Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Tahu Arti Bunga Melati dan Fakta-Fakta Menarik di Balik Warnanya yang Cantik

Kompas.com - 18/12/2023, 16:00 WIB
Arti Bunga Melati Sumber Gambar: Freepik.com Arti Bunga Melati
Rujukan artikel ini:
Aku Senang Ada: Pohon dan…
Pengarang: Tracey Turner
Penulis Okky Olivia
|
Editor Puteri

Di Indonesia, bunga melati menjadi salah satu tanaman yang paling banyak ditanam di halaman rumah.

Bunga yang memiliki nama latin Jasminum Officinale ini banyak disukai orang karena memiliki bentuk fisik yang cantik dan aroma segar yang khas.

Meskipun sering kali dikaitkan dengan kesucian dan kemurnian karena berwarna putih, bunga melati sebenarnya memiliki warna-warna lain yang tidak kalah cantik.

Tak hanya memiliki tampilan dan aroma yang memikat, bunga melati juga banyak digandrungi karena memiliki arti dan makna yang mendalam untuk sebagian orang.

Berikut penjelasan mengenai arti dan fakta-fakta menarik seputar bunga melati.

Arti Bunga Melati

Bunga melati memiliki makna yang berbeda, tergantung di negara mana bunga tersebut tumbuh.

Di Indonesia, bunga melati sering ditemukan di acara pernikahan adat dan pemakaman.

Berikut adalah arti bunga melati berdasarkan kepercayaan yang berkembang di masyarakat.

1. Pembawa Keberuntungan

Di negara Filipina, bunga melati banyak digunakan di upacara keagamaan.

Sementara di Amerika Serikat, bunga melati melambangkan keindahan dan rasa cinta.

Di beberapa negara lain termasuk Thailand, bunga melati justru dianggap sebagai simbol keberuntungan.

Banyak orang membawa bunga melati di saku mereka untuk memberikan energi positif, sekaligus untuk dijadikan jimat keberuntungan.

2. Memberikan Energi Positif

Selain memiliki tampilan yang cantik, bunga melati juga terkenal memiliki aroma semerbak yang mampu memanjakan indra penciuman.

Saat diletakkan di suatu ruangan, aroma bunga melati akan menyebar dan menghidupkan suasana, sekaligus memberikan energi positif untuk sekitar.

Selain itu, bunga melati juga dipercaya bisa membawa kehangatan di mana pun ia berada.

3. Lambang Kesucian

Dikenal sebagai lambang kesucian, bunga melati biasanya hadir di berbagai momen yang sakral seperti pernikahan atau pembaptisan.

Di saat yang sama, bunga melati juga bisa digunakan untuk merayakan kemurnian dan perjuangan seseorang.

Jadi, bunga melati ini cocok dijadikan hadiah di hari ibu, untuk menghargai jasanya dalam hidup kita.

4. Ungkapan Kasih Sayang

Tidak hanya di Indonesia, bunga melati juga sering dihadirkan di acara pernikahan dan peringatan di berbagai belahan dunia.

Keharuman bunga melati yang manis dan bentuk fisiknya yang cantik membuat bunga ini kerap dijadikan lambang kasih sayang dan romantisme.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Saat berpikir tentang bunga melati, seseorang cenderung memikirkan hal-hal yang berhubungan dengan cinta dan keindahan.

Fakta-Fakta Menarik Seputar Bunga Melati

1. Mitos Seputar Bunga Melati

Setiap negara tentunya memiliki cerita dan kisah mistisnya tersendiri. Indonesia termasuk salah satu negara yang tidak pernah bisa jauh dari kisah mistis yang terus menerus diceritakan dari generasi ke generasi.

Banyak orang meyakini kalau aroma melati yang tiba-tiba tercium wangi akan menjadi penanda kemunculan makhluk gaib.

Peristiwa ini biasanya terjadi pada malam hari.

Padahal, bunga melati memang akan mekar dan mengeluarkan aromanya pada malam hari karena suhu udara yang menurun setelah matahari terbenam.

Jika dilihat dari segi ilmiah, bunga melati sebenarnya tidak memiliki hubungan dengan hal-hal yang mistis.

2. Bunga Nasional Indonesia

Bunga melati kini telah menjadi salah satu simbol nasional Indonesia.

Hal ini telah diatur dalam Undang-Undang tahun 1990.

Sudah sejak lama, bunga melati menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia.

Kamu bisa dengan mudah menemukan bunga ini di acara-acara adat yang sakral seperti pernikahan dan pemakaman.

3. Tidak Berasal dari Indonesia

Meskipun sudah diresmikan menjadi bunga nasional Indonesia, bunga melati sebenarnya tidak berasal dari Indonesia, melainkan dari wilayah Asia Selatan.

Persebaran bunga melati ke wilayah lain terjadi setelah adanya migrasi penduduk dan peristiwa invasi kolonialisme di beberapa negara Asia.

4. Proses Penyerbukan Bunga Melati

Bunga melati tidak bisa melakukan penyerbukan secara mandiri karena putik dan benang sarinya berkembang di waktu yang berbeda.

Untuk memastikan terjadinya proses penyerbukan, bunga melati akan membutuhkan bantuan dari serangga yang menghinggapinya, seperti kupu-kupu dan lebah.

Selain memiliki warna yang cantik, bunga melati ternyata juga memiliki segudang manfaat untuk kesehatan, seperti membantu menurunkan resiko diabetes, menurunkan berat badan, menjaga kesehatan kulit, menjaga kualitas udara, dan masih banyak lagi.

Selain bunga melati, masih ada banyak sekali jenis bunga-bungaan lain yang tidak kalah menarik untuk diketahui sejarah dan makna filosofisnya.

Salah satu buku yang membahas mengenai tumbuhan dan bunga-bungaan adalah buku Aku Senang Ada Pohon dan Tumbuhan karya Tracey Turner.

Buku ini akan menjelaskan bermacam-macam jenis tumbuhan yang populer di berbagai belahan dunia.

Buku ini juga dilengkapi dengan informasi menarik mengenai cara merawat tumbuhan di berbagai cuaca, cara menyimpan tumbuhan di cuaca yang kering, dan masih banyak lagi.

Tidak hanya itu, buku ini juga akan membagikan fakta-fakta menarik yang mungkin belum kamu tahu, salah satunya mengenai tumbuhan dan pepohonan tertinggi di dunia.

Kalau tertarik, buku Aku Senang Ada Pohon dan Tumbuhan bisa kamu dapatkan di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau