Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Novel "Seandainya Aku Boleh Memilih" Karya Mira W. Kembali Dialihwahanakan

Kompas.com - 16/12/2021, 21:35 WIB
Sumber gambar: Vidio
Rujukan artikel ini:
Seandainya Aku Boleh Memilih
Pengarang: Mira W.
|
Editor Novia Putri Anindhita

Novel-novel karya Mira Widjaja, atau yang lebih dikenal sebagai Mira W., telah banyak yang dialihwahanakan menjadi film atau sinetron.

Salah satu yang menjadi favorit untuk diadaptasi adalah novel Seandainya Aku Boleh Memilih.

Novel yang sudah belasan kali dicetak ulang oleh Gramedia Pustaka Utama ini sempat diadaptasi menjadi sinetron dengan rating tinggi pada tahun 1999 dan pada pekan ini, alih wahana terbarunya dalam bentuk web series berjudul Kupilih Dia mulai tayang di web dan aplikasi Vidio.

"Kisah cinta segitiga selalu menarik perhatian pembaca dari berbagai generasi, termasuk kisah Riri, Bandi, dan Haris dari novel Seandainya Aku Boleh Memilih karya Ibu Mira ini," kata Dionisius Wisnu, Public Relations Gramedia Pustaka Utama.

"Kalau pada tahun 1999 pembaca melihat Desy Ratnasari, Atalarik Syach, dan Primus Yustisio yang memerankan ketiga tokoh tersebut, tahun ini giliran Aurelie Moeremans, Rangga Azof, dan Randy Pangalila yang akan menghidupkannya," tambah Wisnu.

Seandainya Aku Boleh Memilih mengisahkan seorang dokter muda bernama Riri dalam menjalani liku-liku karier, cinta, dan hidup yang penuh pilihan yang sulit.

Riri selalu berusaha menentukan pilihan terbaik walaupun dengan risiko dan konsekuensi, yang kadang ia abaikan demi menutupi kekecewaannya terhadap hidup.

Awal kekacauan adalah ketika Riri kemudian mendapati dirinya berakhir dalam situasi rumit yang tak terduga dengan dua laki-laki, Bandi dan Haris yang memberikan keseimbangan dari semua yang Riri butuhkan.

Di tengah situasi yang kalut dan karier medis yang sedang teruji, Riri ingin bisa memilih yang sebenar-benarnya ia inginkan, seandainya ia bisa.

Namun, situasi terus membuatnya terpojok, hingga Alor menjadi tempatnya mencari jawaban agar keputusan yang ia ambil kali ini tidak keliru dan membuatnya kehilangan tidak hanya Bandi, tapi juga Haris, seseorang yang telah mengubah arti hidupnya.

"Pemilihan judul hingga development serial ini kami lakukan dengan diskusi dan persiapan panjang. Mulai dari keputusan pengadaptasian cerita novel karya Mira W. yang sudah memiliki konsep yang kuat dan dikemas dengan gaya penceritaan realis, totalitas produksi dari SinemArt dan tentu saja pemilihan pemeran yang sempurna, sehingga membuat cerita “Kupilih Cinta” menjadi tontonan yang sangat layak dinantikan," papar Tina Arwin selaku Chief of Content Vidio

Drama seri Kupilih Cinta telah tayang mulai Senin, 6 Desember 2021. Pada penayangan perdana diluncurkan 3 (tiga) episode sekaligus.

Episode berikutnya akan hadir setiap hari Senin, eksklusif hanya di Vidio.

Profil Mira W.

Mira Widjaja (Wong), atau lebih dikenal dengan nama pena Mira W., merupakan salah satu penulis novel-novel roman populer di Indonesia dan juga pelopor penulis keturunan Tionghoa di Indonesia.

Putri dari Othniel Widjaja—produser film sekaligus tokoh di industri perfilman di Indonesia—ini lahir di Jakarta, 13 September 1951, anak kelima dari lima bersaudara.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Sejak masih SD, Mira sudah menunjukkan bakat menulisnya, ia sering mengirim karyanya ke majalah-majalah anak ternama.

Cerpen populer pertamanya adalah "Benteng Kasih", dimuat di majalah Femina pada tahun 1975, saat ia masih kuliah kedokteran di Universitas Trisakti.

Novelnya yang pertama, Dokter Nona Friska, dimuat sebagai cerita bersambung di majalah Dewi pada tahun 1977, disusul novel keduanya, Sepolos Cinta Dini, terbit tahun 1978.

Selanjutnya, Mira menulis novel dengan berbagai genre, termasuk roman, kriminal, dan kehidupan rumah sakit.

Novelnya yang paling terkenal, Di Sini Cinta Pertama Kali Bersemi, terbit tahun 1980.

Sampai tahun 2015, bukunya telah berjumlah 82 buah, terdiri atas tujuh puluh lima novel, tujuh kumpulan novelet dan kumpulan cerpen, yang sebagian besar telah diangkat ke layar lebar dan layar kaca.

Novel Seandainya Aku Boleh Memilih

“Bandi bukan mainan yang cocok untukmu. Aku tahu sekali cewek macam apa kamu ini. Kamu bertukar pacar seperti ganti baju!”

“Jangan samakan aku dengan cewek-cewekmu! Barangkali cinta cuma lelucon di kepalamu Tapi aku betul-betul mencintai Bandi!”

“Untuk berapa lama? Sampai kamu bosan bolak-balik mengantarnya ke dokter?”

Seorang gadis binal bertemu dengan pemuda berandal. Mereka sama-sama mengasihi Bandi.

Dengan cara masing-masing mereka berusaha membahagiakannya.

Kemelut timbul ketika dari padang kebencian tumbuh setitik benih cinta. Dan tambah rumit tatkala muncul perempuan yang kedua.

Perempuan yang tidak mampu membela dirinya sendiri, tetapi sanggup menjebloskan seorang laki-laki ke dalam penjara.

Bagi para pembaca yang ingin mengikuti kisah Riri, Bandi, dan Haris lewat novel, ebook Seandainya Aku Boleh Memilih bisa didapatkan melalui aplikasi Gramedia Digital.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau