Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Waktunya Pria Merasa Menyesal ketika Bersalah?

Kompas.com - 18/04/2023, 16:00 WIB
Kapan Pria Merasa Menyesal Sumber Gambar: Freepik.com Kapan Pria Merasa Menyesal
Rujukan artikel ini:
Buku Antistres : Cara Tetap…
Pengarang: HELAINE BECKER
|
Editor Puteri

Permasalahan memang kerap kali selalu hadir diantara kehidupan karena dengan datangnya sebuah permasalahan maka akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih dewasa.

Biasanya, ketika para pria mendapat sebuah masalah maka biasanya ia akan mengurung diri atau pergi untuk menjernihkan pikiran.

Dengan mengurung diri terlalu lama, biasanya masalah tersebut tidak kunjung mendapat solusi terbaik, malah sebaliknya, masalah tersebut akan menjadi masalah-masalah lain.

Hal tersebutlah yang membuat para pria dicap sebagai biang dari segala masalah yang ada, walaupun sepenuhnya tidak semua pria seperti itu.

Biasanya para pria yang antisosial lah yang sering mengurung diri dan sulit untuk membenahi diri dari keterpurukan.

Lalu, kapan pria akan menyesal atas kesalahan yang ia buat?

Kapan Pria Merasa Menyesal?

Ada kalanya seorang pria juga merasakan sebuah penyesalan dari kesalahan yang diperbuat, walaupun terkadang membutuhkan waktu untuk menyesalinya, tetapi percayalah pada waktu yang tepat semua permasalahannya akan selesai dan tidak terjebak dalam masalah yang sama.

1. Tersadar

Penyesalan memang selalu datang di akhir, dan penyesalan tersebut juga tidak datang pada orang yang tidak mempunyai kesadaran akan kesalahannya.

Biasanya kesadaran yang para pria dapat adalah saat mereka mendapat nasihat yang baik dari kerabat dekatnya.

Orang-orang terdekatlah yang kerap kali menjadi penasihat yang baik atas kesalahan yang diperbuat dan berubah menjadi penyesalan.

Bahkan terkadang ada pula yang tersadar dengan sendirinya, dan biasanya hal tersebut adalah mereka yang tidak ingin menyimpan sebuah masalah terlalu lama.

2. Ditinggal Pergi

Ditinggal pergi oleh orang tersayang, baik itu orang tua ataupun pasangan, biasanya akan membuat siapapun menyesalinya.

Saat ditinggal pergi, biasanya mereka akan menyadari kesalahan-kesalahan yang ia perbuat, dan akan sulit untuk melupakannya, karena akan sulit untuk meminta maaf kembali.

3. Berpikir Lebih Positif

Dengan datangnya sebuah permasalahan, bisa membuat pribadi akan lebih mengenal perbuatan yang salah dan yang benar, dan dapat berpikir lebih jernih sebelum melakukan sebuah tindakan.

Saat para pria menyesali sebuah kesalahan dan langsung membenahi diri karena tidak ingin masalah tersebut kalut dan tambah suram, maka hal tersebut akan membuat pribadinya lebih terlihat sebagai orang dewasa dan dapat berpikir lebih logis.

4. Lebih Ingat Tuhan

Tuhan selalu menjadi tempat perenungan atas kesalahan-kesalahan yang diperbuat, baik itu pria maupun wanita.

Biasanya ketika ditimpa sebuah masalah yang berat dan tak ada orang yang mampu membantunya, maka orang tersebut biasanya akan terlihat lebih rajin beribadah.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

5. Hidup Jadi Lebih Teratur

Menyesali sebuah kesalahan akan membuat pribadi yang lebih mempertimbangkan sebuah tindakan-tindakan yang belum ia lakukan.

Saat pria mendapat sebuah masalah dan masalah tersebut sudah selesai ia lewatkan, maka para pria akan hidup lebih teratur.

6. Menyendiri

Pria kerap kali terlihat lebih suka untuk menyendiri dan suka mendengarkan musik seorang diri.

Hal yang membuat para pria seperti itu biasanya atas dasar penyesalan dari kesalahan-kesalahan yang ia pernah buat di masa lalunya, dan tidak ingin terjebak dalam pelukan masalah yang sama untuk kedua kalinya.

Nah, itulah beberapa ulasan mengenai sebuah masalah yang pria lalui dan sebuah penyesalannya.

Tidak dapat dipungkiri bahwasannya permasalahan adalah bumbu dari sebuah kehidupan.

Kehidupan memang selalu menyimpan segudang misteri sebuah permasalahan.

Ketika permasalahan tersebut datang pada kita, kuncinya adalah dengan bersabar dan coba untuk mengevaluasi diri sendiri.

Untuk lebih bisa mengendalikan sebuah amarah dalam permasalahan yang datang kamu bisa membaca buku Cara Tetap Bahagia Saat Hidup Penuh Masalah yang ditulis oleh Helaine Becker.

Bukan menjadi sebuah rahasia lagi bahwa anak-anak dapat menderita stres seperti halnya orang dewasa.

Ketika kamu memiliki tanggung jawab seperti pergi ke sekolah tepat waktu, menyelesaikan pekerjaan rumah, atau membantu pekerjaan rumah.

Terkadang hubungan kamu dengan teman, anggota keluarga, atau teman sekelas tidak 100% mulus, maka Itu juga bisa menyebabkan stres.

Buku ini berisi tips-tips menghadapi masa-masa stres seperti ini.

Buku ini juga membantu mengenali hal-hal yang dapat membuat kamu tertekan sehingga kamu tahu bagaimana harus bertindak, tetap tenang, dan tetap bertindak.

Tidak semua saran dalam buku ini sesuai dengan situasi kamu saat ini karena setiap orang berbeda dan tidak ada dua situasi yang persis sama.

Setidaknya kamu akan menemukan ide yang dapat membawa hasil yang diinginkan dan membantumu melewati masa-masa tersulit.

Dapatkan buku tersebut hanya di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau