Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Kisah Siti Nurbaya, Romeo dan Juliet dari Tanah Minang

Kompas.com - 06/04/2023, 13:00 WIB
 Kisah Siti Nurbaya Sumber Gambar: Pexels.com Kisah Siti Nurbaya
Rujukan artikel ini:
Seri Cerita Rakyat 34 Provinsi…
Pengarang: Dian Kristiani, Dian K.
|
Editor Puteri

Siti Nurbaya merupakan cerita rakyat yang berasal dari Tanah Minang, Sumatra Barat, yang mungkin sebagian besar orang menyangka kisah romantis ini adalah kejadian nyata yang pernah terjadi.

Nyatanya, cerita Siti Nurbaya adalah sebuah karya fiksi yang ditulis oleh Marah Rusli dengan judul “Siti Nurbaya: Kasih Tak Sampai” yang ditulis pada tahun 1922.

Supaya kamu tidak penasaran dengan kisah Siti Nurbaya yang melegenda ini, simak sedikit cuplikan ceritanya berikut ini.

Kisah Siti Nurbaya

Menurut cerita dalam roman Siti Nurbaya, pada awalnya Siti merupakan anak seorang saudagar kaya raya.

Siti Nurbaya adalah sosok wanita yang cerdas serta mempunyai pendirian yang kuat.

Sudut pandangnya yang cukup berbeda dengan sepupu-sepupunya mengenai pernikahan dan adat istiadat menjadikannya mempunyai daya tarik tersendiri.

Pesona yang menawan dari Siti Nurbaya mampu memikat seorang saudagar tua kaya raya bernama Datuk Maringgih yang dikenal memiliki banyak istri, ingin mempersunting Siti Nurbaya menjadi istri mudanya.

Akan tetapi, Siti Nurbaya sendiri telah memiliki tambatan hati, seorang pria bernama Syamsul Bahri.

Hubungan mereka pada awalnya berjalan dengan lancar, hingga suatu ketika Syamsul Bahri diterima untuk melanjutkan pendidikan kedokteran di Batavia (Jakarta).

Hal ini menjadikan hubungan antara Siti Nurbaya dan Syamsul Bahri harus dijalin secara jarak jauh.

Rasa sedih dan tangis yang tak mampu dibendung tampak tatkala Siti Nurbaya mengantar kepergian Syamsul Bahri di Teluk Bayur, Padang, Sumatera Barat.

Mendengar kabar kepergian Syamsul Bahri membuat Datuk Maringgih berusaha untuk meminta Siti Nurbaya agar mau menjadi istri mudanya, mulai dari cara yang baik-baik hingga menggunakan cara yang licik.

Diselimuti rasa iri dengki terhadap kesuksesan Sulaiman, ayah Siti Nurbaya, Datuk Maringgih pun melakukan trik busuk untuk membuat bisnis Sulaiman menjadi bangkrut.

Untuk melengkapi rencananya, Datuk Maringgih pun menawarkan sejumlah pinjaman uang kepada Sulaiman dengan bunga yang cukup tinggi.

Terdesak oleh kondisi yang semakin mencekik, Sulaiman pun menerima tawaran dari Datuk Maringgih tersebut.

Pada saat Sulaiman tidak mampu membayar utangnya pada Datuk Maringgih, Siti Nurbaya pun mengajukan diri untuk menjadi istri muda Datuk Maringgih dengan syarat seluruh utang ayahnya dianggap lunas.

Datuk Maringgih tentunya menyetujui tawaran tersebut dan ini pula yang menjadi cikal bakal dari kesengsaraan seorang Siti Nurbaya.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Datuk Maringgih yang dikenal memiliki banyak istri tersebut ternyata mempunyai watak dan perangai yang kasar.

Kesengsaraan Siti Nurbaya

Tak mampu menahan segala tekanan dan derita yang diterimanya dari Datuk Maringgih membuat Siti Nurbaya nekat untuk kabur ke Batavia.

Namun, nahasnya, kepergian Siti Nurbaya ke Batavia tidaklah berlangsung lama karena kabar kematian ayahnya membuatnya harus segera kembali ke Padang.

Kepulangan Siti Nurbaya ke Padang ternyata disambut dengan kemarahan serta kebencian yang mendalam dari Datuk Maringgih.

Saudagar kaya raya tersebut memiliki ide dan keinginan untuk memusnahkan Siti Nurbaya dari muka Bumi.

Datuk Maringgih memerintahkan anak buahnya untuk menawarkan nasi lemang kepada Siti Nurbaya yang sudah dia beri racun sebelumnya.

Nahasnya, Siti Nurbaya pun meregang nyawa akibat perbuatan Datuk Maringgih yang jahat serta licik.

Mendengar kabar jika sang pujaan hati telah meninggal, membuat Syamsul Bahri ingin membalas dendam pada Datuk Maringgih.

Setelah 10 tahun berlalu, Syamsul Bahri pun menyamar menjadi tentara Belanda untuk melancarkan niatnya.

Datuk Maringgih sendiri menjadi pemimpin salah satu revolusi dalam melawan pemerintah Hindia Belanda sebagai protes atas kenaikan pajak.

Syamsul Bahri yang kini memiliki nama samaran Letnan Mas pun ikut terlibat dalam perang sebagai bawahan pemerintah Belanda.

Syamsul Bahri pun menemukan Datuk Maringgih dan berlangsunglah pertempuran sengit di antara mereka.

Pada akhirnya Datuk Maringgih tewas seketika, sementara Syamsul Bahri harus menanggung luka-luka yang cukup parah.

Di akhir cerita, Syamsul Bahri memutuskan menemui ayahnya untuk meminta maaf sebelum pada akhirnya ikut menyusul Datuk Maringgih dan Siti Nurbaya ke alam baka.

Apabila kamu ingin menikmati cerita rakyat lainnya dari Sumatera Barat, maka buku Seri Cerita Rakyat 34 Provinsi: Malin Kundang bisa dijadikan dongeng yang tepat untuk dibacakan kepada anak-anak.

Ceritanya sendiri sudah tidak asing lagi, yakni tentang seorang anak bernama Malin Kundang yang berlaku buruk dan durhaka terhadap ibunya.

Akibatnya, Malin Kundang pun dikutuk menjadi batu oleh ibunya karena merasa sakit hati dan sudah diperlakukan secara semena-mena.

Daripada penasaran, segera pesan bukunya sekarang juga di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com