Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Emotional Damage? Kenali Pengertian dan Jenis Gangguan Emosi yang Berpengaruh Bagi Kesehatan

Kompas.com - 24/05/2022, 16:00 WIB
Emotional Damage Sumber Gambar: Freepik.com Emotional Damage
Rujukan artikel ini:
Memahami dan Mengelola Emosi :…
Pengarang: Aloysius Germia Dinora
Penulis Okky Olivia
|
Editor Almira Rahma Natasya

Penggunaan kata damage saat ini tengah marak di kalangan remaja, sehingga membuatnya jadi salah satu kata atau istilah yang populer dalam kehidupan sehari-hari.

Arti kata damage sebenarnya berasal dari bahasa Inggris, yang kemudian menyebar dan terkenal di Indonesia melalui berbagai media online, mulai dari Instagram, Youtube, bahkan TikTok.

Selain itu, kata damage juga sering sekali dijumpai dalam sebuah games yang dimainkan oleh para pro player.

Hal inilah yang membuat banyak orang mulai ikut andil dalam mempopulerkan kata damage, yang banyak digunakan dalam berbagai situasi.

Dalam bahasa Inggris, kata damage biasanya digunakan untuk menyebutkan suatu dampak kerusakan yang diakibatkan dari sebuah perlakuan, misalnya seperti serangan yang dilakukan dari segi fisik maupun mental.

Sementara dalam bahasa gaul yang lebih populer, kata damage biasanya digunakan untuk menyebutkan kekaguman pada visual seseorang maupun suatu benda, misalnya seperti “Si A damage-nya luar biasa, sudah pintar, cantik lagi”, atau “Mobil X keren, damage-nya gak ada obat”.

Selain damage, ada juga istilah emotional damage yang terlihat mirip tapi ternyata memiliki dampak yang lebih berpengaruh bagi kehidupan manusia.


Baca juga: Insting


Pengertian Emotional Damage

Damage dan emotional damage sebenarnya sama-sama berarti kerusakan, tapi dampak yang ditimbulkan oleh adanya emotional damage tentunya lebih besar dan lebih berpengaruh.

Emotional Damage atau kerusakan emosi tentunya berkaitan erat dengan kesehatan manusia, mulai dari kesehatan pikiran, perasaan, maupun kesehatan emosi.

Kondisi emosi yang baik bisa membuat fisik dan mental kita jadi lebih sehat, tapi dalam kehidupan, ada banyak sekali peristiwa yang mungkin akan mengganggu kesehatan emosi kita.

Gangguan emosi akan membuat kita mudah merasa sedih dan stres, yang nantinya juga bisa berdampak pada kondisi kesehatan fisik kita.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini merupakan empat jenis gangguan emosi yang umum terjadi pada manusia, tapi memiliki dampak yang berpengaruh bagi kesehatan tubuh.

4 Jenis Gangguan Emosi yang Bisa Berdampak pada Kesehatan

1. Sedih yang Berlarut-larut

Sedih merupakan emosi alami yang dialami oleh semua manusia, dan biasanya berhubungan langsung dengan kehilangan atau kekecewaan akan sesuatu.

Jika kesedihan ini terjadi secara berlarut-larut, manusia bisa saja merasakan depresi yang nantinya akan berdampak langsung pada kesehatan fisik, seperti sembelit, insomnia, perubahan nafsu makan, dan masih banyak lagi.

2. Marah

Amarah merupakan emosi dasar yang dimiliki semua manusia.

Saat kita merasa marah, tubuh akan melepaskan adrenalin yang bisa meningkatkan ketegangan otot dan mempercepat pernapasan.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Amarah yang terus dipendam dan tidak disalurkan dengan benar tentunya akan berdampak pada kesehatan fisik dalam jangka panjang seperti hipertensi, masalah pada pembuluh darah, peradangan, dan membuat irama jantung menjadi tidak stabil.

3. Gangguan Kecemasan

Gangguan emosi berupa kecemasan yang berlebihan akan menyebabkan tekanan pada bagian perut sehingga menimbulkan asam lambung.

Jika rasa cemas ini terjadi secara berlarut-larut dalam waktu yang lama, sistem kekebalan dalam tubuh kita tentu akan melemah dan membuat kita jadi mudah jatuh sakit.

4. Merasa Malu dan Bersalah Secara Berlebihan

Dalam kehidupan, kita tentunya pernah merasa bersalah atau malu saat melakukan kesalahan atau mengalami hal-hal yang tidak diinginkan.

Tapi perasaan malu dan bersalah yang terus dipendam secara berlebihan ternyata memiliki dampak yang cukup serius bagi tubuh kita.

Saat sedang merasa malu, tubuh bagian perut akan terasa berat yang nantinya akan mengganggu proses pencernaan, namun jika berbagai emosi negatif ini dilanjutkan secara terus menerus, tubuh kita juga beresiko terkena gangguan kardiovaskular atau gangguan pada jantung dan pembuluh darah.

Setelah mengetahui beberapa jenis gangguan emosi yang ada pada manusia, kita tentunya menyadari bahwa menjaga kestabilan emosi adalah hal yang tidak mudah. Baca mengenai kecerdasan spritiual.

Tanpa disadari, manusia sebenarnya membutuhkan terapi emosi pada saat-saat tertentu, untuk membuatnya tetap bisa menjalani hidup dengan baik.

Untuk belajar bagaimana caranya melakukan terapi emosi dan menjaga emosi agar tetap stabil, Aloysius Germia Dinora mencoba memberikan penjelasannya lewat buku Memahami dan Mengelola Emosi.

Sekitar 85% manusia di dunia ini pernah mengalami depresi, trauma, atau stres.

Hal ini bisa terjadi kepada siapa saja dan dari rentang usia mana saja.

Sayangnya, tidak semua orang bisa memahami bagaimana caranya mengontrol, mengelola, dan mencegah datangnya emosi yang negatif.

Melalui buku ini, para pembaca akan diajak melakukan terapi jiwa yang bertujuan untuk membebaskan diri dari emosi negatif yang membelenggu.

Selain itu, penulis juga akan memberikan beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengelola masalah dan menangani depresi atau stres, sehingga pembaca tidak akan menyimpan emosi negatif ini dalam waktu yang lama.

Untuk mendapatkan buku ini, kamu bisa membelinya melalui Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau