Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulau Paling Utara di Indonesia, Mana Saja?

Kompas.com - 01/09/2022, 10:00 WIB
Pulau Paling Utara di Indonesia Sumber Gambar: Freepik.com Pulau Paling Utara di Indonesia
Rujukan artikel ini:
Pesona Indonesia
Pengarang: Anita Chairul Tanjung
Penulis Hana Sjafei
|
Editor Almira Rahma Natasya

Pernahkah kamu terpikir nama pulau paling utara di Indonesia?

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia.

Melansir data Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi disebutkan, Rujukan Nasional Data Kewilayahan RI memaparkan luas Indonesia, baik itu darat dan perairan yaitu 8.300.000 kilometer persegi.

Sementara itu, berdasarkan Sumber Belajar Kementerian Pendidikan Kemdikbud, disebutkan luas Indonesia seluruhnya 5.193.250 km².

Hal ini terdiri dari luas daratan Indonesia adalah 1.919.440 km² dan luas lautan sekitar 3.273.810 km².

Dari luas daratan Indonesia sebesar 1.919.440 km², terdiri dari 17.508 pulau.

Selain itu, Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil.

Lautan Indonesia mempunyai batas 12 mil laut dan zona ekonomi eksklusif 200 mil.

Berbatasan dengan sejumlah wilayah berupa wilayah suatu negara maupun wilayah samudra.

Berikut beberapa batas wilayah Indonesia yang perlu kamu ketahui:

  • Utara : Malaysia, Singapura, Filipina dan Laut Cina Selatan
  • Selatan : Timor Leste, Australia, Samudra Hindia
  • Barat : Samudra Hindia
  • Timur : Papua Nugini dan Samudra Pasifik

Dengan batas wilayah tersebut, lantas apa nama pulau paling utara di Indonesia?

Miangas menjadi pulau paling utara di Indonesia yang berbatasan dengan Filipina.

Melansir Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Miangas merupakan bagian dari wilayah Provinsi Sulawesi Utara.

Pulau Miangas memiliki luas 3,15 km persegi.

Jumlah populasi Pulau Miangas sekitar 678 jiwa dan mayoritas penduduknya etnik Suku Talaud.

Dengan letak geografisnya yang unik, Pulau Miangas sempat menjadi salah satu pulau yang sangat terisolir karena pulau ini hanya dapat diakses dengan kapal laut.

Seperti kita ketahui, perjalanan kapal laut sangat bergantung pada kondisi cuaca perairan, angin, dan gelombang tinggi.

Dengan faktor tersebut, seringkali distribusi logistik ke pulau ini menjadi terhambat.

Situasi itu seringkali menyebabkan harga barang kebutuhan pokok menjadi relatif mahal.

Beruntung, saat ini terdapat Bandara Miangas yang bisa mempercepat logistik dan transportasi bagi warga setempat.

Melansir laman resmi Kementerian Perhubungan, Bandara Miangas memiliki panjang landasan pacu (runway) sepanjang 1.400 m x 30 m yang dapat didarati pesawat sejenis ATR-72.

Bandara ini telah dilengkapi runway strip 1.400m x 150m dan apron 130m x 65m yang mampu menumpang 3 unit pesawat.

Bandara Miangas, dengan proyek senilai Rp 320 miliar itu diresmikan Jokowi pada tahun 2016 lalu.

Pesona Pulau Miangas

Terdapat keindahan alam yang bisa kamu nikmati saat singgah di Pulau Miangas.

Kamu bisa piknik di Pantai Meera bersama keluarga dan teman-teman.

Pantai ini terkenal memiliki keindahan alam yang mempesona wisatawan loh.

Selain itu, ada juga destinasi wisata Tanjung Wora.

Sayangnya, Tanjung Wora cuma bisa dikunjungi saat air sedang surut karena letaknya yang terpisah dengan Pulau Miangas.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Patut kamu ketahui, Pulau Miangas seringkali dikenal dengan sebutan Polmas.

Polmas berarti pulau dengan banyak pohon kelapa.

Sebutan Palmas atau Las Palmas adalah nama yang diberikan oleh negara Spanyol.

Morotai

Selain Pulau Miangas, terdapat juga Morotai yang menjadi pulau paling utara di Indonesia loh.

Morotai terletak di Kepulauan Halmahera, Maluku Utara.

Melansir laman resmi Kementerian Pariwisata, terdapat beberapa versi asal-usul nama Pulau Morotai.

Berdasarkan kepercayaan penduduk setempat, Morotai berasal dari kata Morotia yang artinya tempat tinggal orang-orang moro.

Orang moro merupakan manusia misterius atau orang hilang yang sulit dilihat dengan mata biasa, meski demikian mereka memiliki kebudayaan sebagai kelompok manusia biasa.

Sementara itu, versi lainnya menyebutkan asal usul nama Pulau Morotai yaitu dari penyebutan Jenderal Douglas McArthur yang memimpin pasukan sekutu melawan pasukan Jepang saat perang dunia kedua di Morotai.

Pesona Morotai begitu membekas bagi McArthur.

Hingga kemudian setelah masuknya pasukan sekutu, Douglas mengenang pulau ini, dia bilang 'This is our memorial'.

Saat bertemu dialek warga setempat bahasa itu berkembang dari Memorial lalu menjadi Morotai.

Pesona Pulau Morotai

Morotai memiliki julukan sebagai hidden paradise of East Indonesia atau surga tersembunyi di Timur Indonesia.

Julukan itu disematkan karena Morotai memiliki pesona terumbu karang yang begitu cantik, dan juga biota lautnya yang memesona.

Bagi kamu yang doyan traveling, Morotai bisa menjadi lokasi yang tepat untuk menikmati keindahan bawah lautnya.

Setidaknya ada 28 titik penyelaman di Kabupaten Pulau Morotai.

Beberapa lokasi menawarkan pengalaman menyelam dengan nuansa medan perang bersejarah.

Bahkan, ada bangkai pesawat jenis Bristol Beaufort di buatan Australia yang tenggelam saat Perang Dunia II di kedalaman sekitar 40 meter.

Kemudian, terdapat rongsokan tank dan kapal selam karam yang penuh dengan terumbu karang di perairan Mira, hingga bangkai kapal selam milik Jepang di Perairan Zum Zum.

Kamu juga bisa melakukan aktivitas yang memacu adrenalin, yaitu melihat hiu sirip hitam (blacktip reef shark) yang dilindungi, di kedalaman sekitar 2-10 meter.

Meski demikian, kamu harus ditemani oleh pemandu saat menyelam.

Apabila kamu sekadar snorkeling maka bisa menikmati jernihnya perairan Pulau Tabailenge atau Pulau Kolorai.

Ingin mengetahui lebih mendalam tentang pesona Indonesia dan kekayaan alamnya? Kamu bisa membaca buku Pesona Indonesia karya Anita Chairul Tanjung.

Buku ini menceritakan keistimewaan alam dan budaya di sejumlah daerah di Indonesia yang dikunjungi penulis, namun juga nilai-nilai berharga yang didapat dari perjumpaannya dengan masyarakat yang tinggal di daerah.

Khususnya pengalaman bertemu kaum perempuan yang memperlihatkan kemandirian, prestasi, dan rasa cinta yang besar terhadap keluarga, suku, adat, dan daerahnya.

Tertarik untuk membacanya? Segera check out di Gramedia.com!

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Promo Diskon Promo Diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com