Daya tarik untuk bekerja di Jepang bagi masyarakat Indonesia masih begitu tinggi mengingat upah dan kesempatan kerja yang tampak jauh lebih menjanjikan.
Sejak dibukanya kesempatan lewat kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Jepang di bidang ketenagakerjaan, banyak sekali masyarakat Indonesia yang tertarik untuk merantau ke Negeri Matahari Terbit tersebut.
Tentunya berbeda dengan Indonesia, budaya kerja di Jepang harus diketahui terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk bekerja di sana.
Tidak hanya itu, syarat untuk bekerja di Jepang pun mesti diketahui supaya kita bisa mempersiapkan segala sesuatunya secara maksimal.
Bekerja di Jepang akan terasa jauh lebih menguntungkan apabila kita dapat menguasai bahasa Jepang.
Pasalnya, banyak masyarakat Jepang yang kurang fasih berbahasa Inggris sehingga dengan menguasai bahasa Jepang akan memudahkan kita untuk beradaptasi.
Apalagi saat ini untuk belajar bahasa Jepang sudah sangat mudah, mulai dari kursus, belajar melalui buku, hingga YouTube pun bisa dijadikan media belajar.
Lalu, bagaimana cara kerja di Jepang yang bisa kita lakukan? Simak jawabannya berikut ini.
Lewat Departemen Tenaga Kerja (Depnaker) yang melakukan kerja sama dengan International Manpower Development Organization Japan (IM-Japan), bisa menjadi cara pertama untuk magang dan bekerja di Jepang.
Biasanya jalur ini hanya akan dibuka satu kali setiap tahunnya sebagai jalur “negeri”.
Jika memilih jalur ini biasanya akan ditempatkan untuk magang di sektor industri.
Walaupun cara ini disebut sebagai jalur “negeri” yang tidak memakan banyak biaya, tapi proses seleksinya tergolong sangat sulit dan ketat.
Masa kerja yang didapatkan biasanya adalah lima tahun sesuai kontrak yang bisa diperpanjang.
Hal ini terbilang lumrah sebab lewat program ini, pekerja akan memperoleh modal usaha saat sudah pulang atau ketika kontrak magangnya telah selesai.
Tidak mengherankan jika banyak sekali yang tertarik untuk bekerja di Jepang lewat jalur Depnaker ini.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Tak hanya itu, setelah pekerja menuntaskan masa kontraknya, mereka bisa disalurkan ke perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia.
Akan tetapi, sayangnya, jalur Depnaker ini mempunyai kekurangan, yaitu selain seleksi dan syaratnya yang sulit, jangka waktu dari pendaftaran sampai keberangkatannya pun lama.
Cara kedua ini bisa disebut sebagai jalur “swasta” sebab diinisiasi oleh Lembaga Pelatihan Kerja atau LPK.
Akan tetapi, tidak semua LPK bisa menyalurkan calon pekerja untuk magang di Jepang begitu saja.
Pasalnya, Lembaga Pelatihan Kerja ini mesti mempunyai izin dalam Sending Organization (SO) serta beroperasional di Indonesia.
Tidak hanya itu, LPK tersebut nantinya juga akan menjalin kerja sama dengan Accepted Organization (AO) yang beroperasional di Jepang dan selanjutnya akan menempatkan pra pekerja untuk magang di perusahaan Jepang.
Lewat jalur LPK tentunya tak akan mendapatkan subsidi dari pemerintah sehingga pekerja harus mengeluarkan dana pribadi untuk mengurus segala keperluannya.
Biasanya, dana yang dibutuhkan untuk setiap LPK itu berbeda-beda, tapi rata-rata berkisar antara 20-35 juta, termasuk pendaftaran, pelatihan, sampai pemberangkatan.
Berbeda dengan jalur Depnaker, pekerja yang sudah menyelesaikan masa magangnya tidak akan memperoleh bantuan dana modal.
Meskipun begitu, masih banyak sekali orang yang memilih jalur “swasta” ini sebab dianggap memiliki proses yang jauh lebih cepat, dengan syarat dan proses seleksinya yang lebih mudah.
Lewat jalur ini biasanya akan memperoleh pelatihan sekitar 3-5 bulan terlebih dahulu sebelum diberangkatkan.
Nah, sebelum memilih salah satu dari dua cara di atas untuk bekerja di Jepang, alangkah jauh lebih baik jika mempelajari bahasa Jepang terlebih dahulu.
Buku Bahasa Jepang untuk Pemula adalah panduan yang tepat untuk kamu dalam mempelajari bahasa Jepang.
Buku ini berisi tata bahasa Jepang secara umum untuk pembaca yang mau mempelajari tata bahasa dasar serta karakteristik bahasa Jepang.
Berbeda dengan buku-buku lainnya yang lebih banyak membahas tentang pemakaian tata bahasa Jepang dalam percakapan sehari-hari saja, buku ini mengupas tata bahasa Jepang, mulai dari karakteristik, struktur, perbendaharaan kata, jenis kata, dan bentuk pemakaiannya yang sesuai dengan penutur bahasa Indonesia.
Pesan bukunya di Gramedia.com.