Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 5 Dampak Ghosting yang Bisa Dialami Seseorang Secara Psikologis

Kompas.com - 05/01/2023, 11:30 WIB
Dampak Ghosting Photo by Foundry on Pixabay Dampak Ghosting
Rujukan artikel ini:
Luka Tapi Tidak Berdarah: Tetap…
Pengarang: Anna R. Vitria
|
Editor Rahmad

Arti ghosting bagi beberapa orang bisa saja sangat menyakitkan. Itulah sebabnya, dampak ghosting bisa sangat berpengaruh pada psikologis seseorang.

Ditinggalkan, putus hubungan atau bentuk penolakan tentu menyakitkan bukan? Bahkan, dampak ghosting bisa membuat seseorang trauma.

Ekspektasi dan harapan yang terlalu tinggi pada seseorang membuatnya sangat patah hati jika orang yang dicintai menghilang tiba-tiba tanpa kabar. Hal ini mungkin tidak pernah terbayangkan sebelumnya, tetapi bisa terjadi pada siapa saja.

Dampak Ghosting Secara Psikologis

Pelaku ghosting biasanya melakukan ini karena beberapa alasan yang tidak tersampaikan ke korban ghosting. Ini tentu akan sangat berdampak pada korban, apalagi jika sudah menjalin hubungan cukup lama dan dalam.

Tidak heran jika korban ghosting bisa sangat patah hati jika ditinggalkan secara tiba-tiba tanpa alasan. Berikut ini dampak ghosting yang bisa dialami seseorang secara psikologis:

1. Situasi dan Keadaan yang Membingungkan Akan Muncul

Mereka yang menjadi korban ghosting merasa bingung saat bereaksi terhadap situasi tersebut. Berbagai pertanyaan muncul di benak mereka. Mereka mencoba mencari tahu kesalahan apa yang menyebabkan pasangan itu pergi tanpa penjelasan.

Rasa galau ini terkadang terbawa ke dalam aktivitas sehari-hari, yang tentunya dapat mempengaruhi kesehatan mental dan produktivitas. Inilah yang membuat korban ghosting bisa merasa cemas dengan keadaan yang sedang dialaminya.

2. Mulai Menyalahkan Diri Sendiri

Jika para korban ghosting ini tidak bisa menemukan alasan utama kenapa pasangannya menolak begitu saja, ada kemungkinan mereka akan menyalahkan diri sendiri nantinya. Menyalahkan diri sendiri tentu tidak ada jawabannya.

Ini justru semakin menyiksa diri sendiri secara perlahan. Mereka akan sangat terluka jika terus menyalahkan diri sendiri.

Dengan menyalahkan diri juga bisa berdampak pada kepercayaan diri, termasuk dengan lingkungan yang bahkan tidak ada hubungannya dengan hubungan mereka.

3. Merasa Tidak Mampu dan Tidak Berharga

Ketika suatu hubungan terasa seperti tidak ada masalah dan baik-baik saja, tetapi tiba-tiba ditinggalkan tanpa alasan, tentu saja hal itu membingungkan korbannya dan bahkan membuatnya merasa tidak berharga.

Sebenarnya, otak manusia memiliki sistem pengawasan sosial yang menggunakan isyarat dari suasana hati, orang, dan lingkungan untuk melatih dirinya merespons keadaan tertentu. Akan tetapi, dengan ghosting, sistem itu menghilang.

Itulah sebabnya, membuat korban mempertanyakan diri mereka sendiri dan merasa tidak memiliki harga diri. Hal ini menyebabkan kepercayaan dirinya menurun karena dia merasa tidak mampu, ditolak, dan tidak berharga hingga dia tiba-tiba ditinggalkan.

4. Menjadi Rendah Diri Bahkan Sampai Depresi dan Trauma

Korban ghosting dapat menurunkan harga diri secara signifikan, sehingga sangat berpengaruh pada kepercayaan diri.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Termasuk gangguan pada mental yang tidak stabil. Selain itu, ghosting juga bisa menimbulkan perasaan kehilangan harga diri, malu, depresi, bahkan trauma.

Jika hal ini tidak segera diselesaikan, mereka akan kesulitan untuk menjalin hubungan baru dengan orang lain atau percaya kepada publik.

Inilah hal-hal yang menghantui korban ghosting dan mereka akan cenderung bingung dan khawatir dengan apa yang terjadi.

Mereka akan merasa ada yang tidak beres dengan dirinya. Padahal, bisa jadi karena pelaku tidak mau membuat komitmen lebih dengan memilih pergi begitu saja. Ini tentu tidak ada hubungannya dengan si korban bukan?

Merasa ditinggalkan, ditolak, dan tidak layak mendapat penjelasan membuat korban ghosting jadi trauma.

Semangat hidupnya memudar sampai suasana hatinya memburuk. Rasa sakit yang dirasakan adalah bekas luka dan sulit untuk dihilangkan. Trauma ini terjadi saat kamu memulai hubungan baru dengan orang lain, takut diperlakukan dengan cara yang sama.

5. Merasakan Sakit Hati Seperti Sakit Secara Fisik

Berdasarkan penelitian American Psychological Association, mengklaim bahwa rasa sakit akibat ghosting mirip dengan rasa sakit fisik seseorang.

Hal ini karena saat seseorang terluka secara emosional, otak mengaktifkan sinyal nyeri yang membuat tubuh, terutama bagian dada, terasa seperti ditusuk-tusuk. Kita mungkin lebih kenal dengan istilah sakit tak berdarah. Terkadang itu benar-benar tidak terlihat.

Buku Luka Tapi Tidak Berdarah: Tetap Bahagia Meski Berkali-Kali Disakiti yang ditulis Anna R. Vitria bisa kamu jadikan referensi untuk mengenal luka patah hatimu dan bagaimana cara mengobatinya. Termasuk menghadapi dampak ghosting yang kamu alami.

Buku ini bisa kamu pesan dan beli di Gramedia.com!

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau