Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Hambatan Perdagangan Internasional yang Paling Sering Terjadi dan Dialami

Kompas.com, 11 Juli 2023, 11:30 WIB
hambatan perdagangan internasional Photo by Emmanuel Codden on Pexels hambatan perdagangan internasional
Rujukan artikel ini:
Perdagangan Dan Bisnis Internasional: Teori…
Pengarang: Jongkers Tampubolon
|
Editor Rahmad

Jika tertarik belajar perdagangan internasional, maka kamu perlu tahu apa saja hambatan yang mungkin terjadi dalam bisnis ini.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan hambatan perdagangan internasional ini bisa terjadi.

Bahkan, pada sektor yang sangat potensial sekalipun. Yuk, simak apa saja hambatan yang sering terjadi dalam perdagangan internasional berikut ini:

Hambatan Perdagangan Internasional

Ada beberapa hambatan perdagangan internasional yang umum terjadi. Berikut ini beberapa contoh hambatan perdagangan internasional beserta penjelasannya:

1. Tarif

Tarif merupakan salah satu hambatan utama dalam perdagangan internasional. Tarif adalah pajak atau bea yang dikenakan pemerintah suatu negara terhadap impor atau ekspor barang dan jasa.

Tujuan utama dari tarif adalah untuk melindungi industri dalam negeri dan menciptakan keunggulan kompetitif bagi produsen lokal.

Tarif dapat menjadi hambatan dalam perdagangan internasional karena beberapa alasan berikut:

  • Tarif meningkatkan biaya impor barang, yang pada gilirannya dapat membuat produk impor menjadi lebih mahal daripada produk lokal yang serupa. Hal ini dapat membuat konsumen cenderung memilih produk dalam negeri.
  • Tarif dapat merugikan eksportir karena produk mereka menjadi lebih mahal di pasar internasional. Ini dapat mengurangi daya saing produk ekspor dan membatasi akses ke pasar asing.
  • Tarif bertentangan dengan prinsip perdagangan bebas yang mendorong pertukaran barang dan jasa antarnegara tanpa hambatan.
  • Ketika suatu negara memberlakukan tarif terhadap negara lain, negara yang terkena tarif tersebut mungkin akan merespon dengan memberlakukan tarif serupa sebagai balasan.
  • Tarif yang sering berubah atau tidak dapat diprediksi dapat menciptakan ketidakpastian bagi pelaku perdagangan internasional. Hal ini membuat perencanaan bisnis dan pengambilan keputusan investasi menjadi sulit.

Untuk mengatasi hambatan tarif dalam perdagangan internasional, negara-negara sering melakukan negosiasi dan kesepakatan perdagangan bebas, seperti perjanjian perdagangan bilateral atau multilateral.

Tujuan dari perjanjian tersebut adalah untuk mengurangi atau menghapuskan tarif serta menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih terbuka dan adil bagi semua pihak yang terlibat.

2. Kuota Impor

Kuota impor ini jadi sebuah batasan kuantitas barang impor yang bisa masuk ke suatu negara dalam jangka waktu tertentu.

Kuota impor diberlakukan untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan yang tidak seimbang dengan barang impor.

Nah, jika ada kuota impor di negara tertentu, ini bisa membatasi jumlah barang impor yang masuk.

Itulah sebabnya, ini bisa jadi hambatan yang mengurangi persaingan bagi industri dalam negeri itu sendiri.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

3. Subsidi

Subsidi adalah bantuan keuangan atau insentif lainnya yang diberikan oleh pemerintah kepada produsen dalam negeri.

Subsidi bertujuan untuk meningkatkan daya saing produsen dalam negeri dengan mengurangi biaya produksi mereka.

Namun, subsidi juga dapat menjadi hambatan perdagangan internasional karena memberikan keuntungan kompetitif bagi produsen dalam negeri, sedangkan produsen asing mungkin kesulitan bersaing.

4. Standar dan Regulasi Teknis

Beberapa negara menerapkan standar dan regulasi teknis yang ketat terhadap barang impor.

Hal ini dapat menjadi hambatan perdagangan karena produsen asing harus memenuhi persyaratan yang rumit dan mahal untuk memasukkan produk mereka ke pasar negara tersebut.

Standar dan regulasi teknis ini bisa berkaitan dengan keselamatan, kualitas, lingkungan, atau persyaratan lainnya.

5. Hambatan Non-Tarif

Hambatan non-tarif mencakup berbagai bentuk aturan dan kebijakan yang mempengaruhi perdagangan internasional, seperti prosedur bea cukai yang rumit, persyaratan sertifikasi, larangan impor, atau kebijakan pengadaan publik yang diskriminatif.

Hambatan non-tarif sering kali sulit diukur dan dapat menjadi penghalang bagi perdagangan internasional.

6. Perbedaan Bahasa, Budaya, dan Hukum

Perbedaan bahasa, budaya, dan hukum antara negara-negara juga dapat menjadi hambatan dalam perdagangan internasional.

Kesulitan dalam komunikasi, perbedaan pola pikir bisnis, atau perbedaan dalam sistem hukum dapat menyulitkan negosiasi dan kerja sama antar perusahaan dari negara yang berbeda.

Perdagangan internasional di atas sebenarnya dapat bervariasi dari negara ke negara, dan tingkat hambatan yang diberlakukan dapat berubah seiring waktu sebagai hasil dari perjanjian perdagangan dan perubahan kebijakan pemerintah.

Nah, ketahui lebih banyak tentang hambatan perdagangan internasional ini lewat buku Perdagangan Dan Bisnis Internasional: Teori Dan Analisis Empiris.

Dalam buku ini, kamu bisa memperoleh banyak referensi dari kasus-kasus yang benar-benar terjadi.

Buku ini bisa kamu pesan dan beli di Gramedia.com!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Inner Child dalam Psikologi: Pengertian, Dampak, dan Cara Menyembuhkannya

Inner Child dalam Psikologi: Pengertian, Dampak, dan Cara Menyembuhkannya

buku
Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Toner yang Efektif?

Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Toner yang Efektif?

buku
Cara Menerapkan Let Them Theory: Panduan Komprehensif untuk Hidup yang Lebih Tenang

Cara Menerapkan Let Them Theory: Panduan Komprehensif untuk Hidup yang Lebih Tenang

buku
Gaya Kepemimpinan Demokratis: Contoh, Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangannya

Gaya Kepemimpinan Demokratis: Contoh, Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangannya

buku
5 Hewan Langka yang Sudah Punah dan Faktor Penyebab Kepunahannya

5 Hewan Langka yang Sudah Punah dan Faktor Penyebab Kepunahannya

buku
Arti Purnawirawan dan Cara Penulisan Gelar Purnawirawan

Arti Purnawirawan dan Cara Penulisan Gelar Purnawirawan

buku
Fahd Pahdepie Luncurkan 2045 Hz, Buku tentang Frekuensi dan Arah Masa Depan Bangsa

Fahd Pahdepie Luncurkan 2045 Hz, Buku tentang Frekuensi dan Arah Masa Depan Bangsa

buku
Gejala Anxiety Disorder yang Perlu Diwaspadai

Gejala Anxiety Disorder yang Perlu Diwaspadai

buku
Apa Itu Batasan Diri? Kenali agar Hidup Lebih Tenang dan Bahagia

Apa Itu Batasan Diri? Kenali agar Hidup Lebih Tenang dan Bahagia

buku
10 Fakta Unik Burung Elang Bondol, Sang Maskot Kota Jakarta

10 Fakta Unik Burung Elang Bondol, Sang Maskot Kota Jakarta

buku
Bangun Bisnis Lebih Santai lewat Peluncuran Buku

Bangun Bisnis Lebih Santai lewat Peluncuran Buku "Bangun Bisnis Bareng AI"

buku
Mengapa Kita Harus Berpikir Positif: Manfaat dan Cara Mengubah Pola Pikir Negatif

Mengapa Kita Harus Berpikir Positif: Manfaat dan Cara Mengubah Pola Pikir Negatif

buku
10 Hewan Paling Langka di Dunia, Ada Badak Jawa hingga Leopard

10 Hewan Paling Langka di Dunia, Ada Badak Jawa hingga Leopard

buku
Rahasia Komunikasi Interpersonal yang Bikin Hubungan Makin Lancar

Rahasia Komunikasi Interpersonal yang Bikin Hubungan Makin Lancar

buku
Gift Mawar TikTok Berapa Rupiah? Yuk, Cari Tahu!

Gift Mawar TikTok Berapa Rupiah? Yuk, Cari Tahu!

buku
Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Micellar Water? Berikut Penjelasannya

Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Micellar Water? Berikut Penjelasannya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau