Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kelebihan Kutu Loncat di Dunia Kerja

Kompas.com - 28/11/2023, 16:00 WIB
Kutu Loncat di Dunia Kerja  Sumber Gambar: Freepik.com Kutu Loncat di Dunia Kerja 
Rujukan artikel ini:
Anak Kantoran: Perjalanan Memaknai Hidup…
Pengarang: Samuel Ray
|
Editor Puteri

Kutu loncat dalam dunia kerja merupakan istilah yang kerap disematkan bagi karyawan yang sering berpindah-pindah pekerjaan dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya.

Terdapat kelebihan dan kekurangan yang bisa diperoleh saat memutuskan menjadi kutu loncat.

Contohnya seperti karyawan dapat memperoleh lebih banyak pengalaman dibandingkan dengan karyawan yang setia bekerja di satu perusahaan saja.

Akan tetapi di sisi lain, menjadi karyawan kutu loncat merupakan karyawan yang dihindari oleh HRD atau perekrut pekerja.

Jika ditelaah secara lebih mendalam, kutu loncat adalah sebutan yang disematkan kepada karyawan yang resign dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya dalam jangka waktu yang terbilang singkat.

Karyawan jenis ini biasanya didominasi dari generasi milenial yang memilih untuk bekerja dalam jangka waktu satu bulan atau lebih sebelum memilih untuk pindah ke perusahaan lainnya.

Boleh dibilang fenomena seperti ini merupakan hal yang lumrah terjadi di dunia kerja saat ini, mengingat persaingan yang semakin ketat setiap harinya.

Karyawan berhak untuk memilih bekerja di perusahaan yang lebih menjanjikan serta berhak meninggalkan perusahaan yang dirasa tidak mampu mendukungnya untuk berkembang.

Semakin menggiurkan penawaran yang diberikan oleh perusahaan, maka semakin tertarik karyawan untuk bekerja di perusahaan tersebut.

Lalu, apa saja keuntungan yang bisa didapatkan dengan menjadi kutu loncat? Simak jawabannya berikut ini.

5 Kelebihan Menjadi Kutu Loncat

1. Mempunyai Pengalaman Kerja yang Jauh Lebih Banyak

Tidak dapat dipungkiri, seorang karyawan yang sering berpindah pekerjaan mempunyai lebih banyak pengalaman kerja dibandingkan karyawan yang setiap bekerja di satu perusahaan saja.

Pasalnya, mereka pernah menduduki beberapa jabatan di beberapa jenis perusahaan yang berbeda.

Walaupun mereka bekerja dalam kurun waktu yang relatif singkat, tapi pengalaman kerja yang dimiliki cukup dapat memberikan tambahan ilmu dan wawasan.

Mereka akan mengetahui mengenai bagaimana perbedaan budaya kerja antara perusahaan satu dengan perusahaan lainnya.

2. Peluang Memperoleh Gaji dan Jabatan yang Jauh Lebih Baik

Salah satu tujuan paling penting dalam bekerja tentunya adalah untuk mendapatkan penghasilan.

Maka dari itu, tidak mengherankan apabila banyak orang memilih menjadi kutu loncat demi memperoleh penawaran yang jauh lebih baik.

Biasanya peluang untuk mendapatkan gaji serta jabatan yang jauh lebih baik akan sulit terealisasi di tempat kerja yang tengah dijalani.

Berbagai alasan yang membuatnya demikian mungkin karena kas perusahaan yang sedang buruk atau perusahaan yang tengah melakukan perluasan bisnis.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Maka, sah-sah saja jika banyak karyawan yang memilih resign dan pindah bekerja ke perusahaan lainnya untuk bisa memperoleh gaji dan posisi yang lebih baik.

3. Menambah Relasi

Menjadi kutu loncat juga bisa memperluas relasi karena tentu saja mereka akan bertemu dengan orang-orang baru yang berpengalaman.

Hal ini tentunya jauh berbeda dengan mereka yang hanya bekerja lama di satu perusahaan, tentunya relasi mereka hanya itu-itu saja.

Memperluas relasi tidak hanya akan berguna dalam hal pekerjaan saja, tapi juga bisa membantu dalam berbagai aspek kehidupan.

Contohnya, apabila kita ingin menjalankan bisnis, maka dengan relasi yang luas hal ini tentunya akan jauh lebih mudah untuk dijalankan.

4. Mengembangkan Kemampuan Beradaptasi

Setiap perusahaan tentunya mempunyai budaya kerja yang berbeda-beda.

Maka dari itu, karyawan kutu loncat akan jauh lebih mudah dan terbiasa untuk beradaptasi secara lebih cepat.

Kemampuan beradaptasi yang meningkat ini akan menambah kemampuan dalam hal berinteraksi dengan orang lain.

Kantor dan rekan kerja baru bukan lagi menjadi soal karena bagi karyawan kutu loncat kemampuan beradaptasi sudah menjadi hal yang lumrah dan mudah untuk dilakukan.

5. Memperkaya Ilmu dan Wawasan

Meskipun bidang pekerjaannya sama, tapi spesifikasi kerjanya tentunya akan berbeda.

Hal ini bisa menjadi kelebihan yang dimanfaatkan untuk terus belajar dan berkembang di kantor yang baru.

Sudah tentu ilmu dan wawasan yang akan didapatkan dari setiap perusahaan akan memperkaya karyawan kutu loncat.

Ilmu dan wawasan yang kaya menjadikan sudut pandang semakin luas.

Berbicara dunia kerja, kurang lengkap rasanya jika tidak membicarakan buku yang membahas mengenai dunia kerja, khususnya pekerja perkantoran.

Buku terbaru dari Samuel Ray, Anak Kantoran, akan menjadi pilihan bacaan yang sesuai untuk menambah ilmu dan wawasan tentang dunia kerja.

Buku ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait dunia kerja, seperti; Apakah kita benar-benar mencintai kantor kita? Bagaimana kalau tidak cinta? Apakah salah? Bagaimana jika cinta, tapi tidak kunjung mendapatkan promosi? Bagaimana cara menghadapi atasan yang galak di kantor? Budaya kantor itu maksudnya apa, dan bagaimana cara menghadapinya? Jika ingin resign, bisa tidak perusahaan menahan kita?

Semua pertanyaan tersebut akan dijawab dalam buku ini dengan lengkap dan jelas.

Oleh karena itu, segera pesan bukunya di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau