Kucing jadi salah satu hewan peliharaan yang semakin digemari oleh banyak orang, bahkan popularitasnya ramai di internet.
Saking populernya, ada sejumlah kucing dinobatkan sebagai ‘influencers’ karena memiliki penampilan dan tingkah laku yang menggemaskan.
Melansir dari laman industri pemasaran influencer IZEA, penelitian menunjukkan 65% pemilik hewan mengunggah foto peliharaan mereka dan kucing lebih banyak mendapatkan atensi orang dibandingkan hewan lainnya.
Tentunya untuk membuat kucing menjadi ‘influencers’, kita sebagai paw parents harus selalu memperhatikan kesehatan hewan yang kerap dijuluki anabul ini agar tingkahnya tetap gesit.
Ketika anabul sehat, maka ia akan lebih aktif bergerak dan melakukan sejumlah tingkah laku yang menggemaskan.
Meski begitu, terkadang kucing juga bisa mengalami tidak mau makan dan lemas tidur terus.
Ketika hal tersebut terjadi, pemilik kucing sebaiknya tidak abai dan memantau teman bulu kesayangan ini.
Lalu, kenapa kucing tidak mau makan dan lemas tidur terus? Berikut penyebabnya.
Sama seperti halnya manusia, hewan peliharaan juga bisa stres dan depresi.
Ketika kucing mengalami keadaan tersebut, biasanya akan membuat si anabul tidak mau makan.
Stres dan depresi pada kucing salah satunya bisa dipicu karena berpindah dari lingkungan lama, seperti baru diadopsi sehingga butuh adaptasi dengan rumah baru.
Untuk menyiasati kucing agar mau makan dan tidak lemas tidur terus, cobalah berikan makanan yang aromanya kuat dan rutin tetap memberikan minum agar anabul tetap terhidrasi.
Penyebab lain kenapa kucing tidak mau makan dan lemas tidur terus yaitu kemungkinan adanya masalah pada mulut.
Masalah tersebut bisa jadi adanya gigi yang hilang, gigi patah atau abses gusi yang membuat anabul kesulitan untuk mengonsumsi makanan.
Akibat kondisi itu, kucing akan kekurangan asupan makanan dan membuatnya lebih memilih untuk tidur.
Saat melihat anabul tidak gesit seperti biasa, kamu harus waspada dan pastikan kondisinya.
Pasalnya, kucing tidak mau makan dan lemas tidur terus bisa jadi pertanda bahwa hewan berbulu ini sedang sakit.
Adapun penyakit kucing yang biasa terjadi, yaitu flu kucing, masalah pada ginjal, demam, pancreatitis, dan diabetes.
Oleh karena itu, kamu bisa segera memeriksakan kucing ke dokter saat kondisi kucing tidak mau makan dan hanya tidur berlangsung selama beberapa hari.
Efek vaksinasi kucing salah satunya akan membuat si anabul kehilangan nafsu makan.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Penyebabnya, karena kucing alergi terhadap cairan yang disuntikkan ke tubuhnya.
Meski begitu, efek samping tersebut hanya sementara dan tidak semua kucing mengalami kondisi itu.
Umumnya, nafsu makan kucing akan kembali normal dan kembali gesit dalam waktu 1 hingga 2 hari.
Kucing juga dapat mengalami rasa bosan dengan makanan yang sering diberikan oleh paw parents.
Akibatnya, si anabul bisa jadi tidak mau makan dan lemas tidur terus ketika diberi makanan yang sama.
Untuk bisa mengatasinya, kamu dapat mencoba menyelingi pola makan kucing berdasarkan jadwal seperti pagi untuk full dry food dan sore konsumsi campuran dry food dengan wet food.
Kucing tidak mau makan dan lemas tidur terus juga dapat terjadi karena faktor usianya yang sudah tua.
Seiring bertambahnya usia, kucing akan mengalami penurunan daya fisik termasuk pencernaannya yang menurun.
Selain itu, kucing yang sudah tua juga akan lebih rentan terhadap penyakit, sehingga perlu selalu dicek kesehatannya secara berkala.
Kucing dikenal dengan hewan yang mudah hamil, sehingga banyak paw parents kemudian memilih untuk melakukan steril pada si anabul.
Setelah disteril, kucing akan mengalami mandul dan efek lainnya membuat hewan berbulu ini tidak ingin makan.
Kurangnya asupan makanan membuat kucing akan lemas tidur terus.
Ketika kondisi kucing tidak mau makan dan lemas tidur berlangsung hingga lebih tiga hari, segera konsultasikan ke dokter hewan.
Memutuskan untuk memelihara kucing berarti secara tidak langsung juga telah berkomitmen dalam merawat dan menyayanginya.
Maka dari itu, memperhatikan kondisi kucing perlu dilakukan agar tidak terjadi membahayakan kesehatan anabul.
Untuk kamu yang ingin mengenal lebih banyak tentang hewan, seperti burung merpati, ayam, dan bebek, baca buku Perkembangan Hewan.
Buku ini akan membahas tentang tahap pertumbuhan beragam hewan yang meliputi fertilisasi, organ reproduksi hewan hingga pengaturan hormon.
Buku Perkembangan Hewan ini cocok bagi kamu yang ingin secara totalitas dalam memperhatikan hewan peliharaan.
Dapatkan buku Perkembangan Hewan di toko buku Gramedia atau secara online melalui Gramedia.com.
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.