Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk,  Pahami Makna Dibalik Lambang Sila ke 2 Pancasila

Kompas.com - 12/10/2022, 17:30 WIB
makna lambang sila ke 2 Sumber: adjar.grid.id makna lambang sila ke 2
Rujukan artikel ini:
Pancasila Dalam Makna Dan Aktualisasi
Pengarang: Ngadino Surip Dkk
|
Editor Rahmad

Lambang negara Indonesia adalah garuda pancasila. Pancasila adalah landasan ideologi bangsa Indonesia yang terdiri dari lima sila. Fungsi dari Pancasila adalah sebagai dasar negara yang mampu mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia. Setiap sila memiliki lambang serta makna yang berbeda-beda.

Lambang Pancasila sendiri adalah burung garuda yang memiliki makna kekuatan, dengan diberi warna emas yang merupakan simbol kemuliaan. Adapun lambang si ale 1 adalah bintang emas, lalu sila ke lambang sila ke 2 pancasila adalah rantai emas dengan mata rantai kotak dan bulat, sila ke 3 berupa pohon beringin, sila ke 4 berupa gambar kepala banteng, dan sila ke 5 digambarkan dengan padi dan kapas.

Kali ini akan membahas tentang lambang sila ke 2, yaitu lambang rantai emas.

Makna Lambang Ke 2 Pancasila

makna lambang sila ke 2 makna lambang sila ke 2

1. Rantai

Sila ke 2 pancasila berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab”, yang dilambangkan dengan rantai emas pada bagian kiri bawah perisai Garuda. Lambang rantai ini terlihat terdiri dari sebuah mata rantai yang berbentuk bulat dan mata rantai yang berbentuk persegi yang saling berkaitan.

Sembilan mata rantai ini berbentuk bulat yang menggambarkan bagian perempuan, sedangkan mata rantai yang berbentuk persegi menggambarkan bagian laki-laki. Sehingga jumlah mata rantai pada lambang sila ke 2 adalah terdiri dari 17 mata.

Lambang sila ke 2 pancasila ini mempunyai makna, sebuah hubungan timbal balik antara manusia. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 1951 tentang Lambang Negara, ke-17 mata rantai yang ada pada lambang sila ke 2 pancasila saling terhubung dan tidak terputus sebagaimana sifat manusia yang saling berkaitan, dan saling terikat secara turun-temurun. Hal ini yang akan membentuk rantai kemanusiaan yang kuat.

2. Bentuk Rantai yang Tidak Terputus

Lambang sila ke 2 berupa rantai yang saling berkaitan melambangkan bahwa manusia, baik laki-laki ataupun perempuan saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Sehingga, kalau keduanya saling Bersatu,maka akan membentuk sebuah rantai kemanusiaan yang sangat kuat.

Makna dari bunyi sila ke 2 pancasila adalah bahwa bangsa Indonesia diperlakukan serta diakui sesuai dengan harkat dan martabatnya selaku makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa sehingga hak, derajat, serta kewajibannya sama tanpa membeda-bedakan agama, ras, suku, serta keturunannya.

Melansir dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, sila ke 2 memiliki makna, di antaranya:

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

  • Mengakui persamaan derajat, hak, serta kewajiban antar sesama manusia.
  • Saling mencintai sesama manusia.
  • Mengamalkan sikap tenggang rasa.
  • Tidak bersikap semena-mena pada orang lain.
  • Menjunjung tinggi pada nilai kemanusiaan.
  • Berani untuk membela serta menegakkan keadilan dan kebenaran.

Dengan menerapkan makna sila ke 2 tersebut, akan tercipta kemanusiaan yang sesuai dengan lambang sila ke 2 yaitu lambang rantai emas.

3. Warna Merah

Lambang sila ke 2 memiliki warna dasar yaitu warna merah. Adapun warna merah yang menjadi latar belakang lambang rantai emas memiliki arti keberanian. Sehingga, bisa diartikan bahwa sila ke 2 adalah berani dalam menegakkan kemanusiaan yang adil dan juga beradab demi membangun persatuan ke satuan.

Oleh karena itu, diperlukan kerja sama atau gotong royong antara putra putri Indonesia untuk membentuk bangsa Indonesia yang maju.

Dari pemikiran dasar Pancasila saja, Pancasila memang mempunyai nilai-nilai ideal yang dapat dijadikan pegangan bagi seluruh bangsa Indonesia. Sehingga, apabila dipraktekkan dengan benar, maka kondisi ideal di masyarakat juga bisa akan tercapai dalam tempo yang tidak terlalu lama.

Dengan memahami arti dari lambang sila ke 2, kamu dapat memahami pentingnya keadilan antar warga tanpa melihat adanya perbedaan jenis kelamin.

Untuk memahami lebih mendalam mengenai Pancasila, kamu bisa membaca buku Pancasila Dalam Makna Dan Aktualisasi. Buku ini bertujuan untuk supaya para pembaca mempunyai pengetahuan dan pemahaman secara mendalam tentang hardcore dari Pancasila sebagai sebuah dasar negara Republik Indonesia.

Hal tersebut menjadi penting untuk diinternalisasikan sebagai sebuah kekuatan bangsa, sehingga bisa mengawal dan mengamankan negara dari adanya usaha kerusakan moral serta integritas bangsa.

Buku ini bisa langsung kamu pesan melalui https://www.gramedia.com/

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau