Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tanda Kucing Mau Mati yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 23/03/2023, 12:00 WIB
Tanda Kucing Mau Mati  Sumber Gambar: Pexels.com Tanda Kucing Mau Mati 
Rujukan artikel ini:
Tip Jitu Memelihara 9 Hewan…
Pengarang: Redaksi Agromedia
|
Editor Ratih Widiastuty

Menjaga kesehatan anabul tentunya harus menjadi prioritas utama bagi pemilik kucing agar kucing bisa terus lahap makan dan bermain.

Tidak hanya sekedar memberi mereka makan, memelihara kucing juga memerlukan komitmen, baik dari segi finansial, waktu, dan tenaga untuk bisa membuat mereka tetap sehat dan gembira.

Selain memberikan makanan berupa kering dan basah, kucing juga perlu diberikan asupan seperti vitamin, pemberian obat kutu dan cacing yang rutin, vaksin secara teratur, steril untuk mencegah mereka birahi dan beranak pinak, hingga kasih sayang.

Jika kita lalai memberikan salah satu dari kebutuhan-kebutuhan tersebut, risiko kucing terkena berbagai macam penyakit tentunya akan terbuka lebar.

Kucing yang sakit akan menjalar ke beberapa kondisi yang semakin membuat mereka enggan untuk makan sehingga memperparah proses penyembuhan.

Kucing yang sudah menolak untuk makan dan tampak lesu sudah pasti harus segera diwaspadai karena jika dibiarkan secara berlarut-larut maka risiko kematian bisa muncul.

Tentunya terdapat beberapa gejala yang menandakan jika kucing akan pergi atau mati yang harus segera kita perhatikan dan tindak lanjuti supaya tidak menyesal di kemudian hari.

Tanda-tanda kucing yang akan mati ini dapat dijadikan alarm atau pengingat bagi pemilik untuk bisa lebih peduli dan memperhatikan anabul mereka supaya tidak terulang lagi.

Apa saja tanda-tanda kucing mau mati yang harus diwaspadai? Cari tahu jawabannya berikut ini.

5 Tanda Kucing Mau Mati

1. Berat Badan Turun Secara Signifikan

Tanda pertama jika kucing tengah mengalami sakit adalah penurunan berat badan secara drastis akibat enggan untuk makan sehingga kekurangan nutrisi.

Padahal agar bisa sembuh dari penyakit, kucing harus mau makan untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh mereka.

Maka dari itu, jika berat badan kucing terasa menurun setiap harinya, kamu harus segera memeriksakannya ke dokter hewan.

Penanganan dan diagnosa yang tepat bisa membantu menurunkan risiko kematian pada anabul.

2. Sering Bersembunyi

Apabila anabul menjadi lebih sering menyendiri dan bersembunyi di tempat-tempat yang gelap, ini bisa menjadi indikasi jika mereka akan mati.

Biasanya kucing yang sering bersembunyi dan menyendiri di tempat yang gelap dicurigai tengah mengalami suatu penyakit yang tidak dapat terdeteksi.

Oleh karena itu, jika kucing mulai menunjukkan perilaku seperti ini, tidak ada salahnya untuk membawa mereka ke dokter hewan.

Penting sekali untuk tetap awas dan peduli pada tingkah laku anabul yang terasa mencurigakan.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

3. Tidak Mau Makan

Kucing yang menolak untuk makan bisa menjadi indikasi mereka sedang sakit sehingga perlu segera ditindaklanjuti.

Pasalnya, kucing tidak akan pernah menolak makanan apabila dalam kondisi yang sehat.

Kucing yang tidak mau makan bisa membuat tubuh mereka kekurangan nutrisi yang penting untuk membantu menjaga imunitas tubuh.

Apabila kucing yang enggan makan dibiarkan dan tidak diberi penanganan apa pun, bisa jadi mereka bisa mati secara perlahan-lahan.

4. Lesu

Kucing yang mau mati biasanya akan tampak lemah dan lesu karena sudah tidak memiliki tenaga di tubuhnya akibat tak ada asupan makanan yang masuk.

Biasanya jalan mereka akan sempoyongan dan lebih banyak diam atau tidur karena menahan rasa sakit.

Jangan biarkan hal ini berlanjut karena bisa saja nyawa kucing menjadi taruhannya.

Bila kucing sudah tampak lesu, segera periksakan ke dokter hewan untuk mengetahui penyebabnya.

5. Penampilan Fisik Kusam

Sama halnya seperti manusia, kucing yang mau mati akan tampak pucat dan kusam karena mereka berhenti melakukan self grooming.

Bulu mereka akan terlihat kusut dan mulutnya pun akan mengeluarkan aroma yang kurang sedap.

Penampilan fisik yang berubah ini sudah menjadi tanda yang jelas jika kucing sedang mengalami penyakit yang cukup serius.

Penampilan yang pucat dan aroma yang kurang sedap dari mulut anabul bisa menjadi tanda mereka akan mati.

Penting sekali untuk bisa merawat dan memelihara kucing dengan cara serta perhatian yang tepat agar mereka bisa tetap sehat.

Buku Tip Jitu Memelihara 9 Hewan Kesayangan Populer bisa dibaca oleh siapa saja yang ingin memiliki hewan peliharaan karena bukan hanya membahas tentang kucing, tapi ada delapan hewan lainnya juga.

Disajikan dalam bentuk tanya jawab dan ditulis berdasarkan pengalaman para hobiis membuat buku ini terasa jauh lebih dekat dengan pembaca dan hobiis hewan kesayangan.

Pembaca akan menemukan beberapa tip, seperti melatih anjing agar patuh, mencegah kerontokan pada bulu kucing, memandikan kelinci yang sakit, menjaga kesehatan hamster, memberi pakan untuk ular, dan masih banyak lagi.

Yuk, segera pesan bukunya di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau