Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Penyebab Orang Menjadi Clingy yang Bisa Berujung Toxic

Kompas.com - 26/06/2023, 07:30 WIB
penyebab orang jadi clingy Photo by Andrea Piacquadio on pexels penyebab orang jadi clingy
Rujukan artikel ini:
Behavioristik: Teori-teori Kepribadian
Pengarang: Yustinus Semiun, OFM
|
Editor Rahmad

Sifat clingy para seseorang merujuk pada perilaku yang cenderung terlalu membutuhkan perhatian, waktu, atau afeksi dari orang lain.

Nah, sederhananya clingy artinya manja yang berlebihan yang cenderung memaksakan kehendak.

Orang yang memiliki sifat clingy mungkin merasa tidak nyaman atau cemas jika tidak mendapatkan perhatian atau interaksi yang mereka harapkan.

Mereka sering kali ingin terus berada di dekat orang yang mereka anggap penting dalam hidup mereka, dan mereka mungkin mengambil langkah-langkah tambahan untuk memastikan orang tersebut tetap terlibat dengan mereka.

Meskipun keinginan untuk memiliki hubungan yang dekat dan intim adalah hal yang alami, sifat clingy dapat menjadi masalah jika berlebihan.

Itulah sebabnya, sifat clingy bisa jadi toxic dalam sebuah relationship.

Lalu, apa penyebab orang jadi clingy pada pasangannya? Jika kamu merasa pasangan sudah manja yang berlebihan, kenali penyebab sifat clingy pada seseorang berikut ini:

Penyebab Orang Jadi Clingy

Orang yang menjadi clingy atau terlalu melekat pada orang lain bisa memiliki beberapa penyebab yang dapat berpotensi menjadi perilaku toksik.

Berikut adalah beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab seseorang menjadi clingy:

1. Rasa Tidak Aman

Seseorang yang merasa tidak aman dalam hubungan atau dalam dirinya sendiri mungkin menjadi clingy.

Mereka mungkin mengalami kecemasan atau rasa takut kehilangan orang yang mereka cintai, sehingga mereka terus-menerus membutuhkan konfirmasi dan perhatian dari pasangan atau orang terdekat.

2. Pengalaman Masa Lalu

Pengalaman traumatis atau hubungan yang buruk di masa lalu dapat mempengaruhi perilaku seseorang menjadi clingy.

Mereka mungkin mengembangkan kebutuhan yang berlebihan akan keintiman dan terus mencari kepastian dalam hubungan baru.

3. Rendahnya Harga Diri

Seseorang yang memiliki harga diri yang rendah mungkin merasa tidak layak mendapatkan cinta atau perhatian.

Mereka mungkin berusaha memperoleh validasi dan perhatian dari orang lain secara berlebihan sebagai cara untuk meningkatkan rasa percaya diri mereka.

4. Ketergantungan Emosional

Seseorang yang terlalu mengandalkan orang lain secara emosional mungkin menjadi clingy.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Mereka mungkin merasa tidak mampu mengatasi emosi mereka sendiri atau menghadapi kesulitan hidup tanpa bantuan orang lain.

5. Kurangnya Batasan Pribadi

Orang yang menjadi clingy seringkali memiliki masalah dalam menetapkan batasan yang sehat dalam hubungan.

Mereka mungkin mengabaikan kebutuhan dan ruang pribadi pasangan atau mengabaikan perasaan dan keinginan mereka sendiri demi memuaskan keinginan dan kebutuhan orang lain.

6. Kehilangan Identitas Pribadi

Mereka cenderung mengorbankan kepentingan pribadi atau hobi mereka untuk mengikuti orang yang mereka anggap penting.

Mereka mungkin kehilangan identitas pribadi mereka sendiri dan menggantungkan kebahagiaan mereka pada hubungan atau interaksi dengan orang lain.

7. Rasa Takut Kehilangan Seseorang

Mereka sering merasa khawatir dan takut kehilangan orang yang mereka anggap penting dalam hidup mereka.

Mereka mungkin mengungkapkan kekhawatiran berlebihan atau membutuhkan konfirmasi terus-menerus bahwa mereka tetap penting dan dicintai.

Meskipun clinginess mungkin terjadi karena beberapa alasan di atas, menjadi toxic dalam relationship tergantung pada sejauh mana perilaku clingy tersebut mempengaruhi keseimbangan, kebebasan, dan kesehatan mental dalam hubungan.

Jika perilaku clingy menghambat pertumbuhan individu, menciptakan ketergantungan yang tidak sehat, atau melampaui batasan yang wajar, dapat menjadi masalah yang perlu diatasi.

Sifat clingy sendiri dapat muncul dalam hubungan romantis, persahabatan, atau hubungan keluarga.

Penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki kebutuhan ruang dan waktu pribadi, dan penting untuk menjaga keseimbangan yang sehat antara kedekatan dan kemandirian.

Jika sifat clingy mengganggu kehidupan sehari-hari atau hubungan dengan orang lain, penting untuk mencari cara untuk mengatasi kebutuhan emosional yang berlebihan dan belajar untuk mengembangkan kemandirian yang sehat.

Jika kamu tertarik mempelajari lebih banyak karakter, sifat, dan kepribadian seseorang, buku Behavioristik: Teori-teori Kepribadian bisa jadi referensi. Buku ini akan mengenalkanmu tentang tingkah laku seseorang.

Termasuk mereka yang memiliki kecenderungan jadi orang yang toxic.

Jika ada orang di sekitarmu yang memiliki kecenderungan ini, kamu bisa mengenali dan menghadapinya dengan tepat melalui psikologi behavioral yang bisa kamu temukan dalam buku ini.

Buku ini bisa kamu pesan dan beli di Gramedia.com!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau