Setiap bisnis yang dijalankan secara perorangan atau dasar kerja sama pastinya akan berusaha untuk terus mendapatkan keuntungan.
Pada umumnya, bisnis yang sudah cukup besar akan berbentuk perusahaan yang akan menjual produk-produk yang berkualitas. Semakin bagus kualitas produk, maka konsumen akan semakin senang, sehingga keuntungan bisa saja terus mengalami peningkatan.
Namun, pada kenyataannya, untuk membuat perusahaan dagang terus mengalami kemajuan bukan hanya dilakukan dengan meningkatkan kualitas produk saja, tetapi juga harus memerhatikan kondisi keuangan perusahaan.
Hal ini sangat penting untuk diperhatikan karena tanpa adanya keuangan perusahaan, maka perusahaan dagang akan sulit beroperasi dan produk-produk pun sulit untuk diproduksi.
Semakin jarang memproduksi, maka besar kemungkinan konsumen perlahan-lahan akan menghilang dan pindah ke kompetitor. Jadi ketika ingin membangun suatu usaha agar menjadi perusahaan , maka harus memperhatikan kondisi keuangan.
Dalam memperhatikan kondisi keuangan agar tetap seimbang pasti menggunakan ilmu akuntansi. Selain itu, biasanya penggunaan akuntansi ini dilakukan periode tertentu saja, sehingga menghadirkan siklus akuntansi perusahaan dagang. Lalu, apa itu siklus perusahaan dagang?
Siklus akuntansi perusahaan dagang ini sangatlah penting karena akan menunjukkan laporan keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu. Dengan laporan keuangan itu, pimpinan perusahaan akan mengetahui apakah kondisi keuangan masih dalam keadaan baik dan stabil atau dalam keadaan yang sedang rugi.
Jika, pihak perusahaan mengetahui sedang dalam keadaan yang rugi, maka pimpinan perusahaan akan mengevaluasi kegiatan operasional perusahaan. Dengan adanya evaluasi tersebut akan terlihat hal-hal apa saja yang harus ditingkatkan lagi, baik itu dari segi pemasaran, segi kualitas produk, dan sebagainya.
Siklus akuntansi perusahaan dagang ini memang selalu identik dengan laporan keuangan perusahaan, tetapi pada dasarnya sumber-sumber laporan keuangan tersebut berasal dari transaksi-transaksi yang telah dilakukan. Misalnya, adanya perbaikan mesin produksi, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), dan sebagainya.
Supaya lebih mudah dalam memahami siklus akuntansi perusahaan dagang, maka kamu bisa simak penyusunannya di bawah ini.
Dalam langkah pertama ini, hal-hal yang dimasukkan ke dalam jurnal umum adalah semua transaksi yang telah dilakukan perusahaan dagang dalam periode tertentu.
Kedua, membuat pencatatan terhadap semua transaksi yang ada di dalam jurnal umum, kemudian dimasukkan ke dalam akun buku besar. Akun buku besar ini akan mengelompokkan perubahan debet dan kredit.
Dalam langkah ketiga ini yang dimaksud dengan neraca saldo yang belum disesuaikan adalah memasukkan semua daftar akun perusahaan dagang yang nantinya muncul pada laporang keuangan sebelum dimasukkan ke jurnal penyesuaian pada akhir tahun.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Membuat jurnal penyesuaian menjadi langkah keempat dari siklus akuntansi perusahaan dagang. Dengan langkah ini, perusahaan dagang bisa melakukan penyesuaian terhadap semua transaksi yang terjadi pada periode tertentu.
Setelah membuat jurnal penyesuaian, maka langkah kelima adalah membuat neraca saldo yang sudah disesuaikan. Pada langkah ini, saldonya diambil dari akun buku besar serta neraca saldo yang belum dilakukan penyesuaian.
Langkah keenam, membuat laporan keuangan perusahaan dagang, mulai dari laporan laba, laporan rugi, laporan arus kas, dan laporan ditahan.
Menyusun jurnal penutup akan memudahkan akuntan dalam menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan dagang. Selain itu, akan lebih mudah dalam melakukan pemindahan saldo ke akun permanen.
Menyusun neraca saldo penutupan atau tutup buku berisi tentang semua akun permanen perusahaan dagang yang masih mempunyai saldo setelah dilakukan entri penutupan disusun.
Langkah terakhir dari siklus akuntansi perusahaan dagang adalah menyusun jurnal pembalik siklus akuntansi perusahaan dagang. Adapun tujuan dari penyusunan ini adalah melakukan verifikasi bahwa semua akun sudah ditutup dengan benar.
Jadi, secara sederhana siklus akuntansi perusahaan dapat diartikan sebagai suatu aktivitas perusahaan, mulai dari membeli, menyimpan, hingga menjual yang dicatat dalam laporan keuangan perusahaan. Sama dengan namanya, maka perusahaan dagang akan selalu identik dengan suatu penjualan yang berasal dari barang dagangan.
Oleh sebab itu, untuk mengembangkan perusahaan dagang harus memerhatikan modal usaha dan produksi penjualan. Dengan kata lain, modal utama dari perusahaan dagang adalah harga pokok dari barang dagangan yang terjual. Semakin banyak barang dagangan yang terjual, maka keuntungan bisa semakin besar.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa perusahaan dagang ini memiliki tujuan utama yaitu mencari dan memperoleh laba dari hasil penjualan sebanyak mungkin. Selain itu, setiap produk yang akan diperdagangkan kualitasnya harus terus dijaga agar tidak kalah saing dengan kompetitor.
Setiap pembuatan akuntansi perusahaan dagang akan selalu berkaitan dengan keuangan serta siklus akuntansi dari perusahaan dagang itu sendiri. Oleh karena itu, untuk membuat laporan keuangan dan baik harus dibarengi dengan langkah-langkah yang tepat juga.
Terlebih lagi, saat ini sudah banyak sekali software atau aplikasi yang dapat menunjang pembuatan laporan keuangan perusahaan dagang, sehingga akan lebih mudah.
Dalam membuat laporan keuangan perusahaan dagang, sebaiknya dilakukan oleh akuntan yang sudah ahli agar terjadinya kesalahan penyusunan laporan keuangan dapat diminimalisir. Demikian, pembahasan tentang siklus akuntansi perusahaan dagang dan perusahaan dagang, semoga pembahasan kali bermanfaat di kemudian hari.
Penjelasan mengenai Akuntasi Perusahaan Dagang dapat kamu temui di Buku Akuntasi Perusahaan Dagang, Jasa dan Manufaktur yang tersedia di Gramedia.
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, borong semua buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.