Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Tahan Amarah Anda, Berikut Cara Meluapkan Emosi secara Positif

Kompas.com - 10/01/2022, 10:00 WIB
Sumber Gambar: Freepik.com
Rujukan artikel ini:
Buku Caci Maki
Pengarang: Lotta Sonninen
|
Editor Almira Rahma Natasya

Amarah adalah bentuk emosi yang bisa dibilang wajar jika tidak dilampiaskan secara membabi buta atau malah mengganggu, hingga merugikan banyak orang akibat kontrol emosi yang tanpa batas.

Wajar pula jika kita sebagai manusia, kerap melampiaskan amarah karena memang fungsi dari mengeluarkan amarah adalah untuk membuat perasaan dan pikiran lega, dengan catatan mampu mengeluarkan seluruh perasaan dengan cara yang baik.

Bayangkan, jika kamu melampiaskan amarah dengan cara meluapkan emosi yang salah, bukan hanya orang lain yang terganggu atau bahkan sakit hati, tapi diri kita sendiri pun akan merasakan dampak negatifnya.

Diperlukan kontrol diri yang tepat dengan cara yang positif untuk melampiaskan emosi dengan cara yang benar, sehingga dapat membuat hati terasa lega dan ringan jika sudah dilakukan.

Mungkin, banyak di antara kita semua yang masih belum tahu jika melampiaskan emosi, tidak melulu dengan cara marah-marah, berteriak, hingga perang urat saraf, karena kabar baiknya ada cara-cara positif untuk mengeluarkan emosi tersebut.

Berikut lima cara meluapkan emosi secara positif yang bisa kamu coba praktikkan.

Cara Meluapkan Emosi Secara Positif

1. Curhat kepada Teman atau Keluarga Terdekat

Utarakan atau bicarakan rasa marah yang kamu alami kepada orang yang paling kamu percayai, agar mereka dapat lebih mengerti serta menerima amarah atau unek-unek yang kamu keluarkan.

Jangan ragu ataupun sungkan jika selama proses curhat tersebut mengharuskan air mata terlibat di dalamnya karena dengan menangis kamu bisa meringankan beban amarah yang kamu rasakan.

Berbicara dari hati ke hati akan kemarahan, kekecewaan, dan kekhawatiran yang kamu rasakan kepada orang yang paling kamu kasihi akan menjadi terapi jiwa yang membuat emosi negatif berubah menjadi positif.

2. Berolahraga

Daripada memilih untuk berteriak-teriak tidak jelas saat mengeluarkan emosi negatif dari amarah, alangkah baiknya jika kamu memilih untuk berolahraga untuk melampau emosi tersebut.

Selain bisa mengeluarkan hormon yang membuat perasaan menjadi lebih gembira, olahraga juga dapat membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih sehat dan positif.

Buang jauh-jauh rasa malas saat akan berolahraga, karena mungkin memang pada awalnya akan terasa berat dan sulit untuk dilakukan apalagi emosi negatif sedang menguasai pikiran, tapi berusahalah untuk tetap olahraga agar jiwa dan raga bisa mendapatkan manfaat positifnya.

3. Mengerjakan Hobi yang Disukai

Hobi atau kegiatan yang kita suka bisa sangat berdampak positif ketika sedang menghadapi amarah yang menggebu-gebu di dalam diri kita karena mampu memberikan efek relaksasi yang menenangkan dan menyenangkan saat dilakukan.

Beberapa hobi seperti memasak, fotografi, atau menjahit bisa menjadi solusi untuk menyalurkan emosi negatif dari amarah, kesedihan, dan kekecewaan yang biasanya hanya akan terpendam jika tidak disalurkan dengan baik.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Jangan kurung atau isolasi emosi negatif kamu karena biasanya jika sudah menumpuk di akhir malah akan meledak dan merugikan diri sendiri serta orang lain, sehingga bisa memicu lingkaran setan yang tiada habisnya.

4. Makan

Makanan memang selalu bisa menjadi jalan keluar yang tepat saat emosi negatif hadir di dalam diri, karena siapa yang tidak tergoda dengan aroma dan cita rasa yang ditawarkan oleh sebuah hidangan.

Pilihlah makanan yang paling kamu suka agar mood buruk yang kamu rasakan bisa berubah menjadi gembira karena lidah, perut, dan emosi akan dimanjakan dengan sepiring makanan yang menggugah selera.

Emosi negatif secara perlahan akan tersalurkan melalui aktivitas makan yang menghasilkan emosi positif karena santapan yang lezat mampu memperbaiki mood yang paling buruk sekalipun.

5. Menulis

Cara terakhir yang dapat kamu coba untuk meluapkan emosi adalah dengan menuliskannya di sebuah buku hingga emosi negatif tersebut dapat hilang dan pergi.

Tulis apa yang kamu rasakan, hal apa yang membuat kamu marah ataupun kecewa, hingga caci maki orang yang kamu benci melalui tulisan tersebut agar perasaan dan emosi kamu bisa kembali lega dan tenang.

Terapi menulis untuk meredakan emosi ini sudah banyak disarankan oleh berbagai pakar sebagai salah satu solusi nyata untuk melampiaskan emosi ke dalam media yang positif dan tidak merugikan.

Andai kata kamu masih merasa kebingungan akan format atau cara melampiaskan emosi lewat sebuah tulisan, buku yang satu ini akan sangat cocok sebagai alat untuk menyalurkan emosi negatif yang ada di dalam diri.

Sesuai dengan judulnya, Buku Caci Maki memang diperuntukkan untuk kamu yang sedang mengalami amarah dan emosi yang menggebu-gebu untuk disalurkan melalui buku ini.

Ini bukan buku untuk dibaca, tapi merupakan sebuah buku pengembangan diri yang mengajak kamu untuk menuangkan unek-unek ke dalam bentuk coretan yang digoreskan ke dalam buku ini.

Banyak sekali aktivitas menulis yang akan kamu temukan di dalamnya dan dijamin bisa menjadi opsi healing untuk jiwa dan raga yang tengah diterpa emosi negatif.

Buku ini bisa kamu beli dan dapatkan di Gramedia.com. Selain itu, ada hadiah voucher diskon yang bisa kamu gunakan untuk membeli buku dengan harga yang lebih hemat! Yuk, ambil sekarang vouchernya dengan klik di sini.

Dapatkan Diskonnya! Dapatkan Diskonnya!

Selamat menjalani sesi terapi bersama Buku Caci Maki!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau