Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Keberagaman? Ini Pengertian dan Faktor-Faktor Penyebabnya

Kompas.com - 20/06/2022, 10:00 WIB
Apa itu keberagaman Sumber Gambar: Freepik.com Apa itu keberagaman
Rujukan artikel ini:
KESATUAN DALAM KEBERAGAMAN Paradigma Mutakhir…
Pengarang: Tim Dosen Bahasa Indonesia…
|
Editor Almira Rahma Natasya

Dalam hidup sehari-hari, kita selalu menemukan banyak perbedaan dengan orang-orang di sekitar kita.

Perbedaan ini meliputi banyak hal, mulai dari sifat, bahasa, sampai ke karakteristik fisik.

Perbedaan-perbedaan yang kita miliki satu sama lain disebut keberagaman.

Lalu, apa itu keberagaman? Apa saja faktor yang menyebabkan keberagaman?

Apa Itu Keberagaman?

Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, keberagaman adalah perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam masyarakat, yang membedakan sekelompok orang dengan sekelompok orang lainnya.

Di Indonesia, keberagaman adalah bagian dari ciri khas bangsa.

Masyarakat Indonesia memiliki keberagaman dalam agama, suku, ras, bahasa, warna kulit, dan budaya.

Masyarakat Indonesia ada yang menganut agama Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, dan Kong Hu Cu, serta terdapat pula beragam aliran kepercayaan.

Indonesia memiliki 1.340 suku bangsa yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan 718 bahasa daerah.

Tiap suku memiliki ciri khas masing-masing, kebudayaan masing-masing, dan struktur sosial yang juga berbeda-beda.

Sebagai rakyat Indonesia, perbedaan ini harus kita jadikan sebagai kekuatan untuk bersatu.

Keberagaman membuat Indonesia kaya akan budaya, sehingga perbedaan-perbedaan di antara kita harus senantiasa dijaga.

Faktor-Faktor Penyebab Keberagaman di Indonesia

Keberagaman di Indonesia tidak semata-mata terjadi, melainkan disebabkan oleh banyak faktor, yaitu:

1. Kondisi Geografis

Indonesia terletak di tempat strategis sebagai jalur perdagangan.

Sejak dahulu, Indonesia disinggahi banyak pedagang dari negara-negara lain.

Letaknya yang strategis dan kekayaan alamnya yang melimpah menjadikan pedagang-pedagang ini datang dan berbisnis.

Kedatangan para pedagang ini membawa pengaruh bagi kebudayaan Indonesia.

Budaya yang mereka bawa secara berakulturasi dengan budaya masyarakat sekitar.

Selain itu, Indonesia merupakan negara kepulauan.

Terdapat 16.771 pulau di Indonesia, dengan kondisi geografis yang berbeda-beda.

Perbedaan kondisi geografis ini menyebabkan adanya keberagaman budaya, adat istiadat, dan karakteristik masyarakat di tiap pulau.

Keberagaman itu berkembang dari adaptasi masyarakat terhadap kondisi lingkungannya.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

2. Sejarah

Indonesia dijajah selama ratusan tahun oleh bangsa Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang.

Kehadiran para penjajah yang tidak sebentar ini menyebabkan terjadinya perkawinan antara masyarakat lokal dengan bangsa asing.

Hal ini menjadikan terjadinya keberagaman ras dan karakteristik fisik seperti warna kulit, bentuk rambut, warna mata, dan lain-lain.

Selain itu, budaya yang dibawa oleh penjajah juga berakulturasi dengan budaya masyarakat lokal dan menyebabkan adanya keberagaman budaya.

3. Kondisi Alam

Indonesia merupakan negara dengan bentang alam yang luas dan beragam jenis, seperti dataran rendah, dataran tinggi, gunung, sungai, danau, dan lain-lain.

Setiap jenis bentang alam ini juga memiliki karakteristik sendiri, seperti iklim dan kondisi alam yang berbeda-beda.

Masyarakat yang menetap di satu daerah dengan bentang alam tertentu akan beradaptasi terhadap lingkungan.

Perbedaan kondisi masyarakat di tiap bentang alam menumbuhkan keberagaman.

Selain itu, jika terjadi fenomena alam seperti tsunami, gempa bumi, atau gunung meletus, perpindahan masyarakat yang mengungsi dari daerah terdampak ke daerah yang lebih aman juga akan menciptakan akulturasi budaya dari adaptasi masyarakat.

4. Akses Komunikasi dan Transportasi

Kemajuan zaman menjadikan akses komunikasi dan transportasi semakin mudah didapatkan oleh masyarakat.

Hal ini menyebabkan banyaknya akulturasi budaya yang terjadi karena kemudahan masyarakat untuk saling mengunjungi dan saling bertukar pikiran.

Keberagaman yang tercipta mempengaruhi banyak aspek, seperti bahasa, seni, kuliner, dan lain-lain.

5. Perubahan Nilai dan Sikap

Globalisasi membuka banyak kemungkinan bagi masyarakat untuk mempelajari banyak hal baru dari mana-mana.

Banyak budaya dari negara asing yang masuk ke Indonesia, sehingga terjadi akulturasi antara budaya tradisional dengan budaya modern.

Keberagaman pun tercipta dari akulturasi ini.

Perubahan pola pikir, cara bersikap, cara bertutur, dan lainnya memperkaya keberagaman di Indonesia.

Salah satu keberagaman yang dapat kamu pelajari adalah keberagaman dalam bahasa dan sastra.

Kamu dapat mempelajari ini dari buku berjudul Kesatuan dalam Keberagaman: Paradigma Mutakhir Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya yang disusun oleh Tim Dosen Bahasa Indonesia FKIP UMM.

Buku ini berisi 10 artikel mengenai perkembangan dalam bahasa dan sastra yang memperkaya keberagaman dalam rumpun keilmuan humaniora.

Kamu akan menemukan perubahan-perubahan dalam keilmuan bahasa dan sastra, terutama yang terjadi ketika pandemi melanda.

Segera dapatkan buku ini dan buku-buku sejenis lainnya hanya di Gramedia.com!

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau