Berbuat baik kepada orang lain itu perlu.
Namun, jika lebih sering menyenangkan orang lain daripada menyenangkan diri sendiri, Anda dapat dikatakan sebagai People pleaser.
People pleaser adalah seseorang yang selalu berusaha untuk membuat orang lain senang hingga melupakan kebahagiaan diri sendiri, dan membuang-buang waktu atau energi yang dimiliki.
Terdengar positif, tetapi nyatanya hal tersebut akan menimbulkan dampak bagi diri sendiri.
Alih-alih menyenangkan hati orang lain, people pleaser justru membuat dirinya mudah dimanfaatkan oleh orang-orang di sekitarnya.
Hal tersebut dapat terjadi karena people pleaser cenderung memprioritaskan kebahagiaan orang lain dibandingkan dirinya sendiri.
Tidak ingin hidup terus dimanfaatkan orang lain? Yuk, terapkan hal ini, berikut 6 tips berhenti menjadi people pleaser.
Menciptakan batasan sangat penting untuk menghentikan siklus people-pleasing.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Membatasi orang dapat masuk ke dalam kehidupan emosional kita.
Batas di mana kita bisa menjadi diri kita yang sejati tanpa beban ekspektasi atau tuntutan orang lain.
Bagian terakhir untuk bisa keluar dari people-pleasing adalah berani mengatakan “tidak”.
Mulailah dengan mengatakan “Saya tidak melakukan” daripada “Saya tidak dapat”.
Yang pertama menyiratkan kebijakan, sedangkan yang kedua menyiratkan sesuatu yang bisa dinegosiasikan.
Jika Anda adalah orang yang selalu berkata “iya” dan tidak berani menolak atau menegur seseorang yang bahkan sudah membuat Anda tidak nyaman, maka Anda perlu membaca e-book Kita Tidak Mungkin Bisa Menyenangkan Semua Orang karya Patrick King, terbitan Penerbit Bhuana Ilmu Populer yang bisa Anda dapatkan di aplikasi Gramedia Digital.
Di dalam e-book ini, Anda akan menemukan banyak penjelasan bagaimana caranya berkata tidak dalam hal-hal yang memang tidak membuat kita nyaman.
Selain itu, dapatkan diskon untuk berbagai e-book pilihan yang bisa Anda gunakan selama periode promo masih berlaku.
Selamat membaca!