Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa sih Bahaya Tidur Setelah Makan? Ini Dampak Negatif yang akan Kamu Dapatkan

Kompas.com - 29/11/2021, 18:00 WIB
Sumber Gambar : Freepik.com
Rujukan artikel ini:
50 Tips Sehat Menangkal Penyakit…
Pengarang: Prof.Dr.dr.Anies, M.Kes, PKK
Penulis Okky Olivia
|
Editor Almira Rahma Natasya

Apakah kamu pernah mengalami food coma atau merasa sangat mengantuk setelah selesai makan?

Ternyata hal ini dipengaruhi oleh banyak hal, bisa karena terlalu banyak makan dalam porsi yang besar, atau karena adanya perubahan sirkulasi darah yang ada di dalam tubuh.

Aliran darah ke bagian usus kecil biasanya akan meningkat drastis setelah makan, saat darah sedang dipompa ke usus untuk mendorong pencernaan, aliran darah yang ada di otak akan menurun dan akhirnya memunculkan rasa kantuk yang berlebihan.

Perlu diketahui bahwa kebiasaan tidur setelah makan ini berbahaya dan akan berdampak tidak baik bagi kesehatan tubuh.

Bahaya Tidur Setelah Makan

1. Membahayakan Kesehatan Tubuh

Tidur setelah makan akan mengakibatkan adanya penumpukan lemak di dalam perut yang bisa mengganggu metabolisme gula dan menyebabkan penyakit diabetes mellitus atau gula darah.

Selain itu, kebiasaan tidur setelah makan ini juga akan membuat asam lambung yang ada di perut naik ke kerongkongan yang menyebabkan rasa mulas, mual, dada atau perut terasa nyeri, dan masih banyak dampak negatif lainnya.

Ada satu lagi penyakit yang mungkin masih agak asing di telinga, yaitu penyakit Gastroesophageal Reflux Disease atau biasa disebut GERD.

Memiliki kebiasaan tidur setelah makan akan menyebabkan katup yang ada di antara perut dan kerongkongan tidak bisa menutup dengan sempurna, yang mengakibatkan asam lambung kembali ke tenggorokan dan menyebabkan kerusakan pada selaput lendir.

2. Menurunkan Kualitas Tidur

Orang yang terbiasa tidur setelah makan biasanya akan mengalami kesulitan tidur di malam hari, padahal malam hari adalah waktu yang paling tepat untuk tidur setelah menjalani banyak aktivitas di siang harinya.

Sulit tidur ini biasanya dipengaruhi oleh kondisi perut yang tidak nyaman, yang membuat seseorang sulit untuk memejamkan mata dan berujung pada insomnia.

Makan yang terlalu banyak sebelum tidur juga bisa menimbulkan gangguan lain seperti sleep apnea, yaitu kondisi dimana nafas berhenti selama beberapa saat, yang akhirnya mengakibatkan otak kamu tidak bisa mendapatkan pasokan oksigen yang cukup. Baca selengkapnya Cara Tidur yang Berkualitas.

3. Kelebihan Berat Badan atau Obesitas

Saat kamu langsung tidur setelah selesai makan, tubuh kamu tidak akan punya waktu untuk mencerna makanan dan membakar kalori.

Kalori yang menumpuk ini sedikit demi sedikit akan berubah menjadi lemak yang tersimpan di dalam tubuh.

Lemak-lemak yang tersimpan di dalam tubuh ini menjadi faktor terbesar yang mengakibatkan seseorang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Usahakan untuk menunggu antara 2 sampai 3 jam sebelum tidur, karena dalam rentang waktu ini memungkinkan organ pencernaan sudah berhasil memproses asupan makanan ke usus kecil dan tidak berdampak pada pengaturan berat badan.

Kebiasaan langsung tidur setelah selesai makan ini harus sebisa mungkin kamu hindari sebelum banyak penyakit datang menyerang tubuh.

Kamu juga bisa melakukan beberapa cara yang bisa membantu mencegah dan mengurangi rasa kantuk yang berlebihan setelah selesai makan. Baca juga selengkapnya Tips Mengecilkan Perut.

Tips Mencegah Rasa Kantuk Setelah Makan

1. Mengonsumsi Makanan Sehat

Mencoba mengonsumsi makanan sehat bisa menjadi salah satu cara yang ampuh untuk menghindari kebiasaan buruk ini.

Cobalah untuk mengurangi makanan yang banyak mengandung gula, lemak, dan karbohidrat, serta jangan lupa untuk memperbanyak minum air putih.

2. Jangan Langsung Berbaring Setelah Makan

Cara lain yang bisa membantu adalah dengan mencoba untuk tidak berbaring setelah selesai makan.

Kamu bisa coba untuk kembali produktif dan melakukan banyak aktivitas yang mampu membunuh rasa kantuk yang berlebihan, bisa dengan membaca buku, membersihkan rumah, belajar memasak, dan masih banyak kegiatan lain yang bisa kamu lakukan.

3. Rutin Olahraga

Lakukan olahraga yang ringan setiap habis makan minimal 20 sampai 30 menit per hari, aktivitas ini akan membantu kamu terhindar dari kebiasaan buruk tidur setelah makan dan membuat tubuh kamu menjadi lebih sehat.

Ada banyak sekali jenis olahraga yang bisa kamu lakukan untuk menghilangkan kebiasaan buruk ini, beberapa diantaranya bisa kamu bisa temukan dalam buku 50 Tips Sehat Menangkal Penyakit dengan Olahraga karya Prof.Dr.dr.Anies, M.Kes, PKK.

Buku ini juga akan membantu kamu menangkal dan mencegah munculnya penyakit-penyakit yang disebabkan oleh kebiasaan buruk tidur setelah makan.

Buku ini cocok dibaca segala usia sebagai upaya untuk mengoptimalkan kondisi kesehatanmu.

Selain olahraga, ada banyak aktivitas lain yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi rasa kantuk setelah makan dan membuat hari-hari kamu menjadi lebih produktif.

Kamu bisa menemukannya dalam buku 11 Ritual Tetap Aktif & Produktif: Buku Panduan Terancam Eksis karya Pratiwi A.

Buku ini akan membantu kamu untuk menjadi individu yang lebih produktif tapi tetap bisa mengatur waktu dengan baik, dan bisa membagi kapan waktu untuk beraktivitas dan kapan waktu untuk beristirahat.

Kedua buku ini bisa kamu temukan dan kamu pesan melalui online di Gramedia.com atau kamu juga bisa membeli versi e-booknya di Gramedia Digital.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau