budaya yang ramah lingkungan.

Untuk itu, saya sebagai bagian dari sekolah ini, sangat menginginkan agar murid-murid dan rekan-rekan guru sekalian bisa tetap menjaga keasrian dan kebersihan lingkungan sekolah kita.

Setiap kelas wajib berkontribusi menyumbangkan dua pohon lalu merawatnya dan juga satu tong sampah di setiap depan kelas.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Jangan lupa juga untuk membuang sampah pada tempatnya.

Semoga dengan langkah ini, kita bisa bergotong royong untuk sama-sama memelihara lingkungan yang bersih dan sejuk.

2. Khotbah

Khotbah merupakan kegiatan berdakwah untuk mengajak atau menyeru orang lain demi meningkatkan ketakwaan dan keimanan.

Secara bahasa, khotbah merupakan pidato atau ceramah.

Berbeda dengan ceramah pada umumnya, khotbah biasanya berkaitan erat dengan ibadah salat atau ibadah lainnya.

Atau bisa juga dikatakan isi khotbah hanyalah topik yang berhubungan dengan agama saja.

Misalnya khotbah Jumat, khotbah Idul Fitri, khotbah nikah, khotbah Idul Adha, dan sebagainya.

Khotbah biasanya disampaikan individu secara monolog, yakni komunikasi satu arah.

Jika khatib (pelaksana khotbah) telah memulainya, maka pendengar wajib untuk mendengarkannya.

Dengan kondisi tersebut, khatib bisa menyampaikan khutbah tidak memiliki kesempatan untuk melakukan tanya jawab atau diskusi, sementara pendengar bisa mendengarkan dengan khidmat.

Dalam pelaksanaannya, khotbah disampaikan di forum yang resmi dan ditempat yang dianggap sakral oleh penganut agama.

Khotbah biasanya juga dilakukan di hadapan mimbar dan dilakukan secara langsung tatap muka.

Umumnya pendengar khotbah merupakan individu atau sekelompok yang mempunyai satu keyakinan yang sama.

Berikut contoh teks khotbah dilansir dari Kementerian Agama:

Dalam Khutbah Jumat singkat ini, mari merenung sejenak tentang apa yang terjadi di sekitar kita saat ini di tengah Pandemi Covid-19.

Terdapat banyak orang yang meninggal, tidak sedikit di antara mereka adalah saudara kita, tiba tiba sahabat kita meninggal dunia, siapa saja dan kapan atau di mana saja bisa meninggal dunia.

Hal ini menunjukkan kekuasaan Allah SWT yang melebihi hal apapun.

Sesuatu yang menjadi gerbang dari kehidupan dunia menuju kehidupan akhirat adalah kematian.

Dalam Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan adanya kekuasaan Allah dan sungguh aneh orang yang ingkar kepada Allah sementara manusia awalnya tiada, lalu Allah menjadikannya ada di muka bumi ini.

Tafsir juga menunjukkan bahwa kita semua pasti mati.

Dan kita semua pasti akan dibangkitkan kembali setelah kematian itu.

Ingin mempelajari lebih mendalam tentang ceramah dan khotbah? Kamu bisa membaca buku Kumpulan Khutbah & Ceramah Populer :Tema-tema Penting karya Kalam Mulia.

Di dalam buku ini terdapat lebih dari 100 materi yang penting dan populer dari beragam tema dalam dunia khitabah dan ceramah yang bisa kamu sontek untuk dibawakan pada beragam kebutuhan.

Tertarik untuk mengoleksinya? Segera check out bukunya hanya di Gramedia.com!

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Promo Diskon Promo Diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com