Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirayakan Setiap Tanggal 14 Februari, Inilah Asal-usul Valentine

Kompas.com - 14/02/2024, 11:00 WIB
 Asal-usul Valentine Sumber Gambar: Freepik.com Asal-usul Valentine
Rujukan artikel ini:
Broken Clouds
Pengarang: Mariskova
|
Editor Novia Putri Anindhita

Valentine identik dengan hari kasih sayang yang dirayakan setiap tanggal 14 Februari di hampir seluruh dunia, khususnya negara-negara barat.

Hari Valentine akan banyak didominasi dengan bunga, cokelat, permen, hingga berbagai hadiah lainnya yang dipertukarkan antara orang yang dicintai, baik itu kekasih, orangtua, atau sahabat.

Hari Valentine juga kerap dimanfaatkan untuk mengungkapkan perasaan cinta dan sayang seseorang pada pasangannya.

Berbagai cara pun dilakukan untuk merayakan hari valentine, mulai dari makan malam romantis, menonton film, sampai memberikan kado.

Hari valentine adalah perayaan yang berasal dari budaya Eropa sehingga tidak mengherankan apabila banyak masyarakat Indonesia yang tidak begitu menganggap penting hari kasih sayang ini.

Asal-usul dari hari valentine sendiri bisa dibilang masih tidak terlalu jelas dan terkesan simpang siur.

Beberapa ada yang menyebut jika hari valentine berasal dari tradisi suatu agama tertentu, tapi ada juga yang menyebutkan budaya ini tidak ada hubungannya dengan ajaran agama apa pun.

Tidak heran jika sampai saat ini masih banyak orang yang bertanya-tanya akan asal-usul dari hari kasih sayang ini.

Lantas, dari manakah asal-usul hari valentine tercipta? Cari tahu jawabannya di bawah ini.

Asal-usul Valentine

Cikal bakal perayaan valentine bermula dari abad ke-3 M, ketika raja Romawi yang bernama Claudius menjatuhkan hukuman pancung pada seorang pendeta bernama Santo Valentine pada tanggal 14 Februari 269 M.

Santo Valentine divonis hukuman pancung akibat menikahkan seorang prajurit muda yang merupakan anggota wajib militer kerajaan yang mau menikah.

Saat, perbuatan Santo Valentine dianggap sebagai bentuk perlawanan terhadap peraturan kerajaan.

Claudius tengah rajin-rajinnya mengumpulkan anak muda agar mau menjadi tentara militer kerajaan untuk menaklukkan kerajaan lainnya.

Akan tetapi, hanya sedikit anak muda yang ingin menjadi prajurit, maka Claudius pun berinisiatif untuk melarang anak muda menikah agar mereka dapat secara sukarela menjadi tentara kerajaan sebab hatinya tidak terhubung lagi dengan keluarga.

Untuk pihak gereja, perbuatan Santo Valentine dianggap sudah tepat sebab telah memberikan perlindungan terhadap orang yang tengah menjalin cinta sehingga dirinya dinobatkan sebagai pahlawan kasih sayang.

Versi Lain Asal-usul Valentine

Sementara itu, terdapat versi lainnya akan asal-usul Valentine.

Pada masa itu terdapat anak muda pada umumnya bernama Valentine yang diringkus petugas kerajaan karena enggan menjadi prajurit.

Ketika itu seluruh laki-laki masyarakat kerajaan Roma diwajibkan menjadi prajurit kerajaan dalam kurun waktu tertentu.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Valentine enggan menjadi prajurit kerajaan sebab merasa hatinya cuma dipenuhi dengan kasih sayang sehingga sulit baginya untuk menjadi prajurit kerajaan yang biasanya bertugas membunuh orang-orang.

Maka dari itu, dirinya disiksa dan dipenjara selama berbulan-bulan agar di dalam hatinya muncul kebencian serta hasrat membunuh.

Akan tetapi, upaya tersebut ternyata sia-sia belaka karena pada akhirnya Valentine akan dihukum mati pada suatu pagi di tanggal 14 Februari.

Di malam hari menjelang hukuman matinya, Valentine menulis surat panjang yang dititipkan kepada sipir penjara.

Surat itu ditujukan kepada seorang perempuan yang lumpuh dan buta, tapi sangat dikasihinya.

Isi dari surat itu adalah permintaan maaf karena tidak dapat lagi merawat dirinya.

Konon katanya, siapa pun yang membaca surat tersebut akan menitikkan air mata dan mengguncang perasaan.

Berbicara hari Valentine tentunya tidak akan lengkap tanpa rekomendasi buku romantis yang bisa dibaca bersama pasangan.

Membaca buku bersama mungkin bisa dijadikan opsi dalam merayakan hari Valentine.

Salah satu buku romance yang pas untuk dibaca adalah Broken Clouds yang ditulis oleh Mariskova.

Novel ini mengisahkan perjalanan hidup Geni, seorang pilot dengan kisah cinta yang sulit untuk diabaikan pembaca.

Dua belas tahun yang lalu Geni kabur ke Australia dan sekarang Kupang adalah rumah baginya.

Di sana Geni merasa bebas dan dapat berselancar di antara kumpulan awan.

Jauh dari usaha perjodohan dan tuntutan ibunya yang selalu memintanya untuk menetap di Jakarta.

Dua belas tahun berlalu, perempuan itu hadir kembali dalam kehidupan Geni.

Memaksanya untuk menghadapi perasaan-perasaan yang belum usai.

Riani, perempuan yang berhasil mencuri hatinya muncul kembali dalam sebuah pertemuan yang tak pernah direncanakan.

Mampukah Geni mengutarakan perasaannya kali ini?

Cari tahu kelanjutan ceritanya dengan memesan bukunya sekarang juga di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau