Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Disepelekan, Ini Dia Alasan Marahnya Orang Pendiam Lebih Ditakuti

Kompas.com - 25/08/2022, 09:00 WIB
Marahnya Orang Pendiam Sumber Gambar: Freepik.com Marahnya Orang Pendiam
Rujukan artikel ini:
Seni Menguasai Rasa Marah: How…
Pengarang: Kalani Niran
|
Editor Ratih Widiastuty

Marah adalah emosi yang normal dirasakan oleh manusia.

Biasanya, kita merasa marah ketika merasa diperlakukan dengan salah atau merasakan pertentangan terhadap sesuatu hal.

Wajar apabila kita kemudian mengekspresikan rasa marah tersebut.

Justru emosi-emosi negatif lebih baik diekspresikan agar bisa merasa lebih lega dan tenang.

Namun, bagi sebagian orang, mengekspresikan emosi bisa jadi suatu hal yang sulit.

Bagi orang-orang yang biasa memendam emosi mereka, ketika mereka marah, mereka tidak mengatakan atau melakukan apa-apa.

Orang-orang tersebut biasanya cenderung pendiam.

Mereka adalah tipe orang yang lebih merasa nyaman tidak mengekspresikan emosi mereka atau menyalurkan emosi mereka dengan cara lain.

Banyak orang berkata bahwa marahnya orang pendiam lebih ditakuti ketimbang orang yang terbiasa mengekspresikan marahnya.

Mengapa bisa begitu? Simak penjelasan berikut ini.

Alasan Marahnya Orang Pendiam Lebih Ditakuti

1. Berapi-api Ketika Marah

Meski terlihat tenang atau diam saja ketika dibuat marah, sesungguhnya memendam emosi negatif terus menerus tidak baik bagi seseorang.

Pada akhirnya, emosi negatif itu akan bertumpuk dan mencapai batasnya.

Ketika sudah tidak lagi terbendung, orang yang biasanya pendiam akan meluapkan kemarahannya dengan maksimal.

Kemarahannya mungkin akan terlihat tidak wajar, namun sesungguhnya kemarahan tersebut sudah merupakan akumulasi dari rasa marah yang selama ini ia pendam.

2. Tidak Terduga

Orang yang pendiam cenderung merupakan orang yang tertutup.

Hanya segelintir orang yang benar-benar mengenalnya.

Oleh karena itu, ketika ia dikendalikan rasa marah, tidak ada yang benar-benar tahu bagaimana dan apa yang akan ia lakukan.

Istilah yang cocok untuk menggambarkan situasi ini yaitu “seperti membangunkan macan tidur”.

3. Tidak Marah Bukan Berarti Tidak Lupa

Orang pendiam cenderung malas menanggapi ketika seseorang membuatnya marah.

Meskipun di luar ia terlihat tenang dan sabar, namun siapa tahu isi hati orang?

Ada beberapa orang yang tidak marah ketika diperlakukan seenaknya, namun juga tidak serta merta melupakan perlakuan tersebut.

Ketika ia akhirnya sudah tidak dapat lagi membendung kemarahannya, emosinya tidak akan setengah-setengah.

4. Sudah Diperlakukan Kelewatan

Ketika kamu membuat orang pendiam akhirnya marah, hal tersebut mengindikasikan bahwa perlakuan kamu padanya sudah kelewatan.

Ia akan sabar ketika diperlakukan salah satu-dua kali, namun jika sudah berkali-kali, kesabarannya akan mencapai batasnya.

5. Merasa Sangat Kecewa

Ketika orang yang pendiam marah, artinya ia sudah merasa sangat kecewa terhadap orang yang membuatnya marah.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Tentu saja kekecewaan ini wajar dan beralasan apabila ia sudah berusaha sabar dan memberi toleransi berulang kali pada seseorang, namun kesalahan yang sama dilakukan terus menerus.

Ketika ia sudah merasa sangat kecewa, belum tentu ia mau memaafkan dan situasi akan kembali seperti sedia kala.

Cara Menyikapi Orang yang Pendiam

Jika orang terdekat kamu adalah tipe orang yang pendiam, jangan sepelekan diamnya sebagai sabar dan tenang.

Berikut adalah beberapa cara untuk menyikapi orang yang pendiam agar kamu tidak terlibat konflik yang parah dengannya.

1. Buat Ia Nyaman untuk Berbicara

Orang yang pendiam kadang merasa tidak nyaman ketika berbicara tentang dirinya sendiri.

Namun, berbeda jika ia berbicara dengan orang yang sudah dekat dengannya.

Oleh karena itu, sebisa mungkin ciptakan suasana yang nyaman untuk berbincang dengan orang tersebut.

Buat ia merasa nyaman dan aman untuk mengekspresikan dirinya sendiri.

Kamu dapat mencoba untuk sedikit demi sedikit mengenali kepribadiannya dengan lebih baik.

2. Hargai Perasaan dan Pendapatnya

Alasan lain orang cenderung pendiam adalah ia merasa tidak percaya diri terhadap lingkungannya.

Kamu dapat mengatasi ini dengan selalu menanyakan bagaimana perasaan dan pendapat orang tersebut terhadap sesuatu.

Jika ia merasa tidak suka atau tidak setuju terhadap hal tertentu, hargai perasaan dan pendapatnya dengan tidak melakukan hal itu lagi.

3. Memvalidasi Emosinya

Orang yang pendiam ketika marah juga terkadang merasa bingung apakah ia wajar atau tidak merasa marah terhadap hal yang dirasanya salah.

Ketika ini terjadi, berikan pendapatmu atas hal tersebut.

Jika kamu merasa ia berhak marah, sampaikan padanya dengan jujur, dan berikan kesempatan padanya untuk mengekspresikan emosinya.

Cobalah membantunya untuk mengkomunikasikan apa yang ia rasakan dan pikirkan.

Bagaimanapun, marah adalah emosi yang wajar dirasakan oleh semua orang.

Bahkan terkadang rasa marah diperlukan dalam hal-hal tertentu, selama emosi negatif tersebut tidak menjadi hal yang destruktif.

Seni Menguasai Rasa Marah: How To Overcome Your Anger Effect adalah buku yang menjelaskan dari sisi psikologi bagaimana sebaiknya kita bersikap ketika marah.

Dalam buku ini, kamu akan menemukan cara yang tepat untuk menyalurkan emosi negatif kamu untuk membentuk sebuah ekspresi yang aman, baik bagi kamu maupun pihak luar.

Kamu akan lebih memahami emosi kamu, dan memahami kecenderungan reaksi diri kamu ketika merasakan emosi-emosi tersebut.

Selain itu, dalam buku ini kamu juga akan pembahasan yang mudah dipahami dan praktis untuk mengatur emosi negatif kamu agar tidak melampaui batas.

Buku ini bisa kamu dapatkan hanya di Gramedia.com!

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Promo Diskon Promo Diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau