Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Negara dengan Gaji Tertinggi di Dunia

Kompas.com - 09/02/2023, 16:00 WIB
Gaji Tertinggi di Dunia Sumber Gambar: Pexels.com Gaji Tertinggi di Dunia
Rujukan artikel ini:
Nak, Belajarlah Soal Uang
Pengarang: Jeong Seon Yong
|
Editor Puteri

Terdapat beberapa negara yang memberikan bayaran atau gaji dengan nilai yang tinggi karena tidak bisa dipungkiri jumlah gaji merupakan salah satu faktor yang dijadikan pertimbangan dalam menerima sebuah pekerjaan.

Di Indonesia sendiri, sistem penggajian ditentukan berdasarkan Upah Minimum Kota (UMK) dan Upah Minimum Regional (UMR) yang besaran nominalnya tergantung pada kota masing-masing.

Akan tetapi, sayangnya, nominal gaji yang diterima di Indonesia sendiri masih terbilang rendah jika dibandingkan dengan beberapa negara lain di dunia.

Pasalnya, terdapat beberapa negara yang mendapatkan predikat sebagai negara yang memberikan upah atau gaji dengan nominal yang sangat tinggi di dunia.

Nominal gaji yang besar juga tidak serta merta memberikan pekerjaan yang mudah karena tentunya terdapat beberapa faktor seperti pengalaman, jabatan, industri, dan lain sebagainya.

Maka tidak mengherankan jika banyak masyarakat Indonesia yang mengidam-idamkan untuk dapat bekerja di luar negeri mengingat beberapa negara berani memberikan jumlah gaji yang sangat besar.

Kebutuhan hidup yang semakin melambung mau tidak mau menuntut kita untuk bisa memenuhinya dengan cara mencari pekerjaan bergaji tinggi.

Maka saat ada beberapa negara yang menawarkan upah sangat tinggi, tentunya hal tersebut bisa menjadi impian untuk bisa bekerja di negara tersebut agar masa depan bisa cukup aman.

Negara apa saja yang memberikan gaji dengan nominal tinggi di dunia? Cari tahu jawabannya berikut ini.

5 Negara dengan Upah Tertinggi

1. Luksemburg

Di posisi pertama terdapat Luksemburg yang merupakan negara kecil dengan populasi hanya 632.000 jiwa.

Meskipun negara kecil, tetapi Luksemburg adalah salah satu negara terkaya dengan bayaran gaji tertinggi di dunia.

Rata-rata pendapatan tahunan para pekerjanya bisa mencapai US$ 68.681 atau Rp 977,3 juta per tahun.

Industri yang paling tinggi di negara ini antara lain perbankan, konstruksi, layanan real estat, teknologi informasi, kaca, logam, baja, bioteknologi, hingga pariwisata.

Dilihat dari sektor industrinya, tidak mengherankan jika Luksemburg mampu menawarkan nominal gaji yang tinggi.

2. Islandia

Islandia adalah salah satu negara dengan biaya hidup paling tinggi di Eropa, sehingga tidak mengherankan jika nominal gaji yang diberikan pun cukup tinggi.

Pendapatan rata-rata para pekerja di Islandia adalah sebesar US$ 68.006 atau Rp 967,7 juta per tahun.

Islandia sendiri merupakan negara dengan populasi terkecil, yakni hanya 350 ribu jiwa saja.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Sektor industri paling krusial untuk perekonomian dari negara ini antara lain perikanan, pariwisata, pertambangan, dan tenaga air.

3. Swiss

Swiss dikenal sebagai negara penghasil cokelat dan jam tangan dengan pemandangan Gunung Alpen yang tentunya sangat indah dan memukau.

Swiss sendiri adalah negara kaya dengan populasi 8,3 juta jiwa yang mampu menawarkan gaji tinggi kepada penduduknya.

Pendapatan rata-rata para penduduknya dapat mencapai US$ 58.389 atau sekitar Rp 831 juta per tahun.

Industri penting yang mendominasi negara Swiss ialah antara lain jam tangan, farmasi, mesin, tekstil, perbankan, asuransi, bahan kimia, dan pariwisata.

4. Amerika Serikat

Amerika Serikat adalah negara dengan ekonomi yang sangat maju dan berkembang, sehingga bisa memberikan nominal gaji yang luar biasa tinggi.

Negara ini sangat mandiri dan mampu menguasai banyak peran penting di berbagai industri internasional.

Para pekerja di Amerika Serikat menerima gaji rata-rata dengan nominal US$ 65.836 atau Rp 936,8 juta per tahun.

Mendapatkan pekerjaan di Amerika Serikat bisa dibilang relatif mudah jika merupakan warga asli sana atau mempunyai visa kerja yang sesuai.

5. Denmark

Denmark adalah negara yang terletak di Eropa Utara dengan cuaca yang sangat sejuk di musim dingin maupun panas.

Negara ini mempunyai gaji minimum tertinggi di dunia, sebab tidak ada undang-undang upah minimum serta pengaruh yang kuat dari serikat pekerja.

Upah rata-rata para penduduknya ialah sekitar US$ 57.150 atau setara dengan Rp 813,2 juta per tahun.

Perekrutan negara ini ditopang oleh beberapa sektor industri seperti furnitur, pertambangan, logam, transportasi, hingga makanan dan minuman.

Berapa pun jumlah upah yang diterima jika tidak dibarengi dengan ilmu finansial yang mumpuni maka akan terasa sia-sia belaka.

Oleh karena itu, buku Nak, Belajarlah Soal Uang bisa dijadikan sumber wawasan yang sesuai untuk belajar ilmu finansial di saat seperti sekarang.

Buku ini merupakan sajian terhangat berisi ketulusan hati seorang ayah dalam mengajarkan anaknya untuk mampu mengelola finansial secara baik dan bijak.

Di saat banyaknya buku-buku finansial yang terasa kaku, buku ini muncul dengan cara yang menyenangkan lewat bahasa yang santai, cerita yang mengena dan menyentuh hati.

Langsung order bukunya di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau