Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Review Buku Things Left Behind, Pelajaran dari Mereka yang Telah Tiada

Kompas.com - 03/02/2023, 09:07 WIB
Review Buku Things Left Behind Sumber Gambar: Dok. Buku Kompas Review Buku Things Left Behind
Rujukan artikel ini:
Things Left Behind: Hal-Hal yang…
Pengarang: Kim Sae Byoul
Penulis Renny Novita
|
Editor Almira Rahma Natasya

Kelahiran dan kematian adalah sebuah proses alami kehidupan.

Setiap yang bernyawa pasti akan menemui kematiannya.

Hal tersebut merupakan sesuatu yang mutlak dan pasti datangnya, namun kita tidak tahu kapan waktunya.

Things Left Behind adalah sebuah buku esai yang ditulis oleh Kim Sae byul yang mempunyai pekerjaan tidak biasa.

Kim yang sebelumnya bekerja sebagai seorang direktur di rumah duka, membuat sebuah perusahaan layanan jasa yang diberi nama “BioHazzard.”

Perusahaan ini menyediakan jasa untuk membersihkan barang-barang peninggalan yang meninggal.

Hal ini didasari karena sulit bagi seseorang yang ditinggalkan untuk mengunjungi kembali memori dari barang-barang peninggalan.

Selain itu, perusahaannya juga banyak dihubungi oleh mereka yang memiliki penyakit mental menimbun barang atau kita kenal dengan nama hoarding disorder.

Mereka yang memiliki penyakit mental ini tidak bisa melepaskan diri dengan benda yang mereka miliki, sehingga mereka mempunyai keengganan membuang sampah. Baca selengkapnya terkait Macam-macam Penyakit Mental.

Perilaku ini menimbulkan permasalahan kesehatan karena mereka terus mengumpulkan barang atau membeli barang, tetapi hampir tidak pernah membersihkan rumah.

Things Left Behind memuat 30 esai yang menyentuh hati dan beberapa cerita bisa membuatmu menitikan air mata.

Kepopuleran buku Things Left Behind membuat buku ini kemudian diadaptasi ke dalam serial yang diproduksi oleh Netflix berjudul Move to Heaven.

Salah Satu Cerita dalam Buku Things Left Behind

Salah satu cerita yang membuat terenyuh adalah seorang bapak yang meninggal sendirian di rumahnya.

Ia lama bekerja di tempat konstruksi, tetapi cedera kaki yang parah membuat dia susah bergerak dan dia menolak tinggal bersama anaknya.

Dengan keterbatasan bergerak dan kebiasaannya minum minuman keras, membuat kakinya semakin lemah dan dia hanya merangkak.

Awalnya si anak sering berkunjung ke tempat ayahnya untuk membantu membelikan kebutuhan sehari-hari dan membawakan makanan serta membersihkan rumahnya, tetapi pekerjaan kantor semakin sibuk sehingga anaknya mengurangi frekuensi berkunjung, sampai pada akhirnya hanya menelpon saja, dan frekuensinya juga kian lama makin berkurang.

Sebulan sekali, dua bulan sekali, bahkan tiga bulan sekali baru menelpon ayahnya.

Kematian si ayah sendiri di rumah itu pun kemungkinan sudah lama tidak diketahui.

Kondisi rumah sangat luar biasa kotor dengan berbagai jenis sampah dan kotoran berserakan di mana-mana.

Membersihkan rumahnya membuat Kim Sae byul tidak bisa berkata-kata.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium


Baca juga: Review Its Okay To Not Be Okay


Review Buku Things Left Behind

Zaman sekarang sulit bagi seluruh keluarga berkumpul di meja makan dan makan bersama seperti dahulu.

Kesibukan tidak hanya berlaku bagi orang tua, tetapi juga anak-anak, seakan kita dikejar dengan kesibukan.

Di sisi lain, kemajuan teknologi mempermudah kita semua sehingga membuat dunia lebih nyaman.

Berkat teknologi yang berkembang pesat, hampir tidak ada yang mustahil untuk dilakukan.

Terutama jika kita mampu secara ekonomi, kita bisa hidup tanpa merasa iri hati kepada siapa pun.

Kualitas hidup kita menjadi ditentukan oleh kemampuan kita dan ketidakberhasilan kita mengikutinya, membuat kita merasa menjadi orang yang gagal.

Kita menjadi terlupakan oleh orang-orang di sekitar kita.

Kemudian kita akan menjadi penyendiri yang tertutup lalu meninggal dalam kesepian.

Sama seperti mendiang si ayah yang tidak berdaya secara ekonomi sejak cedera kakinya.

Ia menjalani hari-hari sendirian karena istrinya pun sudah meninggal beberapa tahun sebelumnya.

Hal ini membuat dia merasa kehilangan semangat hidup.

Dia sebenarnya bisa saja memilih tempat tinggal yang dekat dengan anaknya, tetapi dia memilih rumah yang berjarak empat jam dari rumah anaknya.

Kehilangan semangat hidup ia refleksikan dengan kebiasaan minum minuman keras pada siang dan malam hari, serta tidak mengkonsumsi asupan bergizi.

Kenyataan bahwa semakin banyak orang meninggal dalam kesepian dan tertutup dari dunia luar menimbulkan dilema dalam diri Kim Sae byul.

Meskipun pekerjaan ini banyak dipandang sebelah mata dan jarang orang yang menghargai, Kim merasa bahwa yang ingin dia lakukan ini adalah untuk meringankan kesedihan dan penderitaan keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai, dengan cara membereskan barang-barang peninggalan mereka yang meninggal.

Namun, di sisi lain Kim juga ingin berhenti melakukan pekerjaan ini, karena perasaannya terasa teriris melihat orang yang meninggal seorang diri tanpa orang yang mendampingi saat menjelang ajal.

Dengan ditulisnya buku ini, Kim berharap kita sebagai manusia akan lebih menghargai orang-orang di sekitar kita, lebih mensyukuri hidup yang diberikan dan pada orang-orang di sekeliling yang mengasihi kita, serta menemukan makna hidup yang sejati.

Kamu bisa menemukan buku Things Left Behind di toko buku Gramedia atau memesan via online di website resmi Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau