Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ubah Pola Pikir untuk Sukses, Simak 3 Rekomendasi Buku tentang Growth Mindset Ini!

Kompas.com - 16/11/2021, 09:00 WIB
Sumber foto: Pexels
Rujukan artikel ini:
Mindset
Pengarang: Carol S. Dweck, Ph.d.
|
Editor Almira Rahma Natasya

Kesuksesan dalam hidup dapat diraih tidak hanya dengan mengandalkan kemampuan dan bakat.

Jika seseorang hanya mengandalkan kemampuan dan bakat saja, maka itu tidak cukup untuk meraih kesuksesan.

Kebanyakan dari kita kerap kali lupa bahwa ada faktor pola pikir atau mindset yang menjadi faktor paling penting dalam meraih kesuksesan.

Menurut Dr. Carol S. Dweck, seorang psikolog di Stanford University, memaparkan bahwa growth mindset merupakan salah satu kunci bagi seseorang untuk meraih kesuksesan yang diimpikannya.

Orang yang berpola pikir growth mindset mempunyai pemahaman bahwa segala bakat, kecerdasan, kapasitas yang dimilikinya bukan pemberian, tetapi karya yang terus berkembang, yang bisa diperoleh melalui upaya-upaya tertentu.

Seseorang yang memiliki growth mindset senang mencari tantangan, menjalaninya, dan selalu mampu menghadapi masalah.

Ciri-ciri pola pikir berkembang adalah senang dengan usaha, penuh kreativitas, suka bekerja keras, dan penuh antusias.

Bagi mereka yang menerapkan growth mindset akan menjalani hidupnya dengan memanfaatkan peluang yang ada, juga menghadapi tantangan untuk mencapai targetnya.

Untuk menerapkan growth mindset pada diri Anda, rekomendasi buku-buku tentang growth mindset ini bisa menjadi pilihan.

3 Rekomendasi Buku Tentang Growth Mindset

1. Buku “Mindset” karya Carol Dweck

Buku ini menjadi buku pertama yang mematahkan pendapat umum bahwa bakat sangat menentukan kesuksesan seseorang.

Penjelasan tentang kesuksesan dalam buku ini sangat mendasar dan merupakan pendobrakan.

Pada umumnya, buku-buku tentang kesuksesan lebih menawarkan sisi-sisi praktis atau shortcut untuk meraihnya.

Buku ini justru mengajak Anda menggarap hambatan utama kesuksesan kita yaitu pikiran kita sendiri.

Carol Dweck memaparkan gagasan tentang bagaimana pola pikir seseorang harus dilatih untuk menjadi pola pikir berkembang dan menghindari pola pikir stagnan.

Di samping itu, buku ini juga memberikan contoh kasus tokoh-tokoh dunia yang memiliki pola pikir berkembang dan pola pikir tetap.

Buku ini menunjukkan bahwa ternyata tokoh yang berpola pikir berkembang lebih mampu mempertahankan kesuksesan dan kebahagiaan hidupnya.

Buku ini cocok bagi Anda yang berstatus sebagai pemimpin, guru, orangtua, atau pelatih karena akan sangat membantu para pembelajar untuk meraih kesuksesan.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Inspirasi dalam buku ini dapat membuat Anda berpikir bahwa optimistis menjadi poin penting dalam kehidupan.

Selain itu, dengan membaca buku ini Anda dapat terdorong agar semakin terampil dalam membangkitkan potensi dalam diri Anda.

2. Buku “Rich Dad Poor Dad” karya Robert T. Kiyosaki

Bagi Anda yang ingin mengembangkan diri tentang pola pikir yang baik dalam memaknai uang dan pekerjaan, buku ini bisa menjadi pilihan.

Robert T. Kiyosaki menjelaskan gagasannya bahwa dengan berinvestasi, uang yang kita miliki akan terus berputar dan berkembang.

Ia menekankan cara tersebut sebagai langkah lebih baik daripada bekerja secara terus menerus tetapi uang Anda selalu habis dari waktu ke waktu.

Menurutnya, uang yang tak diinvestasikan dan selalu habis akan membebani generasi berikutnya karena tak membantu menunjang apapun dan bahkan dapat menjadikan mereka sandwich generation.

Buku ini mematahkan mitos bahwa Anda harus memiliki pendapatan selangit agar bisa kaya raya dan menantang pola pikir bahwa rumah Anda adalah bentuk aset.

Di samping itu, buku ini juga menunjukkan kepada orangtua bahwa tidak bisa mengandalkan sistem pendidikan untuk mengajari anak mereka tentang literasi finansial.

Gagasan dalam buku ini mengajarkan bahwa jangan membiarkan diri kita bekerja demi uang tapi sebaliknya, uanglah yang bekerja untuk kita.

Buku ini cocok untuk mengubah cara pandang Anda tentang pengaturan keuangan karena penjelasannya tidak menggurui, melainkan menanamkan serta menggabungkan pola pikir kuno hingga modern menjadi lebih logis dan masuk akal.

3. Buku “Masih Belajar” karya Iman Usman

Iman Usman, sosok inspiratif di dunia teknologi yang pada usia kepala dua sudah mendirikan sebuah perusahaan startup berbasis pendidikan hingga namanya kini semakin tersohor.

Melalui buku ini, Iman bercerita bahwa dirinya mampu membuktikan dengan apa yang diraihnya di bidang karir dan dampaknya terhadap kepentingan sosial bisa berjalan secara bersamaan.

Prestasi dan pola pikir yang sudah diraih Iman memang memukau, namun tentu saja itu semua tidak diraih dengan mudah.

Iman juga menekankan bahwa sampai hari ini pun dirinya masih belajar, masih haus akan ilmu dan masih ingin terus mengembangkan diri.

Buku ini cocok untuk pembaca muda seperti remaja atau yang sedang memasuki usia dewasa awal.

Bahasanya sangat ringan dan dekat dengan pembacanya, sehingga buku ini dapat menjadi panutan untuk menjalani hidup yang lebih bermakna.

Mengasah pola pikir yang berkembang harus dimulai juga dengan memberikan asupan pikiran dengan buku-buku yang berkualitas.

Dapatkan buku-buku tersebut hanya di Gramedia.com!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau