Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Teknik Dasar Olahraga Tolak Peluru yang Harus Kamu Ketahui 

Kompas.com - 12/07/2023, 10:00 WIB
Teknik Dasar Tolak Peluru  Sumber Gambar: Kompas.com Teknik Dasar Tolak Peluru 
Rujukan artikel ini:
Strategi Pembelajaran Atletik
Pengarang: Fransiskus Sales
|
Editor Puteri

Olahraga tolak peluru merupakan salah satu teknik berolahraga yang bertujuan untuk melempar bola logam sekuat dan sejauh mungkin.

Olahraga ini mungkin hampir sama dengan cabang olahraga atletik lempar lainnya, hanya saja, pada cabang olahraga tolak peluru, pemain diwajibkan untuk menggunakan tenaga semaksimal mungkin untuk membuat lemparan tersebut melesat hingga jauh.

Permainan ini sangat mengandalkan teknik gerak dari lengan yang ditopang oleh kekuatan dari bahu.

Maka dari itu, pada permainan tolak peluru, pemain tidak bisa asal melempar bolanya saja, ada teknik khusus yang harus diperhatikan saat bermain tolak peluru.

Karena jika pada saat bermain tolak peluru tidak mengetahui teknik dasar dari gerakannya, maka itu bisa saja mencederai tanganmu sendiri.

Berikut ini beberapa teknik dasar tolak peluru yang dapat kamu perhatikan.

Teknik Dasar Tolak Peluru

Pada saat bermain tolak peluru, gerakan tolakan atau dorongan terhadap bola tersebut harus sangat diperhatikan.

Gerakan tolak peluru hanya bisa menggunakan kekuatan dari salah satu tangan saja.

Teknik olahraga tolak peluru mempunyai dua macam gaya bermain yang dapat dilakukan oleh peserta permainan.

Teknik tersebut diberi nama teknik O'brien, teknik spin atau memutar, serta ada pula cara bermain tolak peluru bagi para pemula, yakni dengan teknik ortodoks.

1. Teknik Ortodoks

Teknik ortodoks biasa dilakukan untuk para pemula yang ingin berlatih permainan tolak peluru.

Teknik ini terbilang cukup mudah karena tidak terlalu membutuhkan banyak gerakan untuk melempar bola tersebut.

Teknik ortodoks dapat dilakukan dengan posisi tubuh menyamping dengan gaya melempar, seperti gaya pelempar pada permainan baseball.

Pelempar meletakan bola logam tersebut sejajar di antara kepala dan bahu dan kemudian dilakukan lemparan atau tolakan.

2. Teknik Spin

Berbeda dengan teknik ortodoks, teknik spin biasa dilakukan oleh atlet tolak peluru profesional karena pada teknik ini dibutuhkan keseimbangan saat memutar badan dan melepaskan bola logam tersebut.

Teknik ini meliputi gerakan yang bisa membuat bola logam tersebut terhempas jauh dari posisi si pelempar.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Teknik spin pertama kali diperkenalkan oleh atlet tolak peluru asal Rusia bernama Aleksandr Baryshnikov.

Pada salah satu pertandingannya, Aleksandr Baryshnikov menggunakan teknik spin dan melakukan putaran hingga 360 derajat dalam kecepatan tinggi dan berhasil melesat jauh.

3. Teknik O’brien

Walaupun teknik spin terbilang sangat efektif untuk melesatkan bola hingga jauh, akan tetapi teknik O’brien merupakan gaya melempar peluru yang populer dan paling sering digunakan para atlet profesional.

Teknik O’brien pertama kali digunakan oleh seorang atlet tolak peluru asal Amerika bernama Parry O’brien, maka tidak heran jika teknik O’brien diambil dari nama atlet asal Amerika tersebut.

Teknik ini biasa dilakukan dengan gaya glide atau meluncur dan dilakukan dengan cara membelakangi arah tolakan atau lemparan.

Pada saat melakukan gerakan O’brien, seorang atlet diharuskan untuk memiliki posisi membelakangi area pendaratan.

Atlet tersebut akan melakukan gerakan berputar hingga 180 derajat terlebih dahulu sebelum melepaskan bola logam tersebut.

Teknik O’brien merupakan teknik lanjutan dari ortodoks karena pada gerakan-gerakannya terbilang sangat mirip.

Hanya saja pada teknik O’brien, para atlet diharuskan untuk melakukan tolakan atau lemparan dengan tenaga besar yang dikeluarkan dari lengan.

Nah, itu dia beberapa teknik dasar olahraga tolak peluru yang wajib kamu ketahui.

Untuk kamu yang ingin mempelajari teknik olahraga atletik lainnya, kamu bisa membaca buku Strategi Pembelajaran Atletik yang ditulis oleh Fransiskus Sales sebagai bahan referensi agar semakin menambah wawasan kamu tentang dunia olahraga atletik.

Olahraga atletik sering disebut sebagai induk dari semua cabang olahraga, hal ini dikarenakan semua gerakan-gerakan dasar yang terdapat pada semua cabang olahraga merupakan gerakan-gerakan dasar yang awalnya dari olahraga atletik, seperti jalan, lari, lompat, hingga lempar.

Selain itu, atletik juga berpengaruh pada penomoran di perlombaan khusus seperti jalan cepat, lari halangan rintangan, dan lari lintas alam (cross country).

Buku ini berisi strategi pembelajaran mengenai atletik hingga perkembangan atletik yang terus gencar dilakukan dengan kreatif dan inovatif agar atletik diminati, tetap terlihat menarik, serta menghibur masyarakat yang ingin menonton perlombaan atletik.

Karena dalam beberapa kondisi di lapangan, kejuaraan maupun pada perlombaan jumlah penonton yang hadir kini semakin menurun sehingga hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pengurus atletik dunia (IAAF), Asia (AAF), Indonesia (PASI) untuk mengembalikan kembali minat masyarakat terhadap atletik.

Kamu bisa membaca keseluruhan isi bukunya dengan membelinya di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau