Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Musik Dangdut? Ini Penjelasan Lengkapnya

Kompas.com - 27/06/2022, 12:30 WIB
apa itu musik dangdut pixabay apa itu musik dangdut
Rujukan artikel ini:
Why? Music - Musik
Pengarang: Jo Yoeng Seo
|
Editor Rahmad

Hampir setiap orang pernah mendengarkan musik dangdut, baik itu nonton secara langsung atau melalui media online, dan bisa juga melalui acara televisi. Genre musik dangdut ini bisa dibilang sudah populer di Indonesia, mulai dari anak-anak hingga dewasa, laki-laki atau perempuan mengetahui musik dangdut, bahkan ada juga yang menyukainya.

Banyaknya penyuka musik dangdut ini bisa dibilang karena alunan musiknya enak untuk didengar apalagi dijadikan sebagai pengiring musik dikala hati sedih. Tidak hanya itu, musik dangdut bisa juga menemani seseorang yang hatinya sedang gembira. Terlebih lagi, ketika musik dangdut dipadukan dengan suara gendang yang menghasilkan suara merdu.

Musik dangdut yang bisa dibilang sudah cukup populer di Indonesia, ternyata juga populer di mancanegara. Dengan kepopuleran musik Indonesia ini, maka sudah ada masyarakat dunia yang tertarik untuk mendalami instrumen musik dangdut ini.

Instrumen musik dangdut bisa juga menghasilkan sebuah lagu yang diciptakan oleh penyanyi dangdut. Didukung dengan instrumen musiknya dan lirik lagu yang mudah dihapal membuat lagu dangdut ini digemari oleh banyak orang. Lirik lagu dangdut bukan hanya sekadar percintaan saja, tetapi ada juga yang memiliki pesan tentang nilai-nilai kehidupan.

Di Indonesia, sudah ada banyak sekali penyanyi dangdut, bahkan ada penyanyi dangdut yang dijuluki dengan “raja dangdut” Indonesia, yaitu Rhoma Irama. Lagu-lagu dangdut yang diciptakan dan dibawakan oleh beliau selalu memiliki nilai-nilai kehidupan yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Nah, bagi kamu yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang instrumen musik dangdut, maka bisa simak pembahasannya yang ada di bawah ini.

Instrumen Musik Dangdut

Musik dangdut adalah salah genre musik yang kepopuleran sudah bukan hanya di Indonesia saja, tetapi sudah mencapai mancanegara. Selain itu, musik dangdut merupakan genre musik yang memiliki unsur, Melayu, Arab, dan Hindu. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa kebudayaan yang cukup besar memengaruhi musik dangdut adalah budaya Melayu dan budaya Jawa.

Di Indonesia, musik dangdut mulai populer sekitar tahun 1970-an. Bahkan kepopuleran masih bisa dirasakan hingga sampai saat ini. Sudah tak terhitung banyaknya lagu dangdut yang sangat populer yang sampai saat ini masih enak untuk didengar.

Ciri-Ciri Musik Dangdut

Sama dengan genre musik lain pada umumnya, genre musik dangdut juga memiliki ciri-ciri tersendiri. Bahkan setiap lirik lagu dangdut juga memiliki ciri-ciri tersendiri.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

  • Musik dangdut sangat dekat dengan budaya yang ada di Indonesia, seperti tari-tarian. Oleh karena itu, ketika menyanyikan lagu dangdut identik dengan bergoyang.

  • Instrumen musik dangdut bisa dikombinasikan dengan berbagai genre musik lainnya, salah satu genre musik yang sering dikombinasikan dengan musik dangdut adalah musik pop.

  • Komposisi dari musik dangdut terdiri dari musik Melayu, Musik Arab, dan Musik Hindu, sehingga ketika bernyanyi dangdut selalu identik dengan yang namanya cengkok.

  • Hampir semua lirik lagu dangdut ini makna atau pesannya mudah diterima oleh para pendengar, sehingga lagu yang didengarkan akan menjadi lebih bermakna.

  • Dalam membawakan musik dangdut biasanya diiringi dengan beberapa alat musik ritmis, umumnya alat musik tradisional gendang. Baca selengkapnya terkait Jenis Alat Musik.

Penyanyi Dangdut Indonesia

Penyanyi dangdut Indonesia sudah cukup banyak, mungkin beberapa orang hanya mengenal Rhoma Irama saja, tetapi sebenarnya ada juga penyanyi dangdut wanita, seperti Elvy Sukaesih yang sering dijuluki oleh banyak dengan sebutan “Ratu Dangdut”.

Adapun beberapa tokoh dangdut lainnya, seperti Meggy S, Muchsin Alatas, Mansyur S, A. Rafiq, Jhonny Iskandar. Sementara itu, penyanyi dangdut wanita lainnya, seperti Iis Dahlia, Rita Sugiarto, Ikke Nurjanah, Evie Tamala, Dahlia, Camelia Malik, dan Ellya Khadam.

Penyanyi dangdut modern yang saat ini cukup populer, seperti Inul Daratista, Dewi Persik, dan Ridho Rhoma (anak dari Rhoma Irama). Di Indonesia juga terdapat beberapa kelompok musik dangdut, seperti New Pallapa, Sagita, Monata, dan lain-lain.

Meskipun, musik dangdut pernah berjaya pada masanya, tetapi seiring dengan perkembangan zaman, musik dangdut harus mampu bersaing dengan genre-genre musik lainnya. Akan tetapi, perkembangan musik ini turut serta mengembangkan genre musik dangdut Indonesia, sehingga saat ini sudah banyak bermunculan penyanyi-penyanyi dangdut muda.

Apalagi beberapa stasiun televisi sudah memiliki acara pencarian bakat yang khusus mencari penyanyi dangdut. Maka dari itu, musik dangdut akan terus mengalami perkembangan mengikuti perkembangan zaman.

Nah, setelah mengetahui salah satu jenis genre musik populer Indonesia yaitu musik dangdut. Tahukah kamu, kalau terdapat berbagai genre musik populer lainnya yang ada di Indonesia dan juga seluruh dunia? Dapatkan informasinya melalui buku Why? Music - Musik.

Buku ini bisa segera dimiliki dengan cara memesan dan membelinya melalui Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau