Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kumpulan Cerita Anekdot Lucu yang Singkat dan Menghibur

Kompas.com - 19/10/2023, 16:00 WIB
Cerita Anekdot Lucu  Sumber Gambar: Freepik.com Cerita Anekdot Lucu 
Rujukan artikel ini:
Menulis Kreatif dan Berpikir Filosofis
Pengarang: Ayu Utami
Penulis Okky Olivia
|
Editor Puteri

Dalam kehidupan sehari-hari, kamu pasti pernah membaca kisah atau cerita-cerita lucu yang ada di buku, majalah, ataupun di media sosial.

Selain itu, saat ini sudah banyak sekali orang yang rutin membagikan beragam kisah lucu melalui pesan pribadi atau bahkan melalui grup keluarga.

Perlu kamu ketahui kalau kisah atau cerita lucu tersebut dinamakan sebagai teks anekdot.

Mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks anekdot ini bisa diartikan sebagai sebuah cerita singkat yang menarik karena lucu dan menghibur.

Selain itu, teks anekdot juga bisa diartikan sebagai cerita lucu yang sengaja ditulis oleh seseorang, yang didasarkan pada kejadian tertentu yang ada di dunia nyata.

Tidak hanya kejadian nyata, teks anekdot terkadang juga membahas mengenai seseorang yang ada di sekitar penulis atau bisa juga menceritakan kisah lucu seorang tokoh yang terkenal.

Lantas, seperti apa contoh teks anekdot?

Yuk, simak artikelnya berikut ini.

Ciri-Ciri Teks Anekdot

Sebelum mencari tahu contoh teks anekdot, kamu bisa lebih dulu memahami beberapa ciri-ciri teks anekdot berikut ini.

  • Bisa menghibur dan membuat pembaca tertawa.
  • Memiliki cerita yang sifatnya menggelitik, sekaligus mampu membuat setiap orang yang membacanya merasa terhibur.
  • Pembahasannya bebas karena teks anekdot tidak memiliki aturan ketat tentang siapa yang boleh dan tidak boleh diceritakan.
  • Selain cerita lucu, anekdot juga diperbolehkan untuk dijadikan media kritikan terhadap suatu peristiwa yang sedang terjadi atau bahkan terhadap tokoh tertentu.

Contoh Cerita Anekdot

1. Kisah Guru dan Murid

Di suatu pagi, ruang kelas 4A terdengar santai, tapi tiba-tiba saja sang guru mulai bertanya terkait dengan pekerjaan rumah tempo hari.

Budi: “Bu guru, saya mau bertanya!”

Ibu Guru: “Baik, apa yang ingin kamu tanyakan, Bud?”

Budi: “Ibu guru, boleh tidak seseorang tiba-tiba mendapat hukuman, padahal ia tidak melakukan apa-apa?”

Ibu Guru: “Tentu tidak boleh dong, Bud. Seseorang boleh dihukum setelah ia berbuat sesuatu dan terbukti bersalah.”

Budi: “Alhamdulillah. Jadi, saya bebas hukuman ya bu? Soalnya saya lupa mengerjakan PR yang ibu berikan.”

Ibu Guru: “Terima kasih atas informasinya, Budi. Sekarang lebih baik kamu berdiri di depan kelas!”

2. Kisah Suatu Negara

Dua orang sahabat lintas negara bernama Sasha dan Lita sedang membicarakan mengenai sebuah negara.

Sasha: “Negara Swiss itu lucu ya.”

Lita: “Mengapa kamu bilang itu Lucu?”

Sasha: “Iya, karena negara Swiss punya Kementerian Angkatan Laut, sedangkan mereka sebenarnya tidak punya wilayah laut.”

Mendengar ucapan Sasha, Lita tertawa terbahak-bahak selama beberapa saat, tapi kemudian ia berhenti dan mulai bicara.

Lita: “Tapi, negaramu juga sebenarnya lebih lucu.”

Sasha: “Kenapa?”

Lita: “Negaramu punya Kementerian Keuangan, padahal uang negara saja tidak punya.”

3. Kisah Pemilik Kursi yang Pelupa

Pada suatu sore, ada 2 remaja yang sedang bercanda dan berbincang di bawah pohon yang rindang.

Muklis: “Ton, aku punya tebak-tebakan buat kamu. Kursi, kursi apa yang bisa bikin orang lupa?”

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Toni: “Apa ya…. mungkin kursi goyang? Orang yang duduk di atasnya akan mudah mengantuk dan tidur. Setelah itu, dia akan melupakan sekitarnya kan?”

Muklis: “Salah. Ayo coba lagi.”

Toni: “Sudahlah, aku menyerah saja. Jadi, kursi apa sebenarnya?”

Muklis: “Jawabannya sederhana, ya kursi DPR!”

Toni: “Kenapa bisa begitu?”

Muklis: “Iya dong! Coba kamu ingat Ton, sebelum orang-orang duduk di kursi DPR, mereka punya banyak janji supaya masyarakat mau memilih mereka. Tapi setelah terpilih dan merasakan empuknya kursi DPR, mereka bisa saja melupakan semua janjinya dalam sekejap.”

Toni: “Oh, iya. Pintar juga kamu.”

4. Kisah Setrika dan Telepon Misterius

Di sebuah rumah sakit yang ramai, ada seorang pemuda yang berlari dengan tergesa-gesa karena kedua telinganya terkena luka bakar.

Dokter: “Apa yang terjadi, kenapa bisa ada luka di telinga kamu?”

Boni: “Jadi, begini Dok, waktu saya sedang menyetrika kemeja, tiba-tiba saja HP saya berbunyi. Tapi karena tidak sadar, saya justru meletakkan setrika di telinga kanan saya.”

Dokter: “Oh begitu ceritanya. Baik, sekarang saya coba periksa dulu lukanya. Tapi, apa yang terjadi dengan telinga kirinya?”

Boni: “Aduh, ini yang jadi masalah Dok, orang yang tidak jelas itu malah kembali menelpon dan saya refleks menempelkan setrika di telinga kiri.”

5. Kisah Sampah Daur Ulang

Di hari Minggu yang cerah, Balai Desa Suka Bahagia sedang mengadakan penyuluhan terkait dengan kebersihan di lingkungan tersebut.

Dalam acara penyuluhan tersebut, Kepala Desa juga menyampaikan tentang keberadaan sampah plastik yang mengganggu lingkungan.

Kepala Desa: “Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu sekalian, kalau ingin membuang sampah plastik, mohon dibuang ke tempat yang seharusnya.”

Setelah jeda beberapa detik, sang Kepala Desa kembali melanjutkan pembicaraannya.

Kepala Desa: “Seperti yang kita sudah ketahui bersama, sampah plastik tidak akan bisa terurai dengan mudah. Jadi, untuk itu, saya sarankan agar bapak-bapak dan ibu-ibu mulai belajar memanfaatkan sampah plastik dengan melakukan daur ulang.”

Setelah acara selesai, para warga berkumpul dan memasukkan semua sampah plastik ke dalam tas milik Kepala Desa.

Kepala Desa yang kebingungan mulai bertanya, “Tunggu, tunggu, ini kenapa bapak dan ibu memasukkan sampahnya ke dalam tas saya?”

Salah satu warga kemudian angkat bicara, “Lho, tadi kan bapak sendiri yang bilang kalau sampah plastik itu sangat mengganggu lingkungan. Jadi, kamu semua mengumpulkan semua sampahnya jadi satu agar lebih mudah di daur ulang.”

Mendengar hal tersebut, Kepala Desa memilih untuk pamit dan pulang ke rumah tanpa membawa tasnya yang berisi sampah.

Selain membaca, kamu juga bisa membuat cerita anekdot versimu sendiri sehingga kamu bisa menentukan seberapa tingginya kadar humor yang kamu punya.

Tapi sebelum itu, kamu tentunya harus mengetahui teknik atau dasar-dasar penulisan agar tulisan yang kamu hasilkan bisa menyenangkan para pembaca.

Buku Menulis Kreatif dan Berpikir Filosofis karya Ayu Utami tidak hanya akan mengajarkan tentang cara-cara menulis yang baik bagi para pemula, tapi juga bagaimana mengolah sebuah ide sampai akhirnya nanti dituangkan ke dalam bentuk tulisan.

Buku ini juga akan membagikan beberapa tips supaya kamu bisa dengan mudah mendapatkan ide tanpa harus berpikir berlebihan sehingga karya yang kamu hasilkan nanti adalah karya yang orisinil dan bisa dinikmati pembaca.

Jadi, tunggu apalagi? Segera dapatkan buku ini di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau