Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal Usul Banaspati, Sosok Mengerikan yang Nampak Seperti Bola Api

Kompas.com - 09/03/2023, 11:30 WIB
asal usul banaspati Sumber: Hans/Pixabay asal usul banaspati
Rujukan artikel ini:
Sihir Mesir Ditanah Jawa
Pengarang: KISAH TANAH JAWA
|
Editor Rahmad

Indonesia terdiri dari beragam suku dan budaya yang kaya akan cerita.

Biasanya, setiap daerah di Indonesia mempunyai legenda atau mitos mistisnya tersendiri. Salah satunya adalah mitos tentang hantu banaspati.

Banaspati sendiri popular menjadi salah satu cerita rakyat di Pulau Jawa dan Kalimantan.

Konon, banaspati disebut sebagai sosok yang menyerupai bola api terbang atau manusia yang terbakar mirip dengan sosok Ghost Rider yang terdapat di komik Marvel.

Sosok makhluk gaib ini yang dipercaya sebagai media untuk mengirimkan teluh yang mampu menewaskan para korbannya.

Meski begitu, sosok banaspati ini juga seringkali ditemukan pada relief candi di Jawa. Banaspati biasanya bisa kita temukan pada bagian ambang pintu masuk candi.

Untuk mengetahui kisah tentang banaspati, simak informasinya berikut ini.

Apa Itu Banaspati?

Banaspati merupakan sebuah legenda atau cerita yang ada di masyarakat mengenai sosok makhluk halus yang sudah menjadi bagian dari budaya Indonesia.

Sosok banaspati yang digambarkan pada arsitektur candi yang ada di Jawa.

Sosok banaspati sendiri digambarkan sebagai relief kedo kepala raksasa.

Pada candi yang ada di Jawa Timur, sosok banaspati atau yang disebut dengan kalai di Jawa Tengah, biasanya ditemukan terpahat pada bagian atas lubang pintu masuk ruang sucinya masing-masing.

Mengutip dari situs Kemendikbud, bahwa banaspati dikenal dengan penjaga hutan.

Banaspati atau kala dipasang pada bagian ambang pintu candi sebagai sebuah penangkal dari pengaruh jahat yang akan masuk ke candi.

Sementara itu, mengutip repository Universitas Katolik Soegijapranata (Unika) Semarang, dalam kepercayaan yang ada di masyarakat, banaspati dikenal sebagai sosok hantu yang mempunyai elemen api.

Banaspati ini dikenal sebagai sosok makhluk mistis yang memiliki kekuatan besar, biasa ditemukan di hutan atau digunakan oleh dukun sebagai ilmu hitam.

Banaspati sendiri dikenal mempunyai dua wujud yang berbeda, yaitu berbentuk bola api yang hidup di antara pohon-pohon besar di tenga hutan dan juga manusia api.

Wujud dari bola api ini dipercaya mampu bergerak dengan cara terbang di antara satu pohon ke pohon lainnya.

Konon, ukuran banaspati hanya segenggam tangan orang dewasa, tetapi jika korbannya mengalami ketakutan, maka wujud bola api ini akan semakin membesar.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Sementara itu, wujudnya yang kedua, banaspati dipercaya memiliki wujud seperti manusia tetapi tubuhnya diselimuti api yang membara.

Dalam wujudnya yang seperti manusia api, banaspati dikatakan berjalan dengan kedua tangan, sedangkan kakinya menghadap ke atas.

Banaspati dalam wujud manusia juga akan mengejar dan menjulurkan lidah apinya ke mangsanya, sehingga korban nantinya akan terbakar.

Asal Usul Banaspati

asal usul banaspati asal usul banaspati

Kirtimukha di Jawa Timur disebut dengan banaspati. Menurut mitologi kuno India, Krimukhta ini tercipta dari kemarahan dewa Siwa.

Sosok makhluk yang mengerikan ini selalu merasa tidak puas dan merasa lapar. Kemudian, dia memiliki tugas untuk menghabisi raksasa Rahu, yang merupakan utusan raja raksasa yang bernama Jalandhara.

Raksasa Rahu adalah makhluk yang kepalanya dipenggal oleh dewa Wisnu. Dia mencuri serta meminum amrta berwujud dewa, walaupun kepalanya sudah dipenggal, tetapi tidak bisa mati karena mulutnya meminum amrta.

Kemudian, raksasa Rahu diperintahkan Jalandhara untuk menyerang kekuasaan dewa tertinggi, yaitu Dewa Siwa.

Karena serangan dari Raksasa Rahu, maka dewa Siwa sangat marah dan mengeluarkan raksasa sakti yang dimilikinya yaitu Kirtimukha atau banaspati.

Pada kisah ini, banaspati divisualisasikan memiliki tubuh yang besar, rambut terurai, mata melotot dan mengeluarkan api. Adanya banaspati ini membuat raksasa Rahu memohon ampun kepada dewa Siwa.

Lalu, raksasa yang baru saja diciptakan oleh dewa Siwa ini terus merasa kelaparan sampai kurban yang disajikan tidak cukup.

Akhirnya, dewa siwa memerintah raksasa ini untuk memakan dirinya sendiri, hingga yang tersisa hanya wajahnya saja.

Itulah kisah asal usul dari banaspati yang merupakan kisah tentang ilmu hitam.

Kamu yang tertarik mengenai kisah-kisah mistis yang berkaitan dengan ilmu hitam, bisa membaca buku yang berjudul Sihir Mesir Ditanah Jawa.

Sihir Mesir di Tanah Jawa ini menyajikan cerita fiksi ilmiah, dengan berbagai fakta di masa lalu Mesir, Eropa, dan juga Jawa pada masa awal Daendels hadir di tanah Jawa.

Diceritakan di dalamnya bahwa banyaknya pekerja yang mengalami kerasukan.

Kejadian tersebut diakibatkan oleh adanya tentara Belanda yang membawa kitab sihir dari Mesir ke Pulau Jawa dengan sepengetahuan Daendels.

Daendels sendiri banyak melakukan perubahan radikal, sehingga banyak raja daerah yang menentangnya. Karena menentang, maka banyak malapetaka yang hadir.

Nah, apakah kekuatan yang dimiliki Daendels ini berkaitan dengan hadirnya metafisika di sekelilingnya? Temukan jawaban dari kisah tersebut di buku ini yang bisa langsung kamu pesan dan beli melalui gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau