Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menyembuhkan Sakit Hati karena Perkataan Orang Lain

Kompas.com - 01/09/2022, 09:00 WIB
Sakit Hati karena Perkataan Orang Sumber Gambar: Freepik.com Sakit Hati karena Perkataan Orang
Rujukan artikel ini:
Terapi Sakit Hati Seni Mengolah…
Pengarang: Mustafa Ibrahim
Penulis Hana Sjafei
|
Editor Ratih Widiastuty

Pernahkah kamu merasakan sakit hati amat mendalam karena perkataan orang lain?

Mungkin saja perkataan orang lain itu begitu pedas dan nyelekit sehingga membuatmu sakit hati.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sakit hati bisa diartikan sebuah keadaan ketika seseorang merasa tidak senang karena dilukai hatinya (dihina, dikhianati, ditipu, dan sebagainya).

Secara psikologis, sakit hati terjadi karena tumpukan emosi yang terakumulasi.

Perasaan sakit hati ini tergolong emosi negatif yang melibatkan perubahan perilaku dan keadaan fisiologis.

Sakit hati juga bisa berpengaruh terhadap perilaku individu dan proses pengambilan keputusan.

Saat individu alami sakit hati, biasanya sederet insiden turut mengikuti di belakangnya.

Melansir New York Times, cara menyembuhkan sakit hati karena perkataan orang lain itu berasal dari diri sendiri.

Individu setidaknya harus berjuang untuk membangkitkan perasaan positif yang ada di dalam diri.

Cara Menyembuhkan Sakit Hati karena Perkataan Orang Lain

1. Ambil Sedikit Waktu

Ketika kamu mendapatkan perkataan kurang mengenakkan hati dari orang lain, kamu pasti ingin segera melupakannya.

Untuk mengatasinya, kamu bisa mulai dengan mengenali dan memahami perasaan sakit hati, dan kecewa yang sedang kamu rasakan.

Setidaknya kamu bisa memulai perlahan-lahan mengizinkan diri kamu untuk berduka dan bersedih.

Jangan menahan emosi yang sedang kamu rasakan saat itu.

Apabila ingin menangis, maka menangislah.

Jangan pernah merasa terburu-buru untuk terlihat baik-baik saja.

2. Jauhi Media Sosial

Patut dipahami media sosial memang cenderung memudahkan kita dalam komunikasi.

Namun, media sosial bisa membuat kita melihat dan "bertemu" orang yang membuat sakit hati.

Untuk itu, sebaiknya jauhi terlebih dahulu media sosial sampai sakit hatimu bisa teratasi.

Terlebih saat ini, setiap orang berusaha mempertontonkan kehebatan dan menyembunyikan kesulitan hidupnya di media sosial.

Hal ini bisa membuat proses pemulihan terhambat.

3. Mencoba Menjadi Lebih Mindful

Relaksasi, meditasi, atau kegiatan mindful lainnya bisa menjadi salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi perasaan sakit hatimu terhadap orang lain.

Kamu bisa mencoba mempraktikan konsep mindfulness.

Mindfulness merupakan konsep yang membawa pikiran kamu berada pada masa sekarang.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Berada pada kejadian yang terjadi, yang kamu lakukan, dan kebahagiaan maupun kesedihan yang sedang dilewati.

Setidaknya dengan cara menjadi orang mindful bisa membuatmu menjalani hidup yang lebih bebas dan realistis.

4. Mengenali Diri Sendiri Lebih Dalam Lagi

Sakit hati karena perkataan orang lain tidak perlu berlarut terlalu lama.

Sebaiknya kita jadikan perkataan yang tidak mengenakkan itu untuk kembali mengenali diri.

Kamu bisa mencoba me time.

Lakukan hal-hal yang sudah lama ingin kamu coba.

Bahkan, kamu bisa melakukan napak tilas melakukan kegiatan yang sebelumnya sering dilakukan dan disukai.

5. Olahraga

Dibandingkan menangis tersedu-sedu imbas sakit hati karena perkataan orang lain, kamu bisa melakukan kegiatan fisik yang bermanfaat misalnya olahraga.

Olahraga dipercaya bisa membangkitkan mood kita menjadi lebih baik.

Hal ini lantaran hormon serotonin, yang bertanggung jawab dalam mengatur mood kita, akan keluar.

Kamu bisa bisa mengendalikan tubuh dan pikiran untuk melakukan hal yang positif.

Apabila ingin sambil meluapkan kemarahan dengan cara yang positif, kamu bisa mencoba olahraga bela diri atau tinju.

6. Menjalani Terapi

Ketika kamu merasa butuh bantuan orang lain lantaran sakit hati karena perkataan orang lain, maka sebaiknya cari bantuan profesional.

Tak ada salahnya mengakui kamu tidak kuat menahan beban ini seorang diri.

Biasanya psikolog atau psikiater bisa membantu kamu dengan terapi yang sesuai.

7. Membantu Orang Lain

Menjadi sukarelawan, mendonorkan darah, atau ikut membantu kegiatan sosial lainnya, bisa menjadi pengalih perhatian yang positif.

Kamu bisa bergabung dengan komunitas-komunitas yang memiliki kepedulian serupa dengan kepribadianmu.

Lalu, ikut membantu orang-orang di dalamnya.

Mengetahui ada orang lain yang terbantu oleh kita, bisa membuat hari-hari lebih cerah loh.

Ingin mengetahui lebih dalam tentang cara menyembuhkan sakit hati karena perkataan orang lain? Kamu bisa membaca buku Terapi Sakit Hati Seni Mengolah Sakit Hati Menjadi Berkah karya Mustafa Ibrahim.

Buku ini membahas tentang tips mengatasi sakit hati hingga menjadi berkah dalam kehidupan loh.

Tertarik mengoleksinya? Segera check out di Gramedia.com!

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Promo Diskon Promo Diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau