Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budaya Primbon Jawa: Mengenal Neptu Jawa dan Weton Sebagai Warisan Budaya Indonesia

Kompas.com - 15/06/2023, 10:30 WIB
Rujukan artikel ini:
Kitab Primbon Jawa Serbaguna; Tetap…
Pengarang: R. Gunasasmita
|
Editor Rahmad


Orang Jawa pasti sudah tidak asing dengan budaya Primbon Jawa yang sampai sekarang masih dipercaya oleh sebagian orang.

Meski begitu, ada juga beberapa orang Jawa yang tidak benar-benar menerapkan budaya Primbon Jawa ini.

Kelestarian ini jadi warisan budaya Indonesia yang perlu kamu ketahui.

Jika kamu tertarik mengetahui lebih banyak tentang budaya Primbon Jawa yang dilakukan masyarakat lokal, simak penjelasan berikut ini.

Budaya Primbon Jawa

Budaya Primbon Jawa adalah warisan budaya tradisional dari masyarakat Jawa di Indonesia yang terkait dengan sistem ramalan, kepercayaan, dan praktik-praktik spiritual.

Primbon Jawa didasarkan pada ajaran-ajaran tradisional Jawa dan sering kali digunakan untuk menginterpretasikan nasib, peruntungan, keberuntungan, dan kehidupan seseorang.

Primbon Jawa juga melibatkan praktik-praktik seperti membaca tanda-tanda pada tubuh manusia, seperti bentuk tangan, garis tangan, dan bentuk wajah.

Selain itu, sistem ini juga mencakup ramalan melalui mimpi, melihat perilaku binatang, dan menggunakan alat seperti kartu tarot Jawa atau dadu kuno yang disebut "pranotomongso".

Selain sebagai alat ramalan dan perhitungan nasib, Primbon Jawa juga mencakup berbagai aspek budaya seperti tradisi pernikahan, tradisi kelahiran, dan penentuan nama anak.

Misalnya, dalam tradisi Jawa, nama anak sering kali dipilih berdasarkan weton atau hari kelahiran anak tersebut.

Penting untuk dicatat bahwa Primbon Jawa adalah bagian dari warisan budaya yang memiliki akar sejarah dan signifikansi budaya bagi masyarakat Jawa.

Bagi sebagian orang, Primbon Jawa masih dianggap penting dan diikuti dalam kehidupan sehari-hari, sementara yang lain mungkin melihatnya sebagai bagian dari warisan budaya yang menarik secara historis namun mungkin tidak mengikutinya sepenuhnya.

Sebenarnya, ada dua komponen utama dalam sistem Prambon, yaitu "Neptu Jawa" dan "Weton".

1. Neptu Jawa

Neptu Jawa adalah salah satu konsep dalam budaya primbon Jawa yang digunakan untuk menentukan hari keberuntungan atau kesialan seseorang berdasarkan perhitungan jumlah pasaran dalam kalender Jawa.

Konsep ini didasarkan pada kepercayaan bahwa setiap hari memiliki energi yang berbeda-beda yang dapat mempengaruhi kehidupan dan keberuntungan seseorang.

Dalam kalender Jawa, terdapat lima pasaran, yaitu Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon. Setiap pasaran memiliki nilai atau angka tertentu yang disebut sebagai neptu.

Neptu Jawa berkisar dari 0 hingga 7, di mana 0 adalah hari yang dianggap kurang baik dan 7 adalah hari yang dianggap sangat baik.

Perhitungan neptu Jawa didasarkan pada perpaduan antara hari, bulan, dan tahun kelahiran seseorang.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Dengan menggunakan informasi tersebut, neptu Jawa seseorang dapat ditentukan.

Neptu Jawa ini kemudian digunakan untuk menentukan hari-hari yang baik untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti perkawinan, pindah rumah, perjalanan, dan sebagainya.

Disisi lain, juga digunakan untuk menghindari hari-hari yang dianggap kurang baik untuk melakukan aktivitas penting.

Neptu Jawa bukan hanya digunakan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga dalam upacara adat, perhitungan tanggal baik, dan ramalan nasib.

Meskipun konsep ini berasal dari budaya Jawa, namun pengaruhnya telah merambah ke berbagai daerah di Indonesia yang memiliki kebudayaan yang terkait dengan tradisi Jawa.

2. Weton

Primbon Jawa adalah sistem ramalan atau astrologi yang digunakan oleh masyarakat Jawa untuk menentukan nasib, karakteristik, dan kecocokan seseorang berdasarkan hari dan bulan kelahirannya.

Setiap weton memiliki pengaruh yang berbeda dalam kehidupan seseorang dan dapat digunakan untuk meramalkan sifat, kesehatan, karir, dan hubungan mereka.

Weton adalah istilah dalam primbon Jawa yang merujuk pada hari kelahiran seseorang.

Dalam primbon Jawa, terdapat siklus 5 hari yang dihubungkan dengan unsur-unsur alam yaitu pasaran, yang terdiri dari:

  • Legi: Pasaran yang dikaitkan dengan unsur Tanah.
  • Pahing: Pasaran yang dikaitkan dengan unsur Kayu.
  • Pon: Pasaran yang dikaitkan dengan unsur Air.
  • Wage: Pasaran yang dikaitkan dengan unsur Api.
  • Kliwon: Pasaran yang dikaitkan dengan unsur Logam.

Selain itu, primbon Jawa juga memperhitungkan watak atau karakteristik seseorang berdasarkan hari kelahirannya.

Setiap hari memiliki sifat khas yang dianggap mempengaruhi kepribadian individu.

Kombinasi antara pasaran dan hari kelahiran dalam primbon Jawa dianggap memiliki pengaruh pada keberuntungan, karir, dan hubungan seseorang.

Nah, itulah penjelasan tentang Primbon Jawa yang jadi warisan budaya Indonesia yang perlu kamu ketahui.

Terutama jika kamu orang Jawa, mengenal budaya sendiri adalah cara yang bijak untuk melestarikan budaya bangsa bukan?

Untuk mempelajari budaya Primbon Jawa lebih lengkap, kamu bisa baca buku Kitab Primbon Jawa Serbaguna.

Buku ini berisi sekumpulan kearifan lokal agar seseorang bisa memahami dirinya, sesamanya, dan lingkungannya.

Kamu bisa pesan dan beli buku ini di Gramedia.com!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Belajar Excel seperti Profesional dengan Buku Excel Masterclass

Belajar Excel seperti Profesional dengan Buku Excel Masterclass

buku
Mengenal Tari Rangkuk Alu, Permainan Tradisional dari Manggarai

Mengenal Tari Rangkuk Alu, Permainan Tradisional dari Manggarai

buku
33 Kata-Kata Cinta Tanah Air yang Menumbuhkan Semangat

33 Kata-Kata Cinta Tanah Air yang Menumbuhkan Semangat

buku
Arti Mimpi Melihat Kebakaran dan Cara Menyikapinya

Arti Mimpi Melihat Kebakaran dan Cara Menyikapinya

buku
Doa Setelah Sholat Dhuha untuk Kehidupan yang Bahagia

Doa Setelah Sholat Dhuha untuk Kehidupan yang Bahagia

buku
2 Dongeng Sebelum Tidur Panjang untuk Anak yang Inspiratif 

2 Dongeng Sebelum Tidur Panjang untuk Anak yang Inspiratif 

buku
Jenis-Jenis Metode Penelitian Skripsi yang Mahasiswa Wajib Tahu!

Jenis-Jenis Metode Penelitian Skripsi yang Mahasiswa Wajib Tahu!

buku
Cek 6 Arti Mimpi Tenggelam, Benarkah Jadi Pertanda yang Tidak Baik?

Cek 6 Arti Mimpi Tenggelam, Benarkah Jadi Pertanda yang Tidak Baik?

buku
Apa Fungsi Pancasila Sebagai Dasar Negara? Cari Tahu di Sini Yuk!

Apa Fungsi Pancasila Sebagai Dasar Negara? Cari Tahu di Sini Yuk!

buku
Kumpulan Kata-Kata B.J. Habibie tentang Cinta, Bisa Jadi Ungkapan untuk Orang Tersayang

Kumpulan Kata-Kata B.J. Habibie tentang Cinta, Bisa Jadi Ungkapan untuk Orang Tersayang

buku
5 Rekomendasi Buku Terlaris di Indonesia Bulan September 2024

5 Rekomendasi Buku Terlaris di Indonesia Bulan September 2024

buku
Al-Hikam Talk & Coaching Expert Class: Kolaborasi Spiritualitas Dengan Mengasah Keilmuan dan Meneguhkan Keislaman

Al-Hikam Talk & Coaching Expert Class: Kolaborasi Spiritualitas Dengan Mengasah Keilmuan dan Meneguhkan Keislaman

buku
Manfaat Lidah Buaya untuk Wajah Flek Hitam dan Cara Penggunaannya

Manfaat Lidah Buaya untuk Wajah Flek Hitam dan Cara Penggunaannya

buku
Mau Tampil Stylish dan Keren? Ini Deretan Inspirasi Outfit ke Mall yang Bisa Kamu Coba

Mau Tampil Stylish dan Keren? Ini Deretan Inspirasi Outfit ke Mall yang Bisa Kamu Coba

buku
Kata-Kata untuk Istri Tercinta: Ungkapan Cinta, Kesetiaan, dan Penghargaan

Kata-Kata untuk Istri Tercinta: Ungkapan Cinta, Kesetiaan, dan Penghargaan

buku
Apa Itu Clay Mask? Yuk, Simak Cara Penggunaan dan 5 Manfaatnya untuk Kulit Wajah

Apa Itu Clay Mask? Yuk, Simak Cara Penggunaan dan 5 Manfaatnya untuk Kulit Wajah

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau