Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Review Buku The Power of Habits, Karya Klasik dari Charles Duhigg

Kompas.com - 25/05/2022, 12:00 WIB
Review Buku The Power of Habit Sumber Gambar: Canva Review Buku The Power of Habit
Rujukan artikel ini:
The Power Of Habit
Pengarang: Charles Duhigg
Penulis Renny Novita
|
Editor Ratih Widiastuty

Apa yang orang pikirkan ketika mendengar kata “kebiasaan”?

Ada yang mengatakan kebiasaan bangun pagi, berolahraga, merokok, mengonsumsi minuman bersoda, atau bahkan bermain game dan lain sebagainya.

Kebiasaan merupakan bagian integral dari kehidupan kita.

Sebuah studi yang disebutkan dalam buku The Power of Habits, menunjukkan bahwa setidaknya 40% dari tindakan yang kita lakukan setiap hari merupakan kebiasaan dan tidak didasarkan pada pilihan sadar.

Tidak hanya orang yang memiliki kebiasaan, tetapi juga organisasi dan perusahaan.

Kebiasaan sangatlah penting dan menentukan banyak proses.

Kita juga mengetahui bahwa mengubah kebiasaan itu tidak mudah.

Kebiasaan yang kita adopsi akan menentukan siapa kita, seperti apa yang dikatakan oleh Aristoteles, yaitu “We are what we repeatedly do.”

Kita adalah apa yang kita lakukan berulang kali.

Dengan bantuan kebiasaan yang dibangun, kita dapat mempunyai kesempatan untuk meraih apa yang menjadi tujuan kita.

Buku The Power of Habits Mengajari Bagaimana Otak Manusia Bekerja

Untuk mengerti tentang kebiasaan, kita harus mengerti bagaimana sistem otak kita bekerja.

Untuk melakukan hal yang asing bagi kita pertama kalinya, misalnya saja mengemudi mobil, kita menggunakan bagian otak depan yang berhubungan dengan pikiran sadar. Pikiran ini membutuhkan konsentrasi tinggi dan energi yang besar bagi otak.

Jika kita terus menerus berlatih, aktivitas di bagian otak depan menjadi berkurang dan kegiatan mengemudi mobil akan berpindah ke otak bawah sadar.

Setelah beberapa tahun pengalaman mengemudi, kita mengemudi hampir sepenuhnya otomatis dalam situasi standar dan medan yang pernah kamu alami sebelumnya.

Ini menunjukkan bahwa kegiatan yang sebelumnya rumit dan membutuhkan banyak konsentrasi, akhirnya menjadi kebiasaan yang mudah.

Kebiasaan terjadi karena otak kita terus-menerus berusaha untuk menghemat energi.

Otak berhasil mengubah apa yang kita rutin lakukan menjadi sebuah kebiasaan.

Oleh karena itu, jika kita sebagai individu, perusahaan, atau organisasi, melakukan kegiatan tanpa sadar yang kurang menguntungkan dan mempunyai dampak negatif, hal ini akan menjadi sebuah masalah dan membutuhkan usaha untuk merubah kebiasaan. Baca selengkapnya Cara Menjadi Orang Sukses: Meniru Kebiasaan Orang Sukses.

Review Buku The Power of Habit, Mempelajari Lingkaran Kebiasaan

Charles Duhigg di dalam bukunya The Power of Habit, menjelaskan apa yang dinamakan sebagai lingkaran kebiasaan.

Lingkaran kebiasaan didefinisikan sebagai proses bagaimana kebiasaan pada dasarnya bekerja.

Untuk merubah sebuah kebiasaan, penting bagi kita untuk memahami aliran kebiasaan ini.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Dalam pandangan Duhigg terdapat tiga fase di dalam lingkaran.

Sebagai ilustrasi, kebiasaan membereskan tempat tidur akan menjadi contoh kasus.

Hal yang pertama adalah rutin, atau kebiasaan yang kita lakukan secara otomatis.

Ketika bangun dari tempat tidur, kita langsung membereskan tempat tidur dan kemudian pergi ke kamar mandi.

Lalu yang kedua adalah pemicu, atau apa yang mendorong atau memicu kamu melakukan kebiasaan ini.

Ketika kita bangun pagi, melihat sprei kusut rasanya harus merapikannya sebelum meninggalkan ruangan.

Di dalam banyak kasus, pemicu ini terjadi secara tidak sadar dan ada juga yang mengatakan bahwa pemicu tidak selalu jelas.

Pemicu yang jelas adalah seperti tempat tertentu, waktu tertentu, dan situasi tertentu.

Pemicu ini menyebabkan otak mencari kebiasaan yang sesuai untuk situasi ini

Pada bagian yang ketiga adalah reward, atau hadiah setelah kita menyelesaikan rutin kita.

Melihat tempat tidur sudah rapi, ada perasaan di dalam bawah sadar bahwa kita sudah berhasil menyelesaikan.

Kebiasaan Tidak Hanya Berbentuk Kegiatan

Hal yang perlu kita sadari adalah bahwa kebiasaan tidak hanya terbatas pada kegiatan.

Pikiran, perasaan, dan respon kita terhadap sesuatu juga bisa menjadi kebiasaan.

Untuk merubah kebiasaan, fokus pada kebiasaan kunci yang akan merubah kebiasaan lainnya seperti reaksi rantai.

Misalnya saja kebiasaan berolahraga.

Orang yang memulai kebiasaan berolahraga, akan memulai juga kebiasaan baik lainnya seperti memerhatikan makanan yang dikonsumsi, mengurangi kebiasaan merokok, menghindari minuman bersoda, meningkatnya performa kerja, lebih ramah kepada teman kerja, dan lain-lain.

Jika kita ingin merubah kebiasaan buruk atau memulai kebiasaan yang baru, kita harus mencari kebiasaan kunci.

Seperti yang disebutkan di dalam buku The Power of Habit, contoh kebiasaan kunci antara lain makan malam bersama keluarga, membereskan tempat tidur ketika bangun pagi, dan berolahraga.

Buku The Power of Habit bisa kamu dapatkan di Gramedia.com dan juga di toko buku Gramedia terdekat di kotamu.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com