Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjadikan Menulis Sebagai Cara untuk Mencintai Diri Sendiri Ala Ika Vihara

Kompas.com - 19/11/2021, 21:14 WIB
Sumber foto : Pixabay
Rujukan artikel ini:
The Perfect Match
Pengarang: Ika Vihara
|
Editor Ratih Widiastuty

Sebagai penulis dengan gangguan kecemasan, Ika Vihara merasa telah mencapai hal yang luar biasa yaitu menuliskan enam buku dalam waktu enam tahun.

Sebagai seseorang yang tidak bisa menulis dengan mengandalkan mood atau suasana hati, dia harus membuat jadwal detail di antara pekerjaan dan kesibukannya yang lain, jika ingin menyelesaikan sebuah naskah.

Penulis yang sudah mempunyai banyak penggemarnya ini, mengatakan bahwa membayangkan harus menulis naskah 200 halaman membuatnya sering cemas setengah mati dan tidak bisa memulai.

Tanpa jadwal dan pemecahan pekerjaan yang jelas, tidak mungkin akan ada karya sebanyak itu yang terbit, apalagi ia telah kembali menelurkan buku terbarunya yaitu, The Perfect Match, bersama penerbit Elex Media Komputindo.

Gangguan kecemasan yang Ika alami membuatnya memilih genre romantis, karena menurutnya genre ini yang paling aman, dan memungkinkan untuk membuatnya fokus membahas elemen yang sangat penting dalam kehidupan ini, yaitu hubungan kita dengan keluarga, sahabat, dan kekasih.

Genre ini juga tak memantik kecemasan dalam dirinya seperti halnya misteri, fantasi, science fiction, dystopian dan lain-lain.

Poin Penting dalam Tulisan Ika Vihara

Sebagai seorang penulis, Ika Vihara memiliki syarat untuk bukunya sendiri, dimana poin-poin penting dalam tulisannya harus mengandung:

1. Happy Ending

Ending yang menggantung atau menyedihkan baginya adalah suatu bentuk kejahatan, karena ia merasa tokoh sudah berjuang keras selama 200 halaman, dan perlu mendapat ganjaran kebahagiaan.

2. Dunia Baru

Novelnya yang berjudul My Bittersweet Marriage, menceritakan kehidupan seorang microbiologist, The Game of Love menceritakan kehidupan seorang entertainment software engineer, dan The Perfect Match menceritakan kehidupan kandidat doktor yang menginisiasi kelas inklusi.

3. Tema yang Beragam

Pernikahan, cinta, abandonment issue, dan STEM, adalah contoh beberapa hal yang diangkat dalam bukunya.

  • Pengetahuan-Pengetahuan Baru
  • Sudut Pandang Baru Terhadap Cinta dan Kehidupan
  • Cerita yang Manis, Logis, Romantis, dan Realistis

Lewat buku, Ika mengingatkan agar kita mengenal dan mencintai diri sendiri dulu, sebab itulah perkara mendasar.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Sama seperti menuang dari teko yang kosong ke cangkir, kita tidak bisa memberi cinta jika diri kita belum terisi dengan cinta, karena sumber cinta yang paling dekat adalah diri sendiri.

Diri sendiri adalah sosok yang tak akan pernah meninggalkan kita, dan tak akan pernah berhenti mencintai kita.

Tips Menulis Ika Vihara

1. Tidak bisa menulis sambil mendengarkan lagu, tapi akan mendengarkan lagu sebelum mulai menulis, untuk mengondisikan suasana hati.

Jika ingin menulis bagian sedih akan mendengarkan lagu sedih, jika ingin menulis romantis akan mendengarkan lagu cinta, dan lain sebagainya.

2. Harus menulis di tempat yang memiliki akses luas ke toilet, terutama yang bersih dan nyaman, karena Ika akan banyak minum selama menulis.

3. Selalu menulis sambil memandangi buku yang sudah terbit sebelumnya, karena dengan begitu Ika punya keyakinan lebih bahwa ia bisa menamatkan naskah terbarunya karena sebelumnya sudah pernah berhasil.

4. Internet harus mati saat dirinya menulis, sekali tersambung, bisa saja Ika menghabiskan waktu berselancar di internet dan tidak mengerjakan apa pun.

5. Perutnya harus penuh saat menulis, jadi Ika selalu memastikan untuk makan dahulu sebelum menulis, mau itu hanya sebuah pisang atau apel.

Apakah kebiasaan itu membuatnya bisa menulis lebih lancar?

Dia pun tidak tahu, hanya saja melakukan itu membuatnya lebih rileks dan kreativitasnya bisa mengalir.

Kita nggak bisa memprediksi segala sesuatu yang akan terjadi. Yang bisa kita lakukan adalah meletakkan kaki kanan di depan kaki kiri, begitu berulang-ulang, terus-menerus. Tanpa kita sadari, satu hari telah terlewati. Dalam satu hari itu kita harus melakukan yang terbaik yang kita bisa, membuat keputusan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang kita miliki. Sisanya? Semesta yang menentukan..” -Ika Vihara dalam The Perfect Match

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau