Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca Kata-kata Ikhlas Berikut Ini sebagai Obat Penenang Hati dalam Menghadapi Kehilangan

Kompas.com - 25/12/2022, 12:00 WIB
Kata-Kata Ikhlas Sumber Gambar: Pexels.com Kata-Kata Ikhlas
|
Editor Ratih Widiastuty

Kata-kata ikhlas sepertinya mampu menjadi pengingat sekaligus alarm untuk memandang kehidupan secara jauh lebih bijak agar kita tidak terbuai dalam fananya dunia ini.

Bahwasanya, apa pun yang kita miliki selama ini bukanlah sesuatu yang kekal dan abadi, sehingga sebagai manusia kita harus siap menerima kehilangan segala sesuatunya, baik materi maupun nyawa.

Kehilangan tentunya pernah kita rasakan sebagai bagian dari kehidupan manusia.

Saat hal itu terjadi, berbagai emosi tentunya turut serta menyertai.

Baik marah, sedih, kecewa, hingga putus asa akan muncul saat kita tak mampu menangani kehilangan, sehingga keikhlasan memang dibutuhkan sebagai obat penenang untuk mengatasi gejolak emosi yang muncul.

Jika dibiarkan secara berlarut-larut, bisa jadi kehilangan yang kita rasakan justru akan menarik ke dalam lubang kesedihan yang mendalam dan mampu membuat down hingga depresi berkepanjangan.

Maka dari itu, dibutuhkan cara yang tepat agar kehilangan bisa dirangkul dan diterima dengan keikhlasan yang tentunya jauh lebih menenangkan hati serta pikiran.

Dengan membaca kata-kata ikhlas diharapkan kamu mampu menyadari dan menerima kondisi yang terjadi.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Tak selamanya kehidupan ini mampu seperti apa yang kita inginkan, salah satunya adalah mempertahankan materi atau sesuatu yang bernyawa karena pada hakikatnya itu semua bukanlah kuasa kita sebagai manusia.

Lalu, kata-kata ikhlas apa saja yang bisa dibaca sebagai terapi dalam menerima kehilangan?Simak kata-kata ikhlas berikut ini yang dapat dijadikan obat penenang hati.

Kata-Kata Ikhlas

  • Syukuri apa pun yang kamu terima hari ini. Ikhlaskan apa yang sudah terjadi di masa lalu.”
  • Dunia memang menghadirkan kehilangan sebagai bentuk pembelajaran bagi kita untuk dapat menerima apa pun yang terjadi dalam kehidupan.”
  • Tak ada gunanya bagi kita untuk marah dan kecewa selamanya, karena ikhlas adalah jalan keluar dari sebuah kehilangan.”
  • Kekecewaan ini hanya berlangsung sementara, jadi jangan buang harapan yang tak terhingga.”
  • “Jangan terlalu berharap pada dunia jika tidak siap untuk kecewa.”
  • Agar mampu bertahan di dunia, bersiaplah menerima kesedihan, kemarahan, dan kekecewaan dengan keikhlasan.”
  • Bersedih sementara waktu mungkin akan memberikan kelegaan, asalkan jangan terjerumus ke dalamnya terlalu lama agar tidak hancur berantakan.”
  • “Patut diingat, semua harapan tak akan mampu menjadi kenyataan. Kita hanya harus siap untuk merelakan agar tidak kecewa dengan kehidupan.”
  • “Sabar dan ikhlas adalah sebuah keharusan, meskipun berat untuk dilakukan.”
  • “Sesuatu yang di luar jangkauan sudah semestinya memang harus direlakan.”
  • “Jangan pernah menyerah pada realita, tapi tetap berjuang pada keyakinan yang disertai keikhlasan.”
  • “Ikhlas adalah kerelaan yang tak meninggalkan beban dalam hati.”
  • “Keikhlasan bukan penerimaan yang dibarengi dengan tangisan, tapi keikhlasan ialah penerimaan yang bergandengan dengan senyuman.”
  • “Mengatasi kehilangan dengan senyuman sama artinya dengan ikhlas tanpa batas.”
  • “Kesedihan harus segera diakhiri, tapi keikhlasan harus tetap menjadi sesuatu yang abadi.”
  • Menjawab permasalahan dengan amarah dan tangisan bukanlah cara yang tepat, senyuman dan keikhlasan adalah jalan keluar yang akan membahagiakan.”
  • “Dunia ini fana, maka jangan berharap padanya. Terima dan relakan segala ekspektasi yang tak mampu menjadi realita.”
  • “Akhiri masalah dengan rasa ikhlas, bukan dengan amarah apalagi kekecewaan.”
  • “Jangan pernah dilenakan keadaan karena hanya akan berakhir kekecewaan. Hadapi dan jalani dengan keikhlasan, niscaya kebahagiaan akan didapatkan.”
  • “Rasa sakit hati yang menggelayuti selama ini adalah refleksi dari dalam diri yang belum mau menerima kenyataan dengan ikhlas dan lapang dada.”
  • “Impian yang tidak sesuai dengan harapan bukanlah akhir dari segalanya. Terima semuanya dengan keikhlasan agar tak menjadi beban dalam kehidupan.”
  • “Materi dan nyawa memang bukan sesuatu yang abadi, sehingga suka atau tidak, kita harus mampu menerimanya dengan lapang dada jika itu semua hilang dalam sekejap mata.”
  • “Ikhlas paling serius adalah saat mampu melihat segala sesuatunya sebagai bagian dari kehidupan yang tak perlu diambil pusing tatkala tak sesuai harapan.”
  • “Hati yang takkan terluka ialah hati yang bisa merelakan segala gundah gulana untuk dibasmi pergi dengan keikhlasan.”

Semoga saja kata-kata ikhlas ini dapat dijadikan obat penenang ketika merasakan kehilangan yang menimbulkan amarah, kesedihan, dan putus asa.

Namun, jika membutuhkan bahan bacaan mengenai keikhlasan, maka buku Ikhlas Paling Serius yang ditulis oleh Fajar Sulaiman dapat dipilih untuk mencari makna kata ikhlas secara jauh lebih mendalam.

Buku ini berisi diksi-diksi yang menyadarkan kita jika ikhlas menjadi kunci dalam menerima perjalanan cinta yang harus berakhir.

Untuk kamu yang sedang berjuang mengobati luka batin, buku ini dapat menemani perjalanan agar mencapai kesembuhan.

Bukunya sendiri sudah bisa kamu order di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Promo Diskon Promo Diskon


Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau