Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Agar Tidak Mudah Sakit Hati untuk Kamu yang Gampang Tersinggung

Kompas.com - 03/02/2022, 18:00 WIB
Sumber Gambar: Pexels.com
Rujukan artikel ini:
Seni Menyembuhkan Sakit Hati
Pengarang: Claudia Sabrina
|
Editor Ratih Widiastuty

Ketika perkembangan zaman semakin maju dan terbuka, kini menyampaikan kritik pun seakan terasa lebih mudah dan terasa blak-blakan, sehingga untuk beberapa orang, khususnya orang terkenal, memiliki sejumlah haters bukanlah hal yang aneh lagi di zaman digital ini.

Tidak dapat dipungkiri, rasa sakit hati akan turut serta hadir di saat kritikan atau komentar pedas menyangkut diri kita diutarakan oleh orang lain, sehingga akan muncul perasaan negatif lainnya yang menyertai rasa sakit hati ini.

Tidak hanya bisa disebabkan oleh komentar yang pedas, rasa sakit hati juga dapat timbul akibat perbuatan orang lain terhadap diri kita, salah satu contohnya adalah putus cinta, di mana pastinya selain kegalauan yang melanda, rasa sakit hati itu sendiri pasti ada.

Sebagai seorang manusia, rasanya wajar saja jika kamu merasa sensitif akan perbuatan, tindakan, dan omongan orang lain yang terasa tidak menyenangkan terhadap diri kamu, tapi hal ini sudah melewati batas jika kamu mudah tersinggung setiap saat.

Namun, jangan cemas dan khawatir, karena perasaan sensitif pun dapat menjadi anugerah jika kamu dapat mengendalikannya dengan efektif, sehingga bisa bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar.

Berikut lima cara efektif agar kamu tidak mudah sakit hati sehingga hidup bisa berjalan lebih damai dan menenangkan.

5 Cara agar Tidak Mudah Sakit Hati

1. Berusaha untuk Tetap Berpikiran Positif

Jangan terburu-buru untuk berpikiran negatif saat mendapatkan ucapan atau tindakan orang lain yang membuat kamu merasa tidak nyaman.

Coba pikirkan kembali secara positif, mungkin tingkah laku yang diperlihatkan oleh orang tersebut bisa saja tidak disengaja.

Berpikir secara positif adalah langkah yang tepat dalam menghadapi perkataan dan perbuatan orang lain yang kurang menyenangkan, karena pikiran kamu tidak akan dipaksa untuk berprasangka, sehingga menciptakan perasaan yang jauh lebih tenang dan damai.

2. Coba untuk Dibawa Santai dan Tidak Dipikirkan Lebih Lanjut

Mungkin terkesan sulit, tapi cobalah untuk menganggap setiap ucapan atau tindakan yang dilakukan orang lain sebagai angin lalu agar pikiran dan perasaan tidak merasakan dampak yang negatif dan emosi pun akan jauh lebih terkontrol lagi.

Upayakan untuk bersikap rileks saat mendengar omongan orang yang memicu sakit hati dengan tidak memikirkannya secara lebih jauh, agar perasaan kamu dapat terasa lebih tenang dan melegakan.

3. Kesabaran adalah Kunci

Meskipun merasa sakit hati saat mendapat kritikan dan tindakan yang buruk dari orang lain, usahakan untuk bersabar agar kecerdasan emosional kamu bisa berkembang menjadi jauh lebih tenang dan damai.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Mungkin memang terdengar klise, tapi dengan bersabar perasaan sakit hati biasanya akan hilang seiring berjalannya waktu sesuai dengan tingkat kesabaran yang kamu miliki dan kembangkan.

4. Luapkan Emosi dengan Menangis

Daripada harus memendam rasa sakit hati yang kamu rasakan, alangkah lebih baik jika perasaan tersebut kamu luapkan ke dalam bentuk tangisan agar hati dan pikiran bisa terasa lebih lepas dan bebas.

Tidak ada salahnya jika kamu ingin menangis, karena memang sebagai manusia kamu harus melampiaskan emosi yang ada agar tidak menumpuk di dalam hati menjadi sesuatu yang negatif dan menyesakkan dada.

5. Berjalan-jalan Sebentar ke Luar Rumah

Jika rasa sakit hati yang kamu rasakan tidak bisa hilang sepenuhnya, cobalah untuk mencari sedikit angin segar dengan memilih untuk berjalan-jalan ke luar rumah agar perasaan bisa jauh lebih tenang.

Ada berbagai aktivitas yang dapat kamu lakukan selama pergi ke luar rumah, seperti bersepeda, jogging, mengajak jalan-jalan hewan peliharaan, atau makan di restoran, di mana semua kegiatan tersebut secara tidak langsung akan mengalihkan perasaan tersinggung kamu ke sesuatu yang lebih bermakna.

Kelima cara ini semoga saja dapat menolong kamu dalam meredam rasa sakit hati yang kamu rasakan.

Jika masih membutuhkan bahan bacaan tentang permasalahan ini, rekomendasi buku yang satu ini bisa menjadi pilihan.

Buku Seni Menyembuhkan Sakit Hati yang ditulis oleh Claudia Sabrina ini akan menolong kamu untuk melupakan kebencian yang kamu rasakan akibat perasaan sakit hati yang terjadi di masa lalu.

Buku ini akan memperlihatkan kepada kamu cara berdamai dengan perasaan sakit hati yang dialami, serta bagaimana cara menjalin hubungan yang baik dan sehat yang bisa langgeng hingga seumur hidup.

Setiap pembahasan merupakan langkah yang tepat untuk membantu kamu dalam memperbaiki diri menjadi sosok yang jauh lebih baik lagi dan meredam rasa sakit hati yang kerap muncul dalam berbagai situasi dan kondisi.

Buku ini bisa kamu beli di Gramedia.com dan selamat berdamai dengan rasa sakit hati.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau