Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kumpulan Cerita Fabel Singkat, Berisi Pesan Moral dan Nilai-Nilai Kehidupan

Kompas.com - 01/01/2025, 16:00 WIB
Cerita Fabel Singkat  Sumber Gambar: Freepik.com Cerita Fabel Singkat 
Rujukan artikel ini:
60+ Dongeng Fabel Sepanjang Masa
Pengarang: Husna Widyani
Penulis Okky Olivia
|
Editor Laila Wulanalfi

Bagi para orang tua, mengisi waktu santai di rumah bersama anak tentunya menjadi hal yang sangat menyenangkan.

Kegiatan bersantai ini bisa diisi dengan berbagai aktivitas yang seru, misalnya menonton film, bermain lego, atau membaca buku.

Seperti yang sudah kita ketahui, membacakan buku untuk anak bisa menjadi salah satu stimulus yang baik bagi kecerdasan anak, sekaligus bisa menciptakan bonding agar hubungan orang tua dan anak menjadi semakin harmonis.

Salah satu jenis buku yang cocok untuk dibacakan pada anak-anak adalah buku dongeng yang berbentuk fabel.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fabel adalah sebuah cerita yang menggambarkan watak dan perilaku manusia, tapi tokohnya diperankan oleh hewan.

Dalam fabel, bisa ada lebih dari 1 hewan dengan berbagai karakter yang berbeda-beda, yang nantinya bisa memberikan banyak pendidikan moral dan budi pekerti bagi anak.

Fabel bisa menjadi cara termudah untuk mengajari si kecil tentang nilai-nilai kehidupan, sekaligus bisa meningkatkan imajinasi dan rasa penasaran anak tentang berbagai macam hal.

Berikut adalah beberapa contoh cerita fabel singkat yang bisa dibacakan untuk anak.

Kumpulan Cerita Fabel Singkat

1. Persahabatan Semut dan Merpati

Suatu hari, seekor merpati secara tidak sengaja melihat semut yang terjatuh ke sungai, semut itu berusaha sangat keras untuk berenang agar tidak tenggelam.

Tidak tinggal diam, merpati segera memetik sehelai daun dan menjatuhkannya ke sungai sambil berteriak, “Hei semut, cepatlah naik ke atas daun ini!

Semut kemudian berenang ke atas daun tersebut dan selamat dari bahaya, dengan lembut ia berkata, “Terima kasih merpati, kau telah menyelamatkan nyawaku hari ini.

Sejak saat itulah, merpati dan semut menjadi sepasang sahabat.

Beberapa hari setelah kejadian itu, semut yang sedang berjalan di hutan tiba-tiba melihat merpati yang sedang dibidik oleh seorang pemburu yang memegang senapan.

Dengan penuh kemarahan, semut langsung menggigit kaki si pemburu, yang membuat pemburu itu kesakitan dan kabur keluar dari hutan. Merpati akhirnya aman dari incaran pemburu.

Merpati kemudian berucap, “Terima kasih semut! Kau telah menyelamatkan nyawaku hari ini.

Pesan Moral: Usahakan untuk selalu berbuat baik kepada sesama dan biasakan sikap tolong menolong dalam kehidupan.

Perbuatan baik pasti akan mendapat balasan yang baik di kemudian hari.

2. Kisah Gagak dan Rubah

Di dalam sebuah hutan, seekor rubah sedang memperhatikan seekor gagak yang tengah menggigit sepotong daging di paruhnya, kemudian si gagak bertengger di dahan pohon.

Rubah yang belum makan sejak pagi rasanya ingin sekali mencicipi makanan si gagak, rubah kemudian menyapa, “Hai Nyonya Gagak yang cantik, betapa cantiknya kamu hari ini. Matamu terlihat bersih, wajahmu cerah dan bercahaya.

Mendengar pujian itu, gagak menoleh ke bawah dan merasa senang. Rubah kemudian kembali memuji, “Kalau melihat penampilanmu yang seperti ini, aku yakin sekali kalau suaramu jauh lebih merdu, melebihi suara burung-burung lain di hutan ini. Izinkanlah aku untuk mendengarkan satu saja lagu darimu.”

Merasa tersanjung dengan pujian tersebut, gagak kemudian mulai membuka mulutnya, sayangnya ia tidak menyadari kalau potongan daging yang ia gigit jatuh ke tanah dan segera diambil oleh rubah yang kelaparan.

Selesai bernyanyi, rubah ternyata sudah jauh pergi meninggalkannya, sementara gagak menyesal karena kehilangan makanannya.

Pesan Moral: Selalu bersikap waspada karena bisa saja ada pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan dan pada akhirnya bisa mencelakai kita.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

3. Kisah Semut dan Gajah

Gajah dikenal sebagai salah satu hewan terbesar.

Pada suatu hari, ada kawanan gajah yang datang ke hutan untuk mencari makanan.

Kehadiran mereka ternyata mengganggu kawanan semut yang tinggal di hutan, sebab banyak rumah semur yang hancur setelah diinjak oleh para gajah.

Dengan penuh kemarahan, semut-semut mulai berteriak, “Pergilah kalian para gajah! Ini daerah tempat tinggal kami dan kalian merusaknya.”

Mendengar ucapan tersebut, para gajah hanya tertawa dan tidak peduli, mereka bahkan menganggap kalau semut adalah hewan yang kecil, tidak berbahaya, dan tidak berguna.

Kawanan semut yang merasa kesal berencana untuk mengusir gajah-gajah itu dari hutan, mereka kemudian menyiapkan rencana yang matang.

Keesokan harinya, para semut mencoba untuk bicara dan bernegosiasi dengan para gajah, dengan tujuan agar mereka meninggalkan hutan dan membiarkan kawanan semut hidup dalam damai.

Sayangnya, para gajah itu menolak meninggalkan hutan dan membuat kawanan semut marah, semut-semut itu pada akhirnya menyerang gajah dngan menggigiti kulit dan masuk ke dalam telinga para gajah.

Kawanan gajah itu akhirnya menyerah dan meninggalkan hutan, mereka juga menyadari bahwa semut-semut yang kecil tetap tidak bisa diremehkan.

Pesan Moral: Kita tidak boleh meremehkan atau merasa lebih kuat dari siapapun karena kesombongan tidak akan membawa kita pada kebaikan.

4. Burung Bangau yang Angkuh

Di suatu pagi yang indah, ada seekor burung bangau yang sedang berdiri di pinggir sungai.

Saat itu, bangau melihat beberapa ekor ikan yang berenang di dekatnya, menurutnya, ikan-ikan tersebut tidak terlihat segar karena kurus, kecil, dan tidak akan punya nutrisi apa-apa jika dimakan.

Bangau berkata, “Aku tidak akan mau memakan ikan-ikan kecil itu. Mana mungkin, aku bangau yang anggun dan cantik ini, memakan ikan-ikan yang kurus dan tidak sehat itu.”

Dengan tekadnya yang kuat, bangau memilih untuk mengabaikan kumpulan ikan-ikan kecil itu dan menunggu ikan lain yang lebih besar dan lebih cantik.

Setelah menunggu beberapa lama, ada seekor ikan besar yang lewat di pinggir sungai. Tapi bangau justru kembali meracau, “Ah, aku tidak mau ikan itu, terlalu besar untukku.”

Sampai pada akhirnya matahari mulai meninggi, ikan-ikan banyak yang sudah berenang ke tengah sungai, bangau yang kelaparan mulai berusaha mengejar mereka tapi tidak mampu.

Akhirnya sampai sore hari tiba, bangau yang sombong itu tidak bisa mendapatkan ikan sama sekali.

Pesan Moral: Terkadang, menjadi seseorang yang terlalu pemilih justur akan membuat kita sulit untuk mendapatkan sesuatu.

Kita juga tidak akan pernah tahu apakah itu yang terbaik untuk kita, jika kita tidak mencobanya.

Nah, itulah beberapa contoh cerita fabel singkat yang bisa kamu bacakan untuk anak-anak, dan bisa dijadikan sebagai media pembelajaran tentang moral kehidupan.

Kalau si kecil ingin mengetahui lebih banyak cerita fabel, kamu bisa temukan dalam buku 60+ Dongeng Fabel Sepanjang Masa karya Husna Widyani.

Buku ini berisi lebih dari 60 cerita fabel tentang hewan yang lucu dan dijamin bisa membuat anak betah untuk berlama-lama mendengar dan membaca kisahnya.

Dengan cerita yang menghibur, setiap fabelnya juga dilengkapi dengan berbagai pesan moral yang bisa memotivasi anak untuk bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari.

Buku ini bisa kamu dapatkan di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau