Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tip Membangun Kepercayaan Diri Dalam Public Speaking

Kompas.com - 23/08/2023, 09:00 WIB
Public Speaking for Success  Sumber Gambar: Dok. Bhuana Ilmu Populer Public Speaking for Success 
Rujukan artikel ini:
Buku Public Speaking for Success
Pengarang: Dale Carnegie
Penulis Mursyidah
|
Editor Ratih Widiastuty

Siapa sih yang tidak ingin tampil memukau dan penuh percaya diri saat presentasi atau public speaking? Namun sayangnya, sering kali rasa gugup, gelisah, takut, tidak bisa berkonsentrasi, bahkan sampai tidak bisa mengingat apa saja yang ingin disampaikan muncul saat berbicara di depan umum.

Kenapa ya? Yuk, kita cari tahu penyebab dan solusinya berdasarkan buku dari penulis legendaris Dale Carnegie, Public Speaking for Success.

Penyebab Muncul Ketidakpercayaan Diri

Salah satu penyebab munculnya ketidakpercayaan diri adalah akibat dari ketidaktahuan kita atas kemampuan kita.

Ketidaktahuan itu bisa disebabkan oleh kurangnya pengalaman.

Jika kita sudah memiliki banyak pengalaman, perlahan-lahan rasa percaya diri itu akan meningkat karena kita sudah tahu kemungkinan apa yang akan terjadi.

Kegugupan dan rasa tidak percaya diri sebenarnya adalah hal yang wajar dialami oleh semua manusia.

Bahkan orang yang terkenal jago public speaking pun mengalami kegugupan dan ketidakpercayaan diri.

Contoh nyatanya adalah Abraham Lincoln.

Mantan Presiden Amerika Serikat ini pernah merasa canggung dan kurang percaya diri saat berpidato hingga suaranya jadi melengking dan tidak enak didengar.

Namun, ia berhasil mendapatkan ketenangan, kehangatan, dan kesungguhannya sehingga pidatonya menjadi luar biasa.

Tahukah kamu, ada pendapat yang menyatakan bahwa buruknya public speaking seseorang di masa-masa awalnya merupakan pertanda ia akan memiliki kemampuan luar biasa dalam berbicara di depan umum.

Jadi, jangan langsung berputus asa dan menutup diri jika public speaking awalmu sangat buruk, tetapi jadikan itu sebagai pijakan untuk mengasah kemampuan.

Dasar Membangun Kepercayaan Diri

Menurut Dale Carnegie, ada empat hal dasar yang amat perlu diperhatikan bagi kalian yang ingin membangun kepercayaan diri dalam public speaking, yaitu:

1. Hasrat yang Kuat dan Gigih

Dale Carnegie menyatakan bahwa menemukan hasrat yang kuat dan gigih adalah hal dasar yang paling penting dari hal lainnya.

Menurutnya, hasrat yang lemah akan membawa pencapaian yang lemah pula.

Sebaliknya, hasrat yang kuat dan gigih akan memberikan energi melimpah sehingga mampu melawan segala rintangan.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

2. Pahami yang Akan Dikatakan

Ada sebuah nasihat yang berbunyi, “Jangan berbicara sampai kamu yakin punya sesuatu untuk dikatakan, dan ketahuilah itu saja, lalu katakan, dan duduk.”

Jadi, sebelum berbicara di depan umum, persiapkan bahan yang akan kamu bicarakan.

Jangan sampai ketika berhadapan dengan pendengar/audiensi, kamu belum memikirkan isi pembicaraan dan tidak tahu apa yang akan dikatakan.

3. Bertindak Seolah-olah Memiliki Rasa Percaya Diri yang Tinggi

William James, seorang psikolog hebat Amerika, pernah berkata, “Tindakan terlihat seperti mengikuti perasaan, tetapi sebetulnya tindakan dan perasaan berjalan beriringan. Dengan mengatur tindakan, kita bisa secara tidak langsung mengatur perasaan.”

Jadi, bertindaklah seolah-olah kamu memiliki keberanian dan kepercayaan diri yang tinggi, berpura-puralah kamu menyukai dan sudah biasa berbicara di depan umum.

Cara berpura-pura ini bukan sekadar teori omong kosong, karena Theodore Roosevelt sendiri pernah melakukannya.

Dalam buku Public Speaking for Success, ada kutipan dari Roosevelt mengenai hal ini, “Inilah teori yang saya gunakan. Ada banyak hal yang awalnya saya takuti, mulai dari beruang cokelat hingga kuda 'jahat' dan para petarung bersenjata. Namun, dengan berpura-pura tidak takut, perlahan-lahan ketakutan saya pun menghilang. Sebagian besar manusia bisa merasakan hal ini juga jika mereka memilih untuk mencoba cara ini.”

4. Latihan

Mungkin ini adalah hal yang sudah kita ketahui bersama.

Untuk mengasah atau mengembangkan suatu kemampuan, kita harus sering berlatih.

Karenanya, untuk bisa melakukan public speaking dengan baik, kita harus sering latihan berbicara.

Roosevelt berkata, “‘Demam panggung’ merupakan sebuah keadaan saat kita merasakan gugup yang berlebihan, yang mungkin sepenuhnya terpisah dari sifat takut. Hal ini dapat memengaruhi si pembicara saat pertama kali harus berbicara di hadapan audiensi besar, yang pengaruhnya mungkin seperti ketika melihat hewan liar atau pergi ke medan perang. Apa yang diperlukan seorang pembicara bukanlah keberanian, melainkan kendali saraf, dan kepala dingin. Ini hanya bisa dicapai dengan praktik nyata. Hanya dengan kebiasaan dan latihan penguasaan diri berulang-ulang, barulah saraf bisa dikendalikan sepenuhnya. Sebagian besar permasalahannya adalah tentang kebiasaan. Dengan usaha dan latihan kehendak yang berulang-ulang, seorang pembicara akan tumbuh semakin kuat.”

Nah, itu adalah empat dasar yang menurut Dale Carnegie wajib kamu kuasai jika ingin membangun kepercayaan diri dalam melakukan public speaking.

Ada banyak hal lainnya yang bisa kamu pelajari untuk meningkatkan kemampuan public speaking di buku Public Speaking for Success karya Dale Carnegie ini.

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan saran, tip, dan trik berkaitan dengan public speaking.

Kamu bahkan bisa mempelajari apa yang dilakukan para orator terkemuka di masanya sehingga mereka orasi mereka bisa mengguncang dunia.

Dapatkan buku Public Speaking for Success di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau