Setelah bertahun-tahun melalui proses perkuliahan, dan kini status sebagai mahasiswa sudah terlewati, sekarang kamu mulai dihadapkan dengan kenyataan baru yang jauh lebih menantang, yaitu mencari pekerjaan.
Sebagai fresh graduate yang belum memiliki banyak pengalaman, persaingan mencari kerja akan terasa lebih sulit.
Sebab perusahaan cenderung lebih mengutamakan kandidat yang memiliki pengalaman kerja di bidang yang sama sebelumnya.
Belum lagi, di perusahaan-perusahaan besar dan bergengsi, tak jarang satu posisi pekerjaan diperebutkan oleh ratusan bahkan ribuan pelamar.
Dengan kondisi tersebut, tentu menjadi sebuah keberuntungan jika lamaran yang kamu kirimkan dapat dibaca oleh rekruter, apalagi sampai diberikan kesempatan untuk melakukan interview.
Bisa dibilang proses ini adalah proses paling krusial yang menjadi kesempatan untuk mempromosikan potensi yang kamu miliki dengan maksimal.
Oleh sebab itu, sebelum melakukan interview atau wawancara, ada baiknya kamu berlatih menjawab pertanyaan-pertanyaan serupa agar ketika berhadapan dengan rekruter kamu sudah lebih siap.
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang umum ditanyakan pada saat interview.
Pertanyaan ini hampir pasti akan diberikan, terkadang digunakan untuk mengawali proses wawancara sebelum mengarah ke pertanyaan yang sifatnya teknis.
Pada pertanyaan ini kamu perlu berhati-hati agar tidak menjawab terlalu panjang atau justru terlalu pendek.
Tidak perlu menyebutkan seluruh isi CV milikmu, melainkan cukup dengan singkat menyebutkan nama, usia, pendidikan terakhir, pengalaman internship atau jika tidak ada, kamu bisa menceritakan kegiatan organisasi atau bidang yang kamu geluti yang sekiranya sesuai dengan posisi pekerjaan tersebut.
Kamu dapat menjawab pertanyaan ini dengan menyebutkan pencapaian yang berkaitan dengan bidang kerja yang kamu lamar.
Agar jawaban lebih terarah, gunakan metode STAR (Situation-Task-Approach-Result) dimulai dengan menjelaskan gambaran situasi, kemudian menjelaskan bagaimana kamu berperan dalam situasi tersebut, usaha apa yang kamu lakukan, dan hasilnya seperti apa.
Contohnya ketika kamu melamar untuk posisi digital marketing:
“Pencapaian terbesar saya adalah ketika menjadi ketua divisi marketing untuk konser Band XYZ di acara Dies Natalis Jurusan.
Saat itu divisi marketing bertugas untuk mempromosikan acara sekaligus menjual tiket dan mendapatkan penonton sebanyak-banyaknya.
Sebagai ketua divisi, saya langsung membagi tugas anggota saya agar lebih efektif. Saya juga memanfaatkan media sosial dengan maksimal sebagai sarana promosi.
Hasilnya, tiket konser berhasil terjual 5000 lebih dan acara berhasil meraup keuntungan cukup besar.”
Baca juga: Pertanyaan Saat Interview Kerja
Pertanyaan ini jadi salah satu pertanyaan yang cukup menjebak.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Kamu tidak diperkenankan untuk menjawab terlalu arogan, atau justru terlalu berfokus pada kekurangan yang kamu miliki.
Sisi baiknya, pada pertanyaan inilah kamu memiliki kesempatan untuk menjelaskan dirimu secara lebih dalam dengan memberikan contoh yang konkret.
“Saya adalah sosok yang persuasif. Bulan lalu, saya berhasil membantu menjual produk dari seorang teman hingga xx item dengan mempromosikannya pada akun Instagram pribadi saya.”
Sementara untuk kekurangan, kamu harus menghindari jawaban klise dan tidak nyata.
Namun, kamu juga sebaiknya menghindari untuk terlalu jelas menyebutkan kekurangan terlebih yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut.
Akan lebih baik bila kamu bisa memberikan contoh usaha yang kamu lakukan untuk mengatasi kekurangan yang kamu miliki.
Pertanyaan ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa kuat tekad kamu dan seberapa besar kamu tertarik untuk bekerja di perusahaan tersebut.
Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu harus melakukan riset kecil terhadap perusahaan yang kamu lamar.
Hindari memberikan jawaban klise seperti mencari pengalaman, coba untuk beri jawaban dengan menyebutkan apa yang menurutmu menarik dari perusahaan atau produknya, dan jelaskan bahwa visi misi, minat, dan tujuan kamu selaras dengan perusahaan.
“Saya senang mengikuti perkembangan perusahaan ini dan melihat hampir tidak ada produk yang memiliki ulasan negatif. Melihat bagaimana kepuasan pelanggan terhadap perusahaan ini membuat saya yakin bahwa perusahaan ini memiliki integritas yang tinggi.”
Jawaban dari pertanyaan ini tidak hanya menjelaskan pada kemampuan yang kamu punya, namun juga sisi unik yang berbeda dengan kandidat lainnya.
Pilihlah karakteristik dirimu yang paling menarik serta jelaskan pula bahwa kamu memiliki kelebihan yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Itu dia beberapa contoh pertanyaan dan jawaban wawancara yang umum untuk fresh graduate.
Selain wawancara menggunakan bahasa Indonesia, terkadang banyak perusahaan bertaraf internasional yang telah menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama dalam proses seleksi, maka dari itu kamu juga perlu mempersiapkan diri.
Sebagai rekomendasi, buku New Normal Tembus Wawancara B. Inggris & TOEFL karya Intan F Mara sangat tepat untuk dijadikan bahan referensi.
Buku setebal 352 halaman ini berisi tips-tips wawancara yang telah disesuaikan dengan kondisi new normal, sehingga sangat cocok untuk diaplikasikan di masa yang telah berubah seperti ini.
Selain itu, di dalamnya juga memuat cara membuat CV dan lamaran kerja dengan menggunakan bahasa Inggris. Sangat lengkap, bukan?
Tunggu apa lagi? Tidak perlu repot untuk keluar rumah, buku New Normal Tembus Wawancara B. Inggris & TOEFL karya Intan F Mara kini dapat dipesan secara online di Gramedia.com!
Buku ini bisa kamu beli dan dapatkan di Gramedia.com. Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, borong semua buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.