Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Masalah Kesehatan yang Sering Diabaikan Pria

Kompas.com - 06/03/2023, 10:30 WIB
Masalah Kesehatan yang Sering Diabaikan Pria Photo by Andrea Piacquadio on Pexels Masalah Kesehatan yang Sering Diabaikan Pria
Rujukan artikel ini:
Rahasia Sehat Pria, 145 Q&A…
Pengarang: Gmedia
|
Editor Rahmad

Pria sering dianggap cuek, termasuk dalam hal kesehatan. Ada beberapa masalah kesehatan yang sering diabaikan pria padahal hal tersebut dapat menimbulkan gejala buruk jika terus dibiarkan.

Itulah sebabnya, para pria harus lebih memperhatikan beberapa masalah ini. Masalah kesehatan ini mungkin sering dianggap masalah sepele yang tidak berbahaya.

Faktanya, jika terus diabaikan justru akan berdampak buruk pada kesehatan dalam jangka panjang.

Masalah Kesehatan yang Sering Diabaikan Pria

Berikut ini masalah kesehatan yang sering diabaikan pria beserta dampak buruknya jika terus dibiarkan:

1. Nyeri Dada

Kebanyakan nyeri dada pada pria berhubungan dengan penyakit jantung, namun ada juga beberapa kondisi kesehatan lain yang diawali dengan nyeri dada yaitu masalah paru-paru.

Masalah paru-paru tertentu, seperti pneumonia, emboli paru, atau asma, juga berhubungan dengan nyeri dada yang menetap.

Dengan meningkatnya stres dan kebiasaan makan yang tidak sehat, pria mengembangkan penyakit pada saluran pencernaan seperti refluks atau tukak lambung. Kondisi ini menyebabkan nyeri dada yang parah dan tidak boleh diabaikan.

2. Sesak Napas

Sesak napas merupakan salah satu keluhan yang paling sering dialami pria. Biasanya kondisi ini terjadi karena adanya masalah pada sistem kardiovaskular.

Selain itu, sesak napas juga bisa disebabkan oleh masalah paru-paru seperti kanker paru, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), bronkitis kronis, emfisema, asma, atau hipertensi paru.

3. Kelelahan

Pria sering mengalami kelelahan yang luar biasa dan terkesan tidak berdaya? Mungkin ada insomnia. Namun, jika kondisi ini terus berlanjut, kemungkinan kelelahan tersebut disebabkan oleh diabetes atau infeksi di beberapa bagian tubuh.

Kelelahan yang terlalu sering tidak boleh diabaikan. Kondisi ini juga dapat menunjukkan disfungsi tiroid. Jika terus dibiarkan, tubuh yang terlalu kelelahan akan memicu banyak masalah kesehatan lainnya.

4. Depresi

Statistik menunjukkan bahwa pria lebih rentan terhadap depresi. Pasalnya, secara moral lebih banyak harapan dan tuntutan yang diberikan kepada laki-laki, apalagi jika sudah bersuami. Ini pasti akan menyebabkan kecemasan, stres dan depresi.

Ketika stres dan depresi didiamkan dan diperlakukan sebagai hal yang sepele, hal itu dapat menimbulkan kemarahan bahkan pikiran untuk bunuh diri.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

5. Mudah Lupa dan Tidak Fokus

Kelupaan bukan hanya tentang lupa menyimpan barang atau mengingat janji penting, tetapi juga bisa menjadi gejala sejumlah masalah serius lainnya, termasuk penyakit Alzheimer, tumor otak, dan kerusakan atau peradangan otak.

Kekurangan vitamin juga sering membuat seseorang menjadi pelupa. Rasa lupa sering jadi masalah yang sering diabaikan pria, padahal ini bisa jadi masalah serius dalam tubuh.

6. Masalah Buang Air Kecil

Seperti wanita, pria juga sering mengalami masalah dengan kencingnya, seperti kencing berdarah atau sulit buang air kecil. Masalah ini tidak boleh diabaikan, itu bisa menjadi tanda disfungsi ginjal dan hati. Urin dengan darah juga bisa menjadi gejala kanker prostat dan batu ginjal.

Jika diabaikan, itu dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut. Pembesaran prostat atau kanker prostat sangat umum terjadi pada pria, namun pria mengabaikan tanda-tanda awalnya, yang kemudian dapat memperburuk kondisinya.

Sering buang air kecil bisa menjadi hal yang baik. Ini karena Anda sudah cukup minum untuk berhasil mengedarkan sel-sel jahat juga. Namun, jika Anda buang air kecil secara berlebihan atau bahkan 8 kali sehari dan lebih dari 2 kali dalam semalam.

Ini merupakan tanda adanya gangguan medis. Ini termasuk pembesaran prostat, kandung kemih terlalu aktif (OAB), atau bahkan beberapa bentuk kanker.

7. Serangan Jantung

Banyak pria dewasa berpikir bahwa serangan jantung biasanya terjadi pada orang tua seperti ayah atau kakek.

Namun, ancaman seringkali muncul pada pria yang jauh lebih muda. Jika memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga, kamu dapat mengalami ini bahkan di usia 30-an.

8. Masalah Rambut

Masalah rambut juga sering diabaikan pria seperti rambut rontok dan rambut menipis. Jika terus dibiarkan ini bisa mengalami kebotakan. Kamu mungkin bisa mengakalinya dengan beberapa style potongan rambut.

Seperti model rambut comma hair atau style poni korea lainnya untuk menutupi kebotakan di bagian depan. Namun jika terus dibiarkan kebotakan akan semakin parah.

Buku Rahasia Sehat Pria, 145 Q&A (Question & Answer) bisa kamu jadikan referensi mengetahui tips sehat untuk pria. Pembaca akan menemukan masalah kesehatan yang sering diabaikan pria ternyata penting untuk diperhatikan.

Buku ini juga tidak hanya menjelaskan masalah kesehatan fisik saja, namun juga menjelaskan masalah pria terkait finansial, emosional hingga sosial.

Buku ini bisa kamu pesan dan beli di Gramedia.com!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau