Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Mutiara tentang Uang, Ingatkan Hidup Hemat!

Kompas.com - 28/09/2022, 16:00 WIB
Kata Mutiara tentang Uang Sumber Gambar: Freepik.com Kata Mutiara tentang Uang
Rujukan artikel ini:
Nak, Belajarlah tentang Uang
Pengarang: Jeong Seon Yong
Penulis Hana Sjafei
|
Editor Almira Rahma Natasya

Uang merupakan benda yang bisa dipakai untuk membeli sesuatu.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), uang adalah alat tukar atau standar pengukur nilai (kesatuan hitungan) yang sah.

Uang dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara berupa kertas, emas, perak, atau logam lain yang dicetak dengan bentuk dan gambar tertentu.

Uang saat ini memegang peranan penting dalam hidup. Meski demikian, uang bukanlah segalanya. Ingat, kebahagiaan tak melulu soal uang.

Saat memiliki uang, seseorang seringkali dibutakan keadaan. Sayangnya, tak semua hal bisa dibeli dengan uang.

Berikut beberapa kata mutiara tentang uang.

Kata Mutiara tentang Uang

  • "Setelah kamu memiliki uang, kamu dapat dengan jujur ​​menegaskan bahwa uang bukanlah segalanya." - Louis Kronenberger
  • "Kamu bisa engatakan bahwa uang bukanlah segalanya, saya ingin melihat Anda hidup tanpanya." - Daniel Johns
  • "Uang bukanlah segalanya, tetapi saat itulah kamu mulai berpikir untuk menyisihkan uang untuk hari-hari pensiunmu." - Andre Leon Talley
  • "Uang tidak membeli kebahagiaan. Tapi, kebahagiaan bukanlah segalanya." - Jean Seberg
  • "Kebahagiaan tidak hanya dalam kepemilikan uang; itu terletak pada kegembiraan pencapaian, dalam sensasi usaha kreatif." - Franklin D. Roosevelt
  • "Uang adalah tuan yang buruk, tapi pelayan yang sangat baik." - P.T. Barnum
  • "Kekayaan tidak terdiri dari memiliki harta benda yang besar, tetapi memiliki sedikit keinginan." - Epictetu
  • "Kekurangan uang bukanlah halangan. Kurangnya ide adalah kendala." - Ken Hakuta
  • "Dia yang kehilangan uang, kehilangan banyak; Dia yang kehilangan teman, kehilangan lebih banyak; Dia yang kehilangan iman, kehilangan segalanya." - Eleanor Roosevelt
  • "Uang hanyalah alat. Itu akan membawa ke mana pun kamu inginkan, tetapi itu tidak akan menggantikanmu sebagai pengemudi." - Ayn Rand
  • "Terlalu banyak orang menghabiskan uang yang mereka peroleh untuk membeli barang yang tidak mereka inginkan, untuk mengesankan orang yang tidak mereka sukai." -Will Rogers
  • "Bukan dia yang punya banyak yang kaya, tapi dia yang memberi banyak." -Erich Fromm
  • "Apa itu uang? Seseorang itu sukses kalau dia bangun tidur di pagi hari dan pergi tidur di malam hari dan di antara keduanya dia mengerjakan apa yang memang dia ingin kerjakan." -Bob Dylan
  • "Pada akhir hidup, kita tidak akan dinilai oleh berapa banyak ijazah yang telah kita terima, berapa banyak uang yang telah kita buat, berapa banyak hal-hal besar yang telah kita lakukan." -Mother Teresa

Sejarah Uang

Sejarah uang sebenarnya bisa dilacak pada periode waktu 1.200 sebelum Masehi (SM).

Berdasarkan Britanica, beberapa mata uang paling awal yakni benda dari alam, misalnya saja adalah cangkang cowrie.

Cowrie pertama kali digunakan di Cina, untuk cangkang moluska yang banyak tersedia di perairan dangkal Samudra Pasifik dan Hindia.

Warga tradisional di Cina telah menggunakan cowrie sebagai uang dan bahkan telah digunakan di beberapa bagian Afrika.

Cowrie merupakan mata uang paling banyak digunakan dan paling lama digunakan.

Selama ekspedisi yang dilakukan oleh bangsa Eropa untuk memperluas jalur perdagangan, beberapa kali ditemukan cangkang kerang tersebut digunakan sebagai alat tukar.

Sementara itu, di belahan dunia lain, sejarah uang juga dapat diketahui, misalnya saja mata uang lain dari alam adalah gigi paus, yang digunakan oleh masyarakat Fiji.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Mengacu The Conversation, percetakan uang koin paling berawal sekitar berasal dari tahun 650 dan 600 SM di Asia Kecil.

Ketika itu ditemukan fakta bahwa koin perak dan emas yang dicap, digunakan untuk membayar tentara.

Melansir dari Investopedia, arkeolog Tiongkok dari Universitas Negeri Zhengzhou mengaku telah menemukan situs pencetakan koin tertua di dunia pada Agustus 2021 lalu.

Mereka menilai, fasilitas tersebut mulai beroperasi tahun 640 SM dan mulai membuat koin spade, koin logam standar pertama.

Sementara itu, Kekaisaran Cina mulai berpindah dari koin ke uang kertas sekitar 700 Masehi.

Beberapa bagian Eropa masih menggunakan koin logam sebagai bentuk mata uang mereka hingga abad ke-16.

Seiring berjalannya waktu, negara Eropa mulai mencetak uang kertas, misalnya ketika Kanada masih menjadi koloni Prancis pada 1685.

Ketika itu tentara diberikan kartu remi dalam denominasi dan ditandatangani oleh gubernur, untuk digunakan sebagai uang tunai, bukan koin dari Prancis.

Bagaimana? Menarik bukan tentang sejarah uang? Ingin mengetahui lebih banyak tentang uang? Kamu bisa membaca buku Nak, Belajarlah tentang Uang karya Jeong Seon Yong.

Buku ini berisi ketulusan hati Ayah dengan cara mengeluarkan segala yang ada di hati Ayah sejak lama tentang cara mengendalikan uang.

Tertarik untuk membacanya? Segera check out di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Promo Diskon Promo Diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau