Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Sih Maksudnya Perasaan Insecure? Yuk Kenali Definisi, Penyebab, dan Cara mengatasinya

Kompas.com - 26/11/2021, 21:17 WIB
Sumber Gambar : Pexels
Rujukan artikel ini:
Insecurity is My Middle Name
Pengarang: Alvi Syahrin
Penulis Lika Purnama
|
Editor Ratih Widiastuty

Insecure adalah kata yang terdengar sangat tidak asing belakangan ini.

Kata ini memiliki konotasi negatif karena dipakai untuk menggambarkan kecemasan dan kekhawatiran pada diri seseorang.

Insecurity dapat menjadi masalah yang terjadi pada segala usia, jenis kelamin, dan latar belakang, meskipun banyak orang yang berusaha keras untuk tidak memperlihatkannya.

Namun, apa sih sebenarnya perasaan insecure ini? Yuk, kita kenali lebih dalam!

Definisi Insecure

Menurut Cambridge Dictionary, insecure diartikan sebagai perasaan tidak percaya diri, rasa tidak aman, dan tidak terlindungi.

Insecure juga sangat berkaitan dengan bentuk kecemasan.

American Psychological Association (APA) mengungkapkan bahwa insecure memiliki beragam bentuk yang berkaitan dengan ketidakpastian yang mungkin kita alami dalam seluruh aspek-aspek kehidupan ini.

Misalkan insecure tentang nilai, kemampuan, keterampilan, value diri, atau bentuk fisik.

Rasa insecure ini cenderung membuat kita membandingkan dan menempatkan diri kita menjadi seolah lebih buruk dari orang lain.

Insecure ini berbahaya karena memiliki lebih banyak dampak negatif yang menyerang pada fisik, mental, dan emosional.

Tanda – Tanda Umum Insecurity

Situs kesehatan pemerintah Australia, healthdirect.gov.au, menyebutkan beberapa tanda umum adanya insecurity, antara lain:

  1. Self-esteem yang rendah, ditandai dengan sikap merendahkan diri dan terlalu buruk menilai diri sendiri
  2. Terlalu kritis dan keras terhadap diri sendiri
  3. Perfeksionisme sampai hampir tidak pernah puas
  4. Tingkat kecemasan dan stres yang tinggi
  5. Keinginan kuat untuk menyendiri dan menghindari situasi sosial

Baca juga: Rekomendasi Buku Tentang Insecure


Penyebab Insecure

Penelitian tentang insecurity yang dilakukan Prof. Robert Joseph Taormina, seorang profesor psikologi dari University of Macau, menjelaskan beberapa hal yang menjadi penyebab mengapa insecure terjadi pada seseorang, diantaranya:

1. Kurangnya Dukungan Emosional dari Keluarga

Orang dengan keluarga yang suportif dan penuh rasa sayang akan cenderung lebih sedikit menghadapi insecure.

2. Kurangnya Kecerdasan Emosional

Seseorang yang memiliki kecerdasan emosional tinggi lebih mudah mengelola perasaan diri sendiri.

Ia juga mampu menanggapi perasaan orang lain dengan baik sehingga tercipta hubungan yang sehat dan saling percaya.

3. Kebutuhan Fisiologis Kurang Terpenuhi

Mengacu pada hierarki Maslow, kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan primer paling mendasar yang harus dipenuhi.

Jika kebutuhan fisiologis masih terdapat kekurangan, maka akan cenderung memunculkan insecurity.

Akibat Insecurity

Berdasarkan American Psychological Association (APA), berikut adalah beberapa akibat dari adanya insecurity:

1. Munculnya Perasaan Tidak Mampu

Seseorang yang mengalami insecurity dan dihadapkan pada sebuah tantangan akan cenderung merasa dirinya tidak mampu untuk melewatinya bahkan sebelum ia mencoba.

2. Kurang Kepercayaan Diri

Perasaan tidak mampu tersebut bisa juga disebabkan oleh kurangnya rasa percaya diri, sehingga ia tidak meyakini bahwa kemampuan yang ia miliki dapat melewati tantangan yang ada di depan mata.

Secara lebih luas, kurang percaya diri juga tidak hanya seputar kemampuan, namun juga bisa berkaitan dengan kondisi fisik, sosial, bahkan ekonomi.

Kurangnya kepercayaan diri ini juga yang sering menghalangi seseorang untuk berani mencoba meskipun sebenarnya ia mampu.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

3. Cemas Terhadap Apa yang Orang Lain Lakukan

Insecurity pada seseorang juga menghadirkan rasa cemas tidak hanya pada dirinya, namun juga cemas terhadap apa yang orang lain lakukan. Misalkan cemas terhadap pencapaian, hubungan, bahkan kehidupan orang lain secara keseluruhan.

Cara Mengatasi Insecure

1. Pahami Apa yang Kamu Rasakan

Memahami perasaan sendiri adalah hal yang paling mendasar untuk dilakukan. Saat merasa cemas, khawatir, atau merasa rendah, cobalah ambil jeda untuk bertanya pada diri sendiri, mengapa perasaan itu ada.

Sebab, pertanyaan itu akan mengantarkan kamu pada dua jawaban.

1) perasaan itu tidak memiliki dasar yang valid

2) perasaan itu berasal dari sumber yang logis dan tentu saja memiliki penyelesaian yang logis pula.

2. Voice Therapy

Perasaan insecure yang kita derita seringkali memunculkan sebuah pandangan keliru berupa suara dalam diri kita yang berbunyi negatif, seperti “aku bodoh, aku tidak mampu, aku pasti tidak berhasil, aku jelek, dll.”

Seorang psikolog terkemuka bernama Dr. Robert Firestone menggagas voice therapy sebagai bentuk terapi kognitif untuk melawan balik suara-suara negatif itu.

Terapi ini akan membantu kamu untuk menjawab suara-suara tersebut dengan pernyataan realistis tentang diri kamu yang sebenarnya, persis seperti kamu ketika menasihati orang lain agar lebih mencintai dirinya sendiri.

3. Tegaskan Value Dirimu

Terkadang otak kita yang terlanjur diliputi perasaan rendah diri cenderung tidak melihat hal-hal baik atau keberhasilan kecil yang telah kita lakukan.

Catat hal-hal kecil, kebaikan-kebaikan,dan keberhasilan yang kamu lakukan seperti membantu seseorang menyeberang jalan, membantu teman yang kesulitan, berhasil makan dan minum dengan benar, berhasil mengerjakan tugas tepat waktu, dan sebagainya.

Dengan seperti ini, kamu sekaligus melatih otak untuk fokus pada hal-hal positif dalam dirimu.

4. Ubah Perspektif

Kadang hidup seolah memberikan tantangan yang tidak bisa kamu hadapi.

Kadang pula, tidak peduli seberapa keras kamu berusaha tapi akhirnya tetap gagal juga.

Namun, tahu kah kamu bahwa ketika kamu merubah cara pandang terhadap suatu hal, hal tersebut ternyata juga bisa berubah.

Misalnya, kamu mungkin bukan juara pertama di bidang akademik, tapi kamu lah yang dicari seluruh temanmu dalam banyak kegiatan karena kamu menyenangkan dan penuh perhatian.

Cobalah untuk melihat dari sudut pandang lain dan temukan hal-hal baru yang selama ini belum kamu tahu.

Itulah definisi, penyebab, hingga cara mengatasi insecure.

Selain cara-cara di atas, ada satu hal lagi yang mungkin dapat membantu kamu mengubah cara pandang sehingga terbebas dari rasa insecure, yaitu dengan membaca buku.

Insecurity Is My Middle Name karya Alvi Syahrin adalah buku terbaik untuk kamu masukkan dalam daftar bacaan selanjutnya.

Buku ini seperti memeluk setiap pembacanya, mengajak kita untuk mengubah perspektif terhadap diri kita, berdamai dengan insecurity, dan menjadikannya sebagai pemicu untuk berubah jadi lebih baik dari sebelumnya.

Dalam buku ini Alfi Syahrin mencoba untuk memberikan pemahaman bahwa value diri kita tidak didasarkan pada kondisi fisik melainkan lebih dari itu.

Untuk kamu yang saat ini sedang insecure tentang masa depan yang tampak tidak jelas, buku ini bisa jadi penenang yang membuatmu paham bahwa pelan-pelan kamu juga pasti akan menemukan cara untuk meraih impian masa depan, dan menjadi versi terbaik dari dirimu dengan terus berusaha.

Penasaran? Buku Insecurity Is My Middle Name karya Alvi Syahrin bisa kamu dapatkan secara online melalui Gramedia.com.

Selamat membaca!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau