Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh Cerita Fabel Singkat yang Penuh Makna dan Cocok Dibacakan untuk Si Buah Hati Sebelum Tidur

Kompas.com - 16/12/2022, 10:14 WIB
 Contoh Cerita Fabel  Sumber Gambar: Freepik.com Contoh Cerita Fabel 
Rujukan artikel ini:
Dongeng Lengkap Kancil
Pengarang: Kak Thifa
Penulis Okky Olivia
|
Editor Puteri

Mengisi waktu santai di rumah bersama anak tentunya menjadi hal yang sangat menyenangkan dan membahagiakan bagi para orang tua.

Kegiatan santai ini bisa diisi dengan berbagai aktivitas yang menyenangkan salah satunya dengan membacakan dongeng pada anak sebelum ia pergi tidur.

Cara ini bisa menciptakan bonding yang baik antara orang tua dan anak.

Membacakan sebuah cerita dongeng juga bisa menjadi stimulus yang baik, supaya anak bisa memiliki kecerdasan dan kecakapan yang baik dalam berbahasa.

Sampai saat ini, ada banyak sekali cerita dongeng yang bisa dipilih, salah satunya dongeng berjenis fabel.

Cerita fabel adalah cerita yang fokus mengisahkan tentang kehidupan para binatang yang tinggal di kebun binatang atau di dalam hutan.

Di antara sekian banyaknya cerita fabel, cerita si kancil yang cerdik mungkin termasuk salah satu yang paling legendaris.

Kalau penasaran, berikut ini adalah kumpulan cerita fabel singkat yang bisa dibacakan untuk anak-anak sebelum tidur.

Contoh Cerita Fabel Singkat Penuh Makna

1. Fabel “Gajah yang Baik Hati”

Pada siang hari yang sangat terik, hutan tempat tinggal kancil, gajah, dan hewan-hewan lainnya seakan mengalami kebakaran.

Si kancil yang terus merasa kehausan akhirnya pergi berjalan mencari sumber air.

Di tengah perjalanan, ia melihat kolam yang sangat jernih, tanpa pikir panjang ia langsung terjun ke dalam kolam tersebut.

Tindakan kancil ini tidak bisa dibenarkan karena ia sebelumnya tidak pernah tahu bagaimana caranya kembali ke permukaan, sampai beberapa kali percobaan, kancil tetap tidak mengalami kegagalan saat memanjat.

Kancil yang merasa ingin menyerah kemudian berteriak minta tolong, gajah yang mendengarnya kemudian berusaha mencari sumber suara tersebut.

Hai, siapa yang ada di dalam kolam itu?”, tanya si gajah.

Aku, si kancil, sahabatmu. Ayo bantu aku mengangkat ikan-ikan ini”.

Gajah yang mendengar kata ikan kemudian berpikir untuk menolong si kancil, sayangnya ia juga tidak tahu bagaimana caranya naik ke daratan, ia kemudian tersadar kalau si kancil hanya akan memanfaatkan kebaikannya saja.

Tidak kancil, sekali-kali kamu memang harus diberi pelajaran,” kata gajah sambil berjalan meninggalkan kolam tempat si kancil masih terjebak.

Semakin lama berada di tempat itu, kancil mulai merasa kedinginan karena tidak ada satupun hewan yang mendengarkan teriakannya, ia bahkan berpikir kalau dirinya akan segera kaku di kolam tersebut.

Tapi gajah tiba-tiba muncul kembali, kancil memohon dan berjanji tidak akan jahil atau membohongi gajah dan teman-teman hewan lainnya, kancil terlihat sangat menyesal.

Setelah merasa yakin, gajah menjulurkan belalainya yang panjang untuk menangkap kancil dan mengangkatnya dari dasar kolam, kancil segera berterima kasih dan berjanji tidak akan melupakan kebaikan sahabatnya tersebut.

Sejak saat itu, kancil perlahan berubah menjadi hewan yang sangat baik, ia tidak pernah lagi berbuat jahil dan iseng pada hewan lain, ia belajar untuk berhati-hati dalam berbicara dan bertindak karena ia tetap ingin mendapatkan kepercayaan dari hewan lain.

2. Fabel “Si Kancil dan Kuda yang Sombong”

Pada suatu hari, si kancil sedang berjalan-jalan santai di pinggir hutan sambil sedikit melompati kubangan lumpur yang menggenangi tanah bekas hujan deras semalam.

Dari arah yang berlawanan, muncul seekor kuda dengan tubuh besar, kuat, dan gagah, ia terus-terusan berlari melompati kubangan lumpur sampai akhirnya menciprati tubuh si kancil.

Kancil menegur dan memintanya untuk berhati-hati, sayangnya si kuda justru tidak mau mendengarkan dan menyalahkan si kancil yang tidak gesit saat berjalan.

Kuda menyombongkan dirinya dan merasa kalau ia adalah hewan yang kuat dan mampu berlari dengan cepat.

Mendengar hal itu, kancil merasa sangat terhina dan menantang kuda untuk adu lari, hal ini dilakukan untuk membuktikan siapa pelari yang lebih cepat diantara mereka berdua.

Keduanya sepakat untuk mengadakan pertandingan pada keesokan harinya, di sisi lain kancil juga turut mengundang seluruh hewan yang ada di hutan untuk menyaksikan pertandingan tersebut.

Pertandingan lari dimulai, kuda tentu memimpin di posisi depan dengan sangat mudah dan meninggalkan kancil di belakang, namun di pedalaman hutan, kuda justru mulai merasakan kesulitan karena ada banyak pohon tinggi, kubangan, dan semak-semak yang menghalangi jalan.

Sementara itu, kancil justru bisa tetap berlari dengan bebas tanpa hambatan karena ia sudah terbiasa dan sudah mengenal seluk beluk rute di dalam hutan, hal inilah yang kemudian membawanya berhasil mencapai garis finish terlebih dahulu.

Beberapa saat setelah kancil sampai di garis akhir, kuda baru tiba di posisi kedua sambil menahan rasa malunya, sejak saat itu, kuda yang sombong itu jarang sekali terlihat di sekitar hutan tersebut.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

3. Fabel “Belalang Sembah”

Di sebuah kebun anggur, tinggalah keluarga semut dengan jumlah anggota yang sangat banyak, mereka biasanya membangun sarang dari daun yang direkatkan dengan menggunakan cairan lem.

Para kawanan semut kemudian menilai bahwa musim gugur akan segera berakhir dan musim dingin akan datang, mereka berencana untuk mencari banyak persediaan makanan karena pada musim dingin, hampir semua makanan akan sulit untuk didapatkan.

Lain semut lain juga belalang sembah, menjelang datangnya musim dingin yang panjang, belalang sembah justru hanya berlatih menari setiap harinya, ia tidak berusaha untuk mencari persediaan makanan.

Suatu hari, belalang sembah menari di dekat sarang semut, sayangnya ia tidak mendapat respon apapun dari para semut yang ternyata sedang sibuk mencari bahan makanan.

Belalang sembah yang penasaran akhirnya bertanya pada semut pekerja, “Kenapa kalian membawa makanan sebanyak itu ke dalam sarang kalian?”.

Sebelum musim dingin, kami ingin menyediakan banyak makanan”.

Si belalang sempat merasa kaget namun ia tetap menanggapinya dengan santai, ia bahkan menyuruh para semut untuk bersenang-senang karena musim dingin belum menunjukkan tanda-tanda kemunculannya.

Semut tidak menghiraukan ucapan si belalang dan terus bekerja mengumpulkan makanan ke dalam sarang.

Beberapa hari kemudian, musim dingin tiba sementara belalang belum sempat mengumpulkan makanan karena terlalu sibuk latihan menari, ia kemudian lari ke sarang semut untuk meminta makanan.

Para semut pada awalnya menolak karena khawatir persediaan makanannya habis, tapi saat melihat belalang yang sudah lemas dan kelaparan, mereka akhinya memberikan makanan kepada si belalang.

Dengan kebaikan para semut, belalang akhirnya bisa segar seperti sebelumnya, ia juga berjanji untuk belajar mengelola waktu dengan baik, agar kejadian yang sama tidak terulang kembali.

4. Fabel “Si Kancil, Kelinci, dan Sakit Gigi”

Sudah bukan rahasia umum lagi kalau wortel dan sayur-sayuran merupakan makanan kesukaan kelinci di rumahnya.

Si kelinci selalu menghabiskan lebih dari satu keranjang wortel setiap harinya.

Sayangnya, si kelinci tidak pernah mau sekalipun membersihkan giginya setelah makan, demi kesehatannya, si kancil berusaha mengingatkan kelinci untuk rajin membersihkan gigi jika tidak mau mengalami sakit gigi.

Kelinci tidak peduli dengan nasihat si kancil, ia tetap saja senang memakan wortel dan bersikeras kalau wortel adalah jenis makanan yang tidak akan membuat giginya sakit.

Beberapa hari kemudian, kancil kembali menemukan kelinci yang ternyata saat itu sedang bersedih, di sebelah tempat duduknya terdapat satu keranjang penuh wortel yang belum ia sentuh sedikitpun.

Kepada si kancil, kelinci mengeluh kelaparan tapi ia tidak bisa makan karena giginya terasa sangat ngilu, mungkin ini akibat dari perbuatannya yang tidak pernah sikat gigi setelah makan.

Meski sedikit kesal, kancil berusaha mengajak si kelinci untuk pergi periksa gigi dan meminta obat ke rumah kura-kura.

Menurut kura-kura, kelinci memiliki banyak gigi yang berlubang, ini bisa menjadi salah satu alasan yang membuat giginya terasa ngilu dan mengalami kesulitan saat makan.

Setelah diberi obat dan beberapa nasehat, kelinci baru menyadari kesalahannya selama ini, kepada kura-kura dan kancil ia berjanji akan terus rajin membersihkan giginya supaya terhindar dari penyakit dan gigi berlubang.

Sejak kejadian itu, kancil tidak pernah lagi mendengar keluhan dari kelinci mengenai apapun, karena saat ini si kelinci bisa bebas memakan apapun yang ia inginkan.

Nah, itu dia beberapa cerita fabel yang mengandung pesan moral dan bisa dibacakan untuk anak-anak sebelum mereka tidur.

Tak hanya itu saja, sebenarnya masih ada banyak sekali pilihan cerita fabel lain yang tersedia, salah satunya bisa kamu temukan dalam buku Dongeng Lengkap Kancil yang ditulis oleh Kak Thifa.

Buku dongeng ini tidak hanya ditujukan untuk pembaca anak-anak tapi juga remaja dan orang dewasa yang tertarik dengan bacaan bertema ini.

Dalam buku ini, kancil tampil tidak hanya sebagai hewan yang cerdik tapi juga rakus, lincah, sedikit licik, dan masih banyak lagi.

Tak hanya cerita panjang, buku ini juga dilengkapi dengan berbagai ilustrasi cantik yang siap memanjakan mata para pembaca.

Tak cuma mengisahkan tentang si kancil, buku ini juga menyediakan cerita fabel lain yang bisa digunakan untuk mengenalkan jenis-jenis hewan pada anak.

Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa mendapatkan buku ini dengan membelinya melalui Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Promo Diskon Promo Diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com