Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Kerja di Jepang? Yuk, Cari Tahu di Sini

Kompas.com - 05/10/2023, 10:00 WIB
Cara Kerja di Jepang  Sumber Gambar: Freepik.com Cara Kerja di Jepang 
Rujukan artikel ini:
Bahasa Jepang Untuk Pemula :…
Pengarang: Bright Learning Center
|
Editor Puteri

Daya tarik untuk bekerja di Jepang bagi masyarakat Indonesia masih begitu tinggi mengingat upah dan kesempatan kerja yang tampak jauh lebih menjanjikan.

Sejak dibukanya kesempatan lewat kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Jepang di bidang ketenagakerjaan, banyak sekali masyarakat Indonesia yang tertarik untuk merantau ke Negeri Matahari Terbit tersebut.

Tentunya berbeda dengan Indonesia, budaya kerja di Jepang harus diketahui terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk bekerja di sana.

Tidak hanya itu, syarat untuk bekerja di Jepang pun mesti diketahui supaya kita bisa mempersiapkan segala sesuatunya secara maksimal.

Bekerja di Jepang akan terasa jauh lebih menguntungkan apabila kita dapat menguasai bahasa Jepang.

Pasalnya, banyak masyarakat Jepang yang kurang fasih berbahasa Inggris sehingga dengan menguasai bahasa Jepang akan memudahkan kita untuk beradaptasi.

Apalagi saat ini untuk belajar bahasa Jepang sudah sangat mudah, mulai dari kursus, belajar melalui buku, hingga YouTube pun bisa dijadikan media belajar.

Lalu, bagaimana cara kerja di Jepang yang bisa kita lakukan? Simak jawabannya berikut ini.

Cara Kerja di Jepang

1. Lewat Jalur Departemen Tenaga Kerja

Lewat Departemen Tenaga Kerja (Depnaker) yang melakukan kerja sama dengan International Manpower Development Organization Japan (IM-Japan), bisa menjadi cara pertama untuk magang dan bekerja di Jepang.

Biasanya jalur ini hanya akan dibuka satu kali setiap tahunnya sebagai jalur “negeri”.

Jika memilih jalur ini biasanya akan ditempatkan untuk magang di sektor industri.

Walaupun cara ini disebut sebagai jalur “negeri” yang tidak memakan banyak biaya, tapi proses seleksinya tergolong sangat sulit dan ketat.

Masa kerja yang didapatkan biasanya adalah lima tahun sesuai kontrak yang bisa diperpanjang.

Hal ini terbilang lumrah sebab lewat program ini, pekerja akan memperoleh modal usaha saat sudah pulang atau ketika kontrak magangnya telah selesai.

Tidak mengherankan jika banyak sekali yang tertarik untuk bekerja di Jepang lewat jalur Depnaker ini.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Tak hanya itu, setelah pekerja menuntaskan masa kontraknya, mereka bisa disalurkan ke perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia.

Akan tetapi, sayangnya, jalur Depnaker ini mempunyai kekurangan, yaitu selain seleksi dan syaratnya yang sulit, jangka waktu dari pendaftaran sampai keberangkatannya pun lama.

2. Lewat Jalur Lembaga Pelatihan Kerja

Cara kedua ini bisa disebut sebagai jalur “swasta” sebab diinisiasi oleh Lembaga Pelatihan Kerja atau LPK.

Akan tetapi, tidak semua LPK bisa menyalurkan calon pekerja untuk magang di Jepang begitu saja.

Pasalnya, Lembaga Pelatihan Kerja ini mesti mempunyai izin dalam Sending Organization (SO) serta beroperasional di Indonesia.

Tidak hanya itu, LPK tersebut nantinya juga akan menjalin kerja sama dengan Accepted Organization (AO) yang beroperasional di Jepang dan selanjutnya akan menempatkan pra pekerja untuk magang di perusahaan Jepang.

Lewat jalur LPK tentunya tak akan mendapatkan subsidi dari pemerintah sehingga pekerja harus mengeluarkan dana pribadi untuk mengurus segala keperluannya.

Biasanya, dana yang dibutuhkan untuk setiap LPK itu berbeda-beda, tapi rata-rata berkisar antara 20-35 juta, termasuk pendaftaran, pelatihan, sampai pemberangkatan.

Berbeda dengan jalur Depnaker, pekerja yang sudah menyelesaikan masa magangnya tidak akan memperoleh bantuan dana modal.

Meskipun begitu, masih banyak sekali orang yang memilih jalur “swasta” ini sebab dianggap memiliki proses yang jauh lebih cepat, dengan syarat dan proses seleksinya yang lebih mudah.

Lewat jalur ini biasanya akan memperoleh pelatihan sekitar 3-5 bulan terlebih dahulu sebelum diberangkatkan.

Nah, sebelum memilih salah satu dari dua cara di atas untuk bekerja di Jepang, alangkah jauh lebih baik jika mempelajari bahasa Jepang terlebih dahulu.

Buku Bahasa Jepang untuk Pemula adalah panduan yang tepat untuk kamu dalam mempelajari bahasa Jepang.

Buku ini berisi tata bahasa Jepang secara umum untuk pembaca yang mau mempelajari tata bahasa dasar serta karakteristik bahasa Jepang.

Berbeda dengan buku-buku lainnya yang lebih banyak membahas tentang pemakaian tata bahasa Jepang dalam percakapan sehari-hari saja, buku ini mengupas tata bahasa Jepang, mulai dari karakteristik, struktur, perbendaharaan kata, jenis kata, dan bentuk pemakaiannya yang sesuai dengan penutur bahasa Indonesia.

Pesan bukunya di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau