Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh Pantun Salam Pembuka Pidato dan Presentasi dengan Gaya yang Memukau

Kompas.com - 31/12/2024, 13:00 WIB
Pantun Salam Pembuka Sumber Gambar: Freepik.com Pantun Salam Pembuka
Rujukan artikel ini:
Super Lengkap Peribahasa Indonesia Plus…
Pengarang: Ajen Dianawati
|
Editor Laila Wulanalfi

Pantun salam pembuka biasa digunakan untuk menyapa audiens pada awal acara seperti pidato atau presentasi.

Pantun salam pembuka terdiri dari dua baris puisi yang berima dengan kata-kata sapaan seperti 'Selamat pagi' atau 'Halo'.

Pantun salam pembuka ini tidak hanya menunjukkan keakraban antara pembicara dan audiens, tetapi juga dapat meningkatkan keterlibatan audiens pada presentasi.

Keuntungan Menggunakan Pantun Salam Pembuka

Pantun salam pembuka adalah cara yang efektif untuk memulai pidato atau presentasi dengan gaya yang unik dan menarik perhatian audiens.

Dibandingkan dengan pembukaan yang datar dan membosankan, pantun salam pembuka dapat memberikan kesan yang lebih positif pada audiens dan membuat mereka merasa lebih terhubung dengan kamu sebagai pembicara.

Selain itu, penggunaan pantun salam pembuka juga dapat meningkatkan keterlibatan audiens dalam presentasi.

Misalnya, jika sedang berbicara di depan kelompok anak-anak, menggunakan pantun salam pembuka yang lucu dan menghibur dapat membuat mereka tertawa dan merasa lebih nyaman selama presentasi.

Atau jika berbicara di depan kelompok profesional, menggunakan pantun salam pembuka yang cerdas dan informatif dapat memperlihatkan kemampuanmu sebagai pembicara yang kompeten dan terampil.

Cara Membuat Pantun Salam Pembuka yang Efektif

Agar bisa membuat pantun salam pembuka yang lebih efektif, hal pertama yang harus diperhatikan adalah situasi atau acara yang akan dihadiri.

Dengan memperhatikan situasi atau acara tersebut, kita dapat menentukan gaya dan nada pantun yang cocok.

Hal ini akan memberikan kesan yang baik dan membuat pantun salam pembuka lebih tepat sasaran.

Pastikan agar pantun yang dihasilkan sesuai dengan suasana dan tujuan dari acara tersebut.

Dalam membuat pantun, perlu mempertimbangkan konteks dari acara tersebut agar pantun yang dihasilkan dapat menjadi lebih relevan dan tepat sasaran.

Selain itu, pastikan bahwa pantun yang dibuat tidak terlalu berlebihan dan sesuai dengan batasan waktu yang telah ditentukan.

Dalam menyusun pantun, fokuslah pada penggunaan kata-kata yang tepat dan pemilihan rima yang menarik sehingga pantun yang dihasilkan dapat menjadi lebih memukau.

Kamu bisa menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti agar pesan yang disampaikan lebih jelas dan tepat sasaran.

Contoh pantun yang kurang baik adalah sebagai berikut: "Salamku padamu, semoga senyum selalu menyertai".

Pantun ini terkesan standar dan kurang memukau karena tidak memiliki unsur kejutan atau humor yang dapat menghibur.

Untuk meningkatkan kualitasnya, kamu bisa mencoba menambahkan elemen kejutan ataupun humor sebagai penyemangat.

Pantun Salam Pembuka

Berikut adalah contoh pantun salam pembuka yang dapat digunakan dalam pidato atau presentasi:

Contoh 1

Pergi berlibur ke Mataram

Nunggunya di dekat dermaga

Jika ada yang mengucap salam

Yuk dijawab dengan lantang dan bertenaga!!

Contoh 2

Bertemu teman yang lama tak sua

Ternyata sudah sarjana hukum

Assalamualaikum wr.wrb semua

Semoga bibir kalian bisa senyum

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Contoh 3

Singgah sebentar di rumah Nadir

Memetik Apel dan pepaya

Para Hadirin yang telah hadir

Salam hormat dari saya

Contoh 4

Satu ketan dicampur ragi

Jadikan tape buat nostalgia

Hey semua selamat pagi

Semoga selalu sehat bahagia

Contoh 5

Air beriak tandanya dalam

Air tenang diguyur hujan

Izinkan aye ucapkan salam

Untuk para hadirin sekalian

Contoh-contoh pantun di atas mengandung ucapan salam dan harapan kesuksesan serta kebahagiaan bagi audiens.

Penggunaan pantun salam pembuka seperti ini dapat membuat audiens merasa lebih nyaman dan terlibat dalam presentasi.

Kapan Tidak Menggunakan Pantun Salam Pembuka?

Meskipun pantun salam pembuka dapat meningkatkan keterlibatan audiens, namun terdapat beberapa situasi yang penggunaannya tidak tepat.

Contohnya adalah ketika berbicara di acara resmi seperti rapat atau seminar yang membutuhkan keseriusan dan profesionalisme.

Penggunaan pantun salam pembuka dalam situasi ini dapat dianggap kurang sopan dan tidak menghargai waktu para peserta.

Selain itu, penggunaan pantun salam pembuka juga dapat menurunkan kredibilitas pembicara jika pantun yang digunakan tidak relevan dengan topik yang akan dibahas.

Misalnya, jika seorang pembicara menggunakan pantun salam pembuka yang lucu dan menghibur untuk membuka pidato tentang isu sosial yang serius, maka hal tersebut dapat membuat audiens meragukan kemampuan dan keahlian pembicara dalam membahas topik tersebut.

Nah, itu dia ulasan mengenai pantun untuk pembuka acara serta cara untuk membuat pantun pembuka dan beberapa referensi pantun untuk kamu yang ingin berpantun pada saat salam pembukaan acara.

Kamu juga bisa memperluas wawasanmu mengenai peribahasa dan pantun dengan membaca buku Super Lengkap Peribahasa Indonesia Plus Puisi & Pantun yang ditulis oleh Ajen Dianawati.

Dengan mempelajari peribahasa, kita dapat meningkatkan kemampuan menyusun kata-kata yang indah dan berseni dalam bahasa Indonesia.

Tidak hanya itu, peribahasa juga memberikan bermacam-macam pelajaran berharga yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari karena dibentuk dari pemikiran yang sangat cermat dan teliti atas peristiwa alam dan sosial.

Peribahasa sejatinya merupakan bagian dari warisan besar kebudayaan Indonesia.

Kata demi kata yang dipilih dengan teliti dan penuh arti, mengandung nilai-nilai mulia yang perlu terus dijaga.

Tak hanya itu, buku ini menyajikan berbagai pantun dan puisi yang disusun secara sistematis dan praktis sehingga sangat mendukung pembelajaran bahasa Indonesia.

Dapatkan segera buku Super Lengkap Peribahasa Indonesia Plus Puisi & Pantun di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau